Parasit dan patogen adalah hal yang cukup menakutkan. Sistem kekebalan tubuh kita berfungsi untuk meningkatkan pertahanan terhadap makhluk kecil yang sulit ditangkap ini. Seiring berjalannya waktu, parasit dan patogen juga mengembangkan dirinya serta mencari cara untuk terus berkembang biak. Salah satunya adalah dengan mengontrol otak milik tuan rumah dimana mereka tinggal, yaitu manusia. Ini adalah 7 parasit dan patogen yang mampu melakukannya. 1. Trypanosoma Brucei Trypanosoma brucei adalah spesies protozoa. Ini adalah parasit darah yang menginfeksi hewan dan kadang-kadang juga manusia. Siklus hidupnya agak panjang, dimulai dari lalat tsetse, yang menggigit manusia. Kemudian masuk ke sistem limfatik manusia, dan dari sana, ia berpindah ke aliran darah. Trypanosoma brucei menyebabkan penyakit yang bernama Sleeping Sickness. Gejala awal infeksi mirip seperti banyak penyakit lain, dengan munculnya nyeri sendi, nyeri otot, demam, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Hal yang menakutkan ada di tahap kedua dimana parasit ini mampu menyebabkan perubahan perilaku dan rasa lemas yang ekstrem ketika ia mulai menyerang tulang belakang serta otak 2. Toxoplasma gondii Toxoplasma gondii, parasit yang menyebabkan penyakit yang dikenal sebagai toksoplasmosis, menular lewat manusia dan kucing. Toksoplasmosis bisa menyebabkan gejala yang serius pada mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti orang tua, pasien HIV, dan mereka yang menderita penyakit lainnya; yang menyebabkan sistem imunnya menjadi lemah. Meskipun parasit ini dipercaya hanya bisa bereproduksi ketika berada di dalam kucing, parasit ini mampu masuk ke manusia melalui kotoran kucing, serta ketika ia menginfeksi hewan lain yang kita konsumsi. Penelitian menunjukkan bahwa parasit ini juga mempengaruhi perilaku manusia. Studi menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi parasit ini cenderung berperilaku lebih berani dan mau melakukan hal-hal yang berisiko tinggi. Keadaan parasit ini dalam otak manusia seperti menghilangkan sikap skeptis yang dimiliki seseorang. 3. Streptoccocus Kondisi ini dikenal sebagai PANDAS, singkatan pediatric autoimmune neuropsychiatric disorder associated with streptococcal infection atau gangguan neuropsikiatrik autoimun pediatrik yang terkait dengan infeksi streptokokus. Gejalanya muncul dalam bentuk rasa cemas yang cukup parah dan gangguan suasana hati yang tidak teratur pada anak-anak. Bentuk lainnya bisa berupa ketakutan pada serangga hingga OCD (Obsessive-Compulsive Disorder). Sementara OCD dan gangguan lainnya cenderung berkembang perlahan sejak anak terinfeksi, PANDAS muncul pada malam hari dan menyerang tanpa adanya peringatan sama sekali. Hal ini yang membuat dokter dan ilmuan percaya bahwa perubahan perilaku pada anak itu berhubungan dengan bakteri streptoccocus yang menginfeksi. 4. Rabies Kalau berbicara tentang parasit ataupun patogen yang mampu mengontrol otak manusia, Rabies tidak boleh ketinggalan. Rabies adalah virus yang menyerang otak dan tulang belakang, sehingga menyebabkan kerusakan yang cukup besar pada organisme inangnya sebelum membunuhnya. Manusia yang terinfeksi akan mengalami beberapa perubahan perilaku menarik yang akan membantu virus berkembang biak. Salah satu yang paling ekstrim adalah virus rabies menyebabkan hydrophobia, ketakutan terhadap air yang amat sangat. 5. Naegleria fowleri Naegleria fowleri adalah makhluk kecil yang menakutkan, amuba yang langsung menuju otak setelah menginfeksi inangnya. Ia juga dikenal sebagai amuba pemakan otak. Ia hidup di air dan dapat melakukan perjalanan melalui hidung dan masuk ke otak, di mana ia akan melakukan kerusakan dan pada akhirnya membunuh seseorang. Gejalanya muncul mulai sejak antara satu sampai sembilan hari setelah terpapar pada amuba ini. Biasanya dimulai dengan sakit kepala, mual, muntah dan flu. Perlahan-perlahan akan semakin parah dan kemudian dapat berkembang menjadi kurangnya perhatian pada orang dan lingkungan, vertigo, halusinasi dan akhirnya kematian. 6. Chlorovirus ATCV-1 Virus kecil jahat ini telah lama diketahui mempengaruhi pola perilaku tikus, menyebabkan beberapa kekurangan kognitif yang cukup parah pada mereka, dan juga diketahui menginfeksi manusia. Ada proses panjang dimana virus ini membuat perubahan kimia yang mempengaruhi perilaku organisme inangnya, tetapi singkatnya, itu membuat orang bodoh. Ya, ini adalah virus yang membuat bodoh. Chlorovirus ATCV-1 secara signifikan merusak kemampuan kognitif manusia yang terinfeksi. Jika itu tidak cukup menakutkan, virus ini bisa hidup di dalam tubuh manusia selama bertahun-tahun. 7. Influenza Menurut penelitian, flu membuat orang ingin menjadi lebih sosial. Ini dianggap masuk akal secara logika, karena manusia yang berinteraksi secara sosial akan membuat sang virus lebih mudah untuk menginfeksi orang lain. Bukan berarti mereka berpikiran sedimikian kompleks liciknya, tapi mereka membutuhkan wadah infeksi baru. Informasi di atas bisa dikatakan menarik namun menyeramkan. Siapa sangka bahkan virus influenza saja bisa mengontrol pikiran kita? Yuk, lebih rajin mengonsumsi makanan sehat dan vitamin agar kita tidak mudah terserang penyakit.