Industri kayu saat ini sedang banyak peminatnya, namun banyak yang mempertanyakan. Wajar saja, karena jumlah hutan dan pepohonan yang terus berkurang. Ditambah lagi dengan fakta bahwa untuk memproduksi papan misalnya dari satu batang pohon, ternyata hanya 50 persen dan maksimal hanya 70 persen saja. Sisanya akan menjadi limbah kayu. Limbah kayu ini pada akhirnya akan dibuang atau dibakar. Jadi lengkap sudah pencemaran dan pengrusakan alam lewat proses pengerjaan sebuah kayu. Selain telah membuka hutan, meski itu hutan produksi, namun mengurangi resapan air tanah, juga mengurangi sirkulasi udara. Hasilnya, udara menjadi kurang segar lagi, air tanah kurang resapan sehingga terjadi banjir dan banyak bencana lainnya siap menunggu. Berapa kayu dan berapa limbah kayu yang didapat dari satu batang pohon? Limbah kayu dari sebatang pohon, lebih banyak ketimbang kayu yang dihasilkan. Terkait limbah kayu, ada dua jenis limbah kayu yang pertama adalah serbuk kayu dan yang kedua adalah potongan kayu atau tatal. Misalnya, dari satu batang kayu yang sudah berumur 5 tahun, biasanya memiliki diameter 40 cm hingga 50 cm. Kita anggap satu batang kayu bulat dengan diameter sekitar 40 cm dan panjangnya 2,5 meter. Untuk membuat potonngan balok dan papan dari batang tersebut, Anda hanya bisa mendapatkan sekitar 11 batang saja, dengan rata-rata panjang 12x4 cm dan yang terpanjang adalah 30x4 cm. Dengan pemanfaatan yang maksimal, maka 11 batang tersebut berarti baru menggunakan 70 persen dari kayu batangan tersebut. Sisanya, 30 persennya lagi sering disebut kayu sisa, kayu sorderan dan sebagainya, akan terbuang saja. Belum selesai sampai di situ, potongan 11 batang dari satu batang pohon tadi kemudian akan diserut dengan mesin penyerut kayu. Tentunya, untuk mendapatkan kayu yang lebih rapi, siku dan lurus, akan banyak lagi sisa kayu yang terbuang. Sisa kayu ini bisa berupa serbuk (gragen) atau potongan kayu (tatal). Sampai di sini, sudah hampir 40 persen dari satu batang kayu tersebut sudah berbentuk limbah kayu, baik serbuk kayu, tatal maupun kayu sisa. Dan itu masih belum selesai. 11 batang tersebut kemudian dibeli oleh pengusaha furnitur misalnya, yang kemudian diolah menjadi lemari, pintu, kusen dan sebagainya. Untuk membentuk lemari yang halus permukaannya, maka akan kembali diserut dengan mesin penyerut kayu. Dari sini, hadir lagi limbah kayu berupa tatal dan gragen yang jumlahnya hampir 30 persen dari 11 batang tersebut. Dari ilustrasi di atas, pertanyaannya berapakah limbah kayu yang dihasilkan dari satu batang pohon berdiameter 40 cm dan tinggi 2,5 meter? Ternyata, sudah hampir 50 persen dari seluruh batang tersebut telah berubah menjadi limbah kayu. Limbah ini yang kemudian dibuang, atau bahkan dibakar sehingga menghasilkan masalah yang lain lagi bagi lingkungan. Kerajinan dari serbuk kayu Untuk produksi, serbuk kayu sudah bisa dikatakan tidak ada gunanya lagi. Tapi, di tangan seniman yang kreatif, tentunya serbuk kayu tersebut bisa menjadi bahan sebuah karya yang bernilai tinggi. Bila tatal dan kayu sisa, tentunya masih bisa diolah dengan mudah dan sudah banyak yang mengolahnya. Tapi, bagaimana dengan serbuk kayu? Berikut ada tips dari PojokSeni, bila Anda ingin memulai usaha industri kreatif dengan menggunakan serbuk kayu sebagai bahan utamanya. Selain serbuk kayu, ada satu bahan baku pokok yang diperlukan dan tentunya sudah sering ditemui oleh seniman yakni resin (alami) atau resin dari bahan kimia (Urea Formaldehyde). Akan lebih baik bila menggunakan resin alami yang dibuat dari bahan getah/karet dari tumbuhan. Penggunaan resin yang sering ditemukan dalam karya kreatif Resin ini bisa juga dimanfaatkan untuk membuat berbagai kerajinan lainnya, seperti anting, kalung dan sebagainya. Tentunya, bisa menambah pemasukan Anda, selama karya yang Anda buat memang kreatif, menarik dan bernilai jual. Resin yang pas untuk usaha biasanya resin bening. Namun, bila Anda ingin menggunakan resin warna, tersedia juga di pasaran resin berwarna merah, biru dan berbagai warna lainnya. Dengan resin dan serbuk kayu, maka Anda mulai bisa membuat produk kayu Medium Density Fireboard (MDF) yang biasanya digunakan untuk membuat furnitur rumahan, seperti lemari, rak dan sebagainya. Namun, karena mesin press yang akan digunakan adalah mesin press rumahan atau berukuran kecil, maka hasil papan yang akan dibuat juga akan berukuran lebih kecil. Cara membuatnya, pertama jemur dulu serbuk kayu yang Anda beli atau dapatkan agar kadar airnya benar-benar hilang dan kayu benar-benar kering. Akan lebih baik bila serbuk kayu yang Anda gunakan adalah serbuk kayu hasil dari serutan menggunakan mesin serut (bukan manual), karena dengan serbuk kayu dari mesin serut maka hasil serbuk kayunya akan seragam ukurannya. Setelah dikeringkan, Anda bisa mulai mencampurkan serbuk kayu, dan plastik ke dalam tangki, lalu aduk merata. Akan lebih baik bila menggunakan industrial mixer, agar hasil adukannya merata di segala titik (homogen). Tambahkan sedikit air, untuk mempermudah proses pengadukan tersebut. Setelah terlihat merata, perlahan-lahan masukkan cairan perekat atau resin ke dalamnya. Kemudian aduk lagi agar bahan tersebut tercampur dan saling melekat atau tidak terurai. Langkah selanjutnya adalah menggunakan mesin press yang mampu memberikan tekanan setidaknya 100kg/cm2 dan suhunya setinggi 170 derajat Celcius minimal, sedangkan maksimal 190 derajat Celcius. Bila belum memiliki mesin press, tentunya pembelian mesin press sangat baik untuk investasi dan usaha Anda selanjutnya. Mesin press hidraulik 100kg biasanya dijual seharga Rp 4jutaan. Anda bisa melihat video mahasiswa yang mengujicoba membuat papan partikel berukuran kecil dengan mesin press lewat video di bawah ini. Tidak hanya dari limbah kayu, bahkan juga dibuat dari bahan sekam, limbah plastik dan sebagainya. Setelah potongan papan partikel tersebut sudah selesai, sekarang Anda bisa mencoba membuat produk kreatif Anda berbahan papan daur ulang tersebut. Ada beberapa rekomendasi jenis produk yang bisa Anda coba buat dengan bahan papan partikel tersebut. Berikut di antaranya: Ide Membuat Karya Kreatif Berbahan Papan Partikel (Hasil Daur Ulang Limbah Serbuk Kayu) 1. Rak Floating (Rak gantung) 2. Rak sudut 3. Hiasan dinding 4. Karya kreatif lainnya Bagaimana, sudah tertarik untuk mendaur ulang serbuk kayu dan memproduksi karya kreatif Anda? Bila artikel ini menurut Anda berguna, maka silahkan bagikan ke orang lain, semoga kegiatan daur ulang limbah, tidak hanya memanfaatkan limbah yang terbuang, tapi juga mampu menjadikan penggunaan kayu untuk berbagai keperluan bisa berkurang.