Nama dari bintang satu ini ternyata memiliki nama lain selain orion yaitu waluku, bintang bajak dan bintang pemburu. Tentunya pemberian nama tersebut berdasarkan dari kepercayaan masyarakat setempat. Seperti nama Orion sendiri diambil dari seorang pemburu dari mitologi Yunani sedangkan untuk di tanah jawa sendiri lebih dikenal dengan nama bintang bajak sebab kemunculan bintang ini pertanda dimulainya musim tanam.
Jika dilihat dari bumi, rasi bintang Orion terletak di garis lintang antara + 85 derajat dan – 75 derajat. Untuk di Indonesia, Orion bisa dilihat di dekat bidang ekliptika atau berada di langit bagian barat daya. Rasi bintang Orion akan terlihat semakin jelas antara bulan November sampai dengan Februari. Kemunculan Orion di belahan bumi bagian utara sebagai penanda bahw musim dingin akan tiba. Sedangkan Orion akan terlihat saat musim panas tiba untuk bumi bagian selatan.
Rasi bintang Orion tersusun atas 6 bintang utama namun dengan pengecualian pada bintang Betelgeuse si super raksasa merah sedangkan bintang yang lain termasuk bintang super raksasa biru. Bintang – bintang tersebut antara lain:
Pada rasi bintang Orion juga terdapat tiga bintang yang berjejer dan dikenal dengan sebutan Sabuk Orion. Ketiga bintang tersebut bisa dilihat dengan mata telanjang sekalipun sebab memiliki cahaya yang cukup terang. Ketiga bintang ini berada di tengah – tengah rasi bintang Orion dan membentuk Sabuk Orion yakni Alnilam, Alnitak dan Mintaka.
Fakta Rasi Bintang Orion
Tidak hanya bintang – bintang saja, ternyata di dalam rasi bintang Orion juga terdapat nebula. Nebula – nebula tersebut yaitu M42, M43, dan M78. Dari ketiga nebula tersebut yang menjadi nebula terkenal dikalangan para astronom yaitu M42. Sebab posisi M42 bersama dengan bintang – bintang lainnya membentuk pedang milik Orion. Pada awal ditemukan, M42 dianggap sebagai bintang sebab jika dilihat dengan mata telanjang akan terlihat seperti bintang. Pada tahun 1619 seorang astronom bernama Rennus Cysatus mengungkapkan bahwa M42 bukanlah bintang melainkan nebula berukuran besar.
Selain nebula, pada rasi bintang Orion juga banyak ditemukan planet – planet asing di luar tata surya. Adapun planet yang sudah ditemukan yaitu CVSO 30 yang memiliki jarak sekitar 1.200 tahun cahaya dari planet Bumi dan terletak di arah rasi bintang Orion. Di tahun 2012 sebuah teleskop Very Large yang ada di Cile menemukan planet baru lagi yang diberi nama CVSO 30c secara langsung. Padahal CVSO 30 saja berjarak 280 kali lebih jauh daripada planet Bumi ke bintang Alpha Centauri.
Menurut para ahli, CVSO 30c adalah sebuah planet berukuran raksasa dengan komposisi utamanya yaitu gas dengan mengorbit pada induknya dengan jarak 660 AU atau 660 kali jarak antara Bumi dengan Matahari serta selalu mengorbit setiap 27.000 tahun. Terdapat planet lain yang diberi nama CVSO 30b berjarak 0,0008 AU dari bintang induknya.
", "url" : "https://www.utakatikotak.com/tag/karakteristik-orion", "publisher" : { "@type" : "Organization", "name" : "utakatikotak.com" } }