<p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Kedutan adalah kondisi yang semua orang pasti pernah mengalaminya. Salah satu area tubuh yang kerap mengalami kedutan adalah perut. Apakah Anda sering merasakan perut kedutan? Jangan panik dulu. Lebih baik baca informasi kedutan di perut berikut ini!</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><img alt='perut-kedutan-doktersehat' src='https://doktersehat.com/wp-content/uploads/2020/02/perut-kedutan-doktersehat.jpg' style='height:200px; width:300px' /></span></p> <h2 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>Apa Itu Perut Kedutan?</strong></span></span></h2> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Perut kedutan adalah suatu kondisi di mana pada area tubuh yang satu ini telah terjadi kontraksi otot. Kontraksi otot tersebut lantas memunculkan denyut yang juga disertai sensasi kram.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Pada umumnya, perut berdenyut seperti ini bukanlah suatu kondisi yang berbahaya dan perlu dikhawatirkan. Kedutan pun idealnya akan berhenti dengan sendirinya setelah beberapa saat. Akan tetapi, bisa saja kedutan menjadi pertanda dari adanya masalah kesehatan tertentu.</span></p> <h2 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>Penyebab Perut Kedutan</strong></span></span></h2> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Mengetahui apa saja yang menjadi penyebab perut kedutan penting agar Anda tahu bagaimana cara menanganinya sesuai dengan faktor penyebab tersebut. Berikut ini adalah penyebab perut berdenyut yang perlu diketahui.</span></p> <h3 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>1. Dehidrasi</strong></span></span></h3> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Penyebab yang pertama adalah dehidrasi. Akibat tubuh kehilangan banyak cairan elektrolit, entah itu melalui mekanisme keringat, urine, atau buang air besar pada kasus diare, kondisi ini kemungkinan berdampak pada munculnya sensasi berkedut pada otot, termasuk otot perut.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Mengapa hal ini bisa terjadi? Jawabannya karena otot memerlukan elektrolit (kalsium, magnesium, dan potasium) agar dapat berfungsi dengan baik. Ketika otot tidak mendapat cukup asupan elektrolit, otot tidak dapat menjalankan fungsinya secara maksimal. Salah satu tandanya adalah kedutan.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Tak hanya itu, dehidrasi juga ditandai oleh gejala lainnya seperti:</span></p> <ul> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Kehausan</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Sakit kepala</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Kepala pusing</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Urine berwarna gelap</span></li> </ul> <h3 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>2. Otot Tegang</strong></span></span></h3> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Ini menjadi penyebab perut kedutan yang paling umum. Otot yang tegang sendiri disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya aktivitas fisik seperti <em>sit-up </em>yang dilakukan dengan intensitas tinggi dan frekuentif.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Gejala lainnya yang turut menyertai pada kasus otot perut tegang adalah:</span></p> <ul> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Nyeri atau kram pada area perut</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Intensitas nyeri bertambah ketika melakukan gerakan</span></li> </ul> <h3 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>3. Penyakit Radang Usus</strong></span></span></h3> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Penyakit radang usus (<em>inflammatory bowel diseasei) </em>seperti penyakit Crohn dan kolitis ulseratif adalah penyebab perut berdenyut lainnya yang umum terjadi. Ya, kendati sebagian besar kasus kedutan di perut tidak berbahaya, nyatanya kondisi ini juga bisa mengindikasikan adanya penyakit serius yang tengah menjangkiti diri Anda.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Akan tetapi, perut berdenyut baru bisa dikatakan sebagai gejala radang usus apabila disertai dengan gejala-gejala lainnya seperti:</span></p> <ul> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Penurunan berat badan</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Diare</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Sembelit</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Kram perut</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Kelelahan</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Produksi keringat berlebih (terutama di malam hari)</span></li> </ul> <h3 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>4. Iritasi Usus</strong></span></span></h3> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Pada kasus yang lebih parah, perut yang berkedut disebabkan oleh penyakit iritasi usus atau <em>irritable bowel syndrome </em>(IBS).</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Sama seperti pada kasus peradangan usus, perut berdenyut akibat penyakit IBS juga disertai oleh sejumlah gejala lainnya yaitu:</span></p> <ul> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Nyeri atau kram perut</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Perut kembung</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Sembelit</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Diare</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Produksi gas berlebih di dalam perut</span></li> </ul> <h3 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>5. Gas Perut</strong></span></span></h3> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Produksi gas di dalam perut apabila terlalu berlebihan juga bisa menyebabkan perut kedutan. Kondisi ini juga diiringi dengan sejumlah ciri lainnya yaitu:</span></p> <ul> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Perut kembung</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Nyeri perut</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Perut terasa penuh</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Frekuensi kentut meningkat</span></li> </ul> <h3 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>6. Gastritis dan Gastroenteritis</strong></span></span></h3> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Gastritis gastroenteritis adalah kondisi di mana lambung mengalami peradangan (inflamasi). Keduanya lantas juga menjadi penyebab mengapa perut Anda berkedut. Gangguan lambung ini utamanya disebabkan oleh infeksi bakteri, khususnya bakteri <em>Helicobacter pylori. </em>Selain itu, infeksi juga bisa dilakukan oleh virus yakni rotavirus dan virus Norwalk.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Selain perut kedutan, gastritis dan gastroenteritis juga ditandai oleh gejala-gejala berikut:</span></p> <ul> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Mual dan muntah</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Diare (khusus gastroenteritis)</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Sakit perut</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Perut kembung</span></li> </ul> <h3 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>7. Gastroparetis</strong></span></span></h3> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Gastroparetis adalah penyakit penyumbatan (ileus) pada organ lambung.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Penyakit ini umumnya dialami oleh mereka yang menderita penyakit gula darah atau diabetes. Salah satu gejala yang muncul adalah perut berkedut.</span></p> <h3 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>8. Kolitis</strong></span></span></h3> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Kurangnya suplai darah menuju organ usus dan usus besar menyebabkan seseorang menderita penyakit yang dalam dunia medis dikenal sebagai kolitis (non-infeksius).</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Jenis kolitis ini lantas menyebabkan penderitanya mengalami sejumlah gejala, salah satunya yakni area perut yang berkedut.</span></p> <h3 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>9. Kolitis Infeksius</strong></span></span></h3> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Sementara itu, kolitis infeksius adalah penyakit pada usus besar (kolon) yang disebabkan oleh infeksi bakteri seperti <em>Clostridium, Salmonella, </em>dan <em>E. coli, </em>juga parasit bernama <em>Giardia.</em></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Salah satu gejala umum dari jenis kolitis ini juga sama, yakni perut menjadi lebih sering berdenyut atau berkedut.</span></p> <h3 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>10. Ileus</strong></span></span></h3> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Penyakit sistem pencernaan lainnya yang menjadi penyebab perut berdenyut adalah ileus.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Kondisi ini terjadi ketika usus menjadi “malas” dan tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Adanya infeksi, peradangan, konsumsi narkoba, hingga efek samping pasca operasi menjadi penyebab seseorang menderita ileus.</span></p> <h3 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>11. Konstipasi</strong></span></span></h3> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Susah buang air besar (BAB) atau dalam dunia medis dikenal dengan istilah konstipasi adalah kondisi ketika usus tidak cukup mampu melakukan gerakan peristaltik guna mengeluarkan limbah tubuh (feses) dari dalam tubuh. Hal ini dikarenakan feses terlalu keras.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Kurangnya serat di dalam tubuh menjadi penyebab utama dari konstipasi atau sembelit ini. Akibat kotoran tidak dapat dikeluarkan, usus akan mengembang guna meningkatkan tekanan. Alhasil, otot perut menjadi kram dan berkedut.</span></p> <h2 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>Penyebab Perut Kedutan pada Ibu Hamil</strong></span></span></h2> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Perut berkedut juga menjadi kondisi yang ‘akrab’ dengan ibu hamil. Hal ini dipicu oleh sejumlah faktor, yaitu:</span></p> <ul> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Kontraksi <em>Braxton-Hicks</em></span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Gas perut</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Peregangan otot perut</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Pergerakan janin</span></li> </ul> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Hendaknya tidak perlu merasa khawatir apabila Anda yang kini tengah hamil menjadi sering mengalami perut berdenyut. Jika ragu, berkonsultasilah dengan dokter guna mendapatkan informasi lebih lanjut.</span></p> <h2 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><strong><span style='font-size:14px'>Diagnosis Perut Kedutan</span></strong></span></h2> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Pada kasus-kasus tertentu, diagnosis perut yang berkedut mungkin perlu dilakukan guna mencari tahu penyebabnya serta menentukan metode penanganan yang sesuai.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Dalam mendiagnosis kondisi ini, dokter akan melakukan tes seperti:</span></p> <ul> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Anamnesis riwayat medis</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Tes fisik</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Tes darah</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Pemeriksaan bagian dalam perut menggunakan metode pencitraan (<em>imagingi) </em>seperti ultrasonografi (USG) dan CT Scan</span></li> </ul> <h2 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><strong><span style='font-size:14px'>Pengobatan Perut Kedutan</span></strong></span></h2> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Pada kasus yang ringan, seperti kram otot misalnya, perut yang berkedut biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus dan bisa hilang dengan sendirinya setelah beberapa saat.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Akan tetapi, untuk kedutan yang disebabkan oleh penyakit tertentu sebagaimana telah disebutkan di atas, penanganannya bisa dengan memberikan obat-obatan sesuai dengan penyakit yang mendasarinya tersebut. Obat-obatan yang dimaksud di antaranya:</span></p> <ul> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Kortikosteroid</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Antasida</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Antibiotik</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Antispasmodik</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Obat analgesik (ibuprofen, acetaminophen, dsb.)</span></li> </ul> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Selain itu, pengobatan medis juga idealnya diiringi oleh pengobatan mandiri di rumah yang terdiri dari:</span></p> <ul> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Minum banyak air putih</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Pijat</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Meletakkan handuk hangat di atas perut</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Mandi air hangat</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Istirahat yang cukup</span></li> </ul>