<p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'> Tidak semua<strong> jamur beracun</strong> karena ada beberapa jenis jamur yang <em>edible</em> atau bisa dimakan dan aman dikonsumsi. Namun, permasalahannya agak sulit untuk orang awam membedakan mana jamur yang beracun dan tidak beracun. Selain itu, ada beberapa jamur beracun yang masih bisa dimanfaatkan sebagai obat herbal seperti <em>ling zhi</em>, <em>maitake</em>, dan <em>enokitake</em>.</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><img alt='jamur beracun' src='https://www.pertanianku.com/wp-content/uploads/2021/01/Memahami-Ciri-ciri-Jamur-Beracun.jpg' style='height:264px; width:400px' /></span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Di dalam jamur beracun terkandung beberapa jenis senyawa toksin yang bisa menyebabkan dampak buruk pada kesehatan manusia, seperti <em>Amatoxin/amanatin</em>, <em>Gyromitrin</em>,<em> Orellanine</em>,<em> Ibotenic Acid</em>,<em> Muscimol</em>,<em> Psilocybin</em>, dan <em>Coprine</em>.</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Setidaknya, ada enam perbedaan fisik yang mencolok antara jamur beracun dan tidak beracun. Berikut ini perbedaannya.</span></span></span></p> <ol> <li style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Warna tubuh buah bervariasi, mulai dari merah, kuning terang, putih, hitam legam, hingga jingga.</span></span></span></li> <li style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Mengeluarkan aroma ammonia atau seperti bau kotoran.</span></span></span></li> <li style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Biasanya memiliki cincin atau cawan pada bagian pangkal batangnya.</span></span></span></li> <li style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Tumbuh di tempat koto</span></span></span></li> <li style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Jika dipotong dengan pisau <em>stainless steel</em>, akan terlihat noda hitam atau biru pada pisau.</span></span></span></li> <li style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Jika dimasak, akan mengalami perubahan warna.</span></span></span></li> </ol> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Warna yang mencolok terkadang memancing rasa penasaran untuk memegang atau bahkan malah mencicipinya. Biasanya, di bagian tudung jamur tersebut terdapat bintik-bintik yang mencolok. Jamur ini mudah hancur apabila diraba dan jika dipotong akan mengeluarkan getah.</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Untuk menghindari salah pilih jamur, jangan sekali-sekali menganalisis jamur sendiri tanpa bersama dengan ahli. Pilihlah jamur yang sudah dibudidayakan karena jamur tersebut dipastikan aman. Jangan pernah mengambil jamur yang masih belum mekar karena akan sulit menganalisis bentuk fisik jamur.</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Jamur yang tidak dapat dimakan biasanya tumbuh di area yang kotor dan berbau seperti pada kotoran sapi. Jamur tersebut sering disebut sebagai <em>magical mushroom</em> karena bisa membuat seseorang yang memakannya mengalami halusinasi yang bisa membahayakan diri sendiri.</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Konsumsilah jamur yang masih segar dan tidak menunjukkan adanya bagian yang terdekomposisi oleh ulat atau larva lainnya. Usahakan mengonsumsi jamur dalam keadaan sudah dimasak.</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Jamur liar yang beracun dan mudah ditemui biasanya adalah <em>amanila</em>,<em> phallaoiwwdes</em>, dan <em>Omphalotus olearius</em>.</span></span></span></p>