Diskonto adalah potongan atau bunga yang harus dibayar oleh orang yang menjual wesel atau surat dagang yang diuangkan sebelum waktunya. Politik diskonto termasuk komponen penting dari instrumen kebijakan moneter. Namun, politik diskonto merupakan suatu kebijakan yang akan menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar.Sehingga untuk menerapkannya dengan cara menaikkan atau menurunkan suku bunga bank dilakukan oleh Bank Sentral atau yang disebut Bank Indonesia. Tujuan Diskonto Adapun tujuan adanya diskonto juga untuk memperlancar likuiditas negara, sehingga kebijakan diskonto bisa mengontrol permasalahan ekonomi masyarakat dan menciptakan pemerataan kesejahteraan masyarakat. Ketika Bank Sentral sudah mengurangi jumlah uang yang beredar, dampak kebijakan diskonto yang terjadi adalah menaikan suku bunga. Masyarakat diharapkan menyimpan uang di bank saat meningkatnya suku bunga. Dengan demikian, jumlah uang yang beredar berkurang dan kebijakan untuk menaikkan suku bunga yang dilakukan oleh Bank Sentral digunakan untuk menekan inflasi. Sementara itu, Bank Sentral yang hendak menambah jumlah uang yang beredar maka akan menurunkan suku bunga. Penurunan suku bunga yang rendah membuat Bank Sentra berharao masyarakat untuk tidak senang atau kurang puas jika menyimpan uang di bank, sehingga jumlah uang yang beredar di masyarakat bertambah. Berbeda ketika Bank Sentral akan melakukan penurunan suku bunga, maka perekonomian negara mengalami resesi. Bahkan, bisa sampai terjadi deflasi. Contoh Diskonto Berikut ini beberapa contoh kebijakan diskonto yang akan dilakukan oleh Bank Sentral dalam mencapai suatu keseimbangan ekonomi suatu negara sebagaimana dikutip dari harmony.co.id di Jakarta, Kamis (26/11/2020): 1. Jual Beli Surat Berharga Bank Sentra bertugas mengawasi kegiatan yang terjadi di bank-bank umum. Cara Bank Sentral memberikan kepercayaan kepada masyarakat adalah dengan memberikan kepastian bahwa bank umum dapat membayar semua cek baik yang diajukan atau yang dikeluarkan oleh nasabah. 2. Menaikkan Tingkat Suku Bunga Kondisi Bank Sentral dalam menaikkan suku bunga yaitu saat tingkat konsumen pada bank sangat tinggi, sehingga Bank Sentral akan menahan kegiatan di sektor ekonomi dengan cara menaikkan suku bunga. Melalui cara ini akan menimbulkan pengaruh seperti jumlah uang meningkat di bank umum, penurunan harga barang di pasaran, nilai uang meningkat dan inflasi menurun. 3. Adanya Penurunan Suku Bunga Bank Sentral dapat melakukan penurunan suku bunga ketika tingkat konsumtif masyarakat rendah, sehingga Bank Sentral akan memberikan penawaran yang menarik dengan cara menurunkan suku bunga. Adanya penurunan suku bunga juga dapat mendorong sebagian masyarakat menjadi melakukan pinjaman dalam membangun usaha atau untuk kepentingan lainnya. Pengaruh dari kebijakan ini adalah uang di bank menurun, peningkatan harga barang di pasaran dan nilai uang menurun. 4. Inflasi Meningkat Dampak inflasi dapat menjadi meningkat karena uang beredar di masyarakat menjadi banyak. Selain itu tingkat konsumtif masyarakat juga tidak sebanding dengan peredaran uang, sehingga dapat menyebakan inflasi meningkat.