Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pemanasan air laut merembes melewati garis landasan, di mana lapisan es mulai retak. Kini diketahui bahwa pemanasan atmosfer juga menyerang lapisan es dari atas.Panel penasihat sains PBB untuk perubahan iklim, IPCC, telah memperkirakan bahwa lautan akan naik satu meter pada akhir abad ini. Bahkan jika memungkinkan bisa lebih dari itu. Sehingga ratusan juta orang yang tinggal di pesisir juga akan terdampak.
Sejak abad ke-19 suhu permukaan rata-rata bumi telah naik 1 derajat celcius. Meski cuma satu derajat namun cukup untuk meningkatkan intensitas kekeringan gelombang panas dan siklon tropis.
Saat permukaan es mencari, air mengalir ke celah-celah ini dan meningkatkan terjadinya proses hidrofrakturing. Ketika itu, air jadi lebih berat dari es dan memaksa retakan terbuka dan lapisan es cepat hancur.
Semenanjung Antartika kini sudah memanas dibandingkan dengan benua-benua lain. Bongkahan utama Lapisan Es Larsen Peninsula yang telah stabil selama lebih dari 10.000 tahun, sudah hancur dalam beberapa hari tahun 1995. Kemudian kembali hancur pada tahun 2002.
Tahun 2008 dan 2009 malahan diikuti dengan pecahnya lapisan Es Wilkins. Penyebab utamanya diperkirakan adalah hydrofrakturing, seperti yang ditakutkan terjadi di dua gletser selanjutnya.
"Secara keseluruhan, temuan penulis menunjukkan dengan tepat bagian dari rak es yang paling rentan terhadap pemanasan atmosfer. Studi menunjukkan bahwa bagian besar yang saat ini stabil bisa runtuh karena suhu atmosfer meningkat," ujar Jeremy Bassis, seorang ilmuwan di Universitas of Michigan seperti dikutip dari Science Alert, Sabtu (5/9/2020).
", "url" : "https://www.utakatikotak.com/tag/gletser", "publisher" : { "@type" : "Organization", "name" : "utakatikotak.com" } }