Waktu berjalan begitu cepatnya. Rasanya seperti baru kemarin Bulan Ramadan datang, tahu-tahu malam ini, kita umat muslim telah memasuki malam ke-21 atau malam ganjil. Itu artinya kita sudah sampai pada 10 malam terakhir bulan Ramadan yang identik dengan ibadah iktikaf di masjid. Biasanya orang berlomba-lomba melakukan iktikaf untuk meraih keutamaan malam lailatul qodar, yaitu malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Lailatul qadar diyakini datang di 10 hari terakhir. Iktikaf sendiri secara terminologi memiliki arti berdiam diri di masjid. Nah, pertanyaannya gimana cara kita iktikaf sedangkan masjid-masjid banyak yang ditutup karena pandemi belum berakhir? Kali ini kami sudah merangkum ulasan lengkapnya untuk kamu. Yuk, Otakers simak bersama! 1. Kayaknya perlu ditekankan kembali kalau iktikaf itu adalah ibadah yang dilakukan di masjid. Iktikaf nggak bisa dilakukan di dalam rumah, walaupun di rumah ada musholanya Salah satu cara yang bisa dilakukan orang untuk meraih malam lailatul qadar adalah dengan beriktikaf. Sesuai artinya, iktikaf adalah berdiam diri di masjid. Tapi bukan diam aja nggak ngapa-ngapain ya. Berdiam diri di sini artinya fokus ibadah dan mengingat Allah, bisa dengan salat, berdzikir, atau membaca Al-Quran. Iktikaf nggak harus dilakukan semalaman, bisa juga cuma beberapa jam. Karena secara bahasa iktikaf artinya berdiam diri di masjid, berarti iktikaf sejatinya nggak bisa dilakukan di rumah atau selain masjid. Walaupun di rumah ada musholanya. 2. Lalu gimana cara kita iktikaf di tengah pandemi seperti ini? Sedangkan masjid-masjid aja pada ditutup. Hmm… Di tengah wabah yang masih berlangsung seperti sekarang ini, sudah bisa dipastikan kalau kita umat muslim nggak mungkin melakukan iktikaf di masjid, terutama yang tinggal di zona merah. Soalnya masjid-masjid sudah pada ditutup, aktivitas yang memungkinkan orang berkumpul nggak boleh dilakukan demi memutus rantai persebaran virus. Di masa pandemi seperti ini, kegiatan iktikaf di masjid bisa diganti dengan memperbanyak ibadah di rumah. Meski mungkin nggak bisa mendapat pahala iktikaf, tapi kita masih bisa mengejar pahala dengan ibadah seperti memperbanyak salat sunah, membaca Al-Quran dengan tafsirnya, berdzikir, dan lain sebagainya. Dan jika seseorang terbiasa melakukan iktikaf di tahun-tahun sebelumnya, dan sudah niat melakukannya lagi di tahun ini, kemungkinan ia tetap bisa mendapat pahala iktikaf dikarenakan ada uzur yang membuatnya harus tetap berada di rumah. Ini sesuai hadis yang berbunyi: “Jika seorang hamba sakit atau melakukan safar (perjalanan jauh), maka dicatat baginya pahala sebagaimana kebiasaan dia ketika mukim dan ketika sehat.” (HR Bukhhari, no 2996. Hadis ini juga berlaku untuk iktikaf ini. 3. Meski nggak bisa iktikaf di masjid, kita masih bisa memperoleh keutamaan malam lailatul qadar lo Menurut Uztad Firman Arifin malam lailatul qadar bisa diraih dengan berbagai cara, nggak cuma dengan iktikaf aja. Kayak yang udah disebutkan di atas, kita bisa meraihnya dengan memperbanyak ibadah di rumah, salat, baca Al-Quran, berdzikir, mengingat Allah, dan berbagai amal salih lainnya. Ustaz Firman juga mengingatkan kita supaya nggak memaksakan diri untuk tetap iktikaf di masjid, karena itu sama aja menjerumuskan diri dalam kebinasaan atau keburukan, yang mana sangat dilarang dalam Islam. Jadi, nggak perlu sedih ya kalau tahun ini nggak bisa iktikaf di masjid. Semoga Allah segera mengangkat wabah ini dari bumi dan kita senantiasa diberi umur panjang agar bisa ketemu lagi sama bulan-bulan Ramadan selanjutnya. Aamiin…