Satu lagi kuliner yang masuk daftar wajib dicicipi ketika bertandang ke Sulawesi Selatan (Sulsel), yakni songkolo. Berbahan dasar ketan hitam, kuliner tradisional nan khas satu ini memiliki cita rasa serta bentuk penyajian yang unik. Meski wujudnya mirip nasi, tapi songkolo memiliki tekstur yang agak lebih keras. Lauk pendampingnya pun jauh lebih sederhana, yakni hanya dilengkapi ikan kering yang digoreng, parutan kelapa goreng, telur, serta sambal. Sajian ini sangat mudah dijumpai di mana saja di wilayah Kota Makassar. Hanya, salah satu tempat yang menjadi rekomendasi adalah Warung Songkolo Timbang Alhamdulillah yang telah berdiri selama 23 tahun lalu, tepatnya sejak 1996. Warung Songkolo Timbang Alhamdulillah melayani pelanggan selama 24 jam, baik secara online maupun offline. Khusus untuk layanan offline, harga yang ditawarkan mulai Rp6.000, sesuai dengan selera pelanggan. Nah, bagi pelanggan yang tidak ingin repot-repot datang ke lokasi outlet-nya, bisa dengan mudah menemukan Songkolo Timbang via aplikasi GoFood maupun GrabFood. Meski harganya agak lebih mahal yakni untuk porsi kecil senilai Rp10.000 dan porsi besar Rp15.000. "Kami buka 24 jam selama seminggu, online dan offline," tandas owner Songkolo Timbang Alhamdulillah Hj Nurul Muhlisha kepada KORAN SINDO, belum lama ini. Lebih lanjut Hj Nurul menjelaskan, Songkolo Timbang Alhamdulillah mampu bertahan puluhan tahun dan tetap diminati karena kualitas serta cita rasanya. Menurutnya, Songkolo Timbang Alhamdulillah selalu memperhatikan bahan dasar yang digunakan untuk memasak, baik ketan hitam, kelapa, ikan kering, hingga cabai untuk menciptakan sambal dengan rasa yang khas. "Selama 20 tahunan itu tidak pernah ganti resep. Kami tetap mempertahankan resep yang lama, karena dari pelanggan saya biasa dengar kalau mereka suka sambal kami. Ada juga yang suka kelapa gorengnya, sampai ada yang bilang karena ikan keringnya," ujar Hj Nurul. Hj Nurul pun berharap Songkolo Timbang Alhamdulillah akan tetap eksis ke depannya. Sehingga dapat diwariskan secara turun-temurun kepada generasi penerusnya, seperti halnya dia yang telah mewarisi warung kuliner khas Sulsel tersebut dari sang ibu, Hj Haniah, yang juga merupakan founder Songkolo Timbang Alhamdulillah. "Semoga ke depan semakin berkembang, semakin banyak pelanggan, tetap disukai, dan bisa dikelola turun-temurun," tutup dia.