Penyakit kuning atau jaundice merupakan suatu kondisi medis ketika terjadinya perubahan warna menjadi kekuningan pada kulit, bagian putih dari mata, dan juga membran mukosa seseorang. Penyakit kuning sendiri terjadi karena kadar bilirubin dalam sirkulasi darah seseorang meningkat. Jaundice sendiri bukan merupakan sebuah penyakit, melainkan suatu kondisi yang muncul sebagai tanda dan gejala yang mendasari penyakit tertentu. Penyebab Penyakit Kuning Penyakit kuning disebabkan oleh penumpukan zat bernama bilirubin di dalam aliran darah. Bilirubin terbentuk dari penghancuran sel darah merah. Setiap orang memiliki kadar bilirubin normal yang berbeda-beda sesuai usianya. Selain itu, pada kasus tertentu, penyakit kuning juga bisa disebabkan oleh kelainan pada empedu atau hati, misalnya abses hepar dan infeksi atau radang kantong empedu. Pada orang dewasa, kadar bilirubin normal adalah di bawah 1,2 mg/dL. Sedangkan pada anak-anak (di bawah usia 18 tahun), kadar bilirubin normal adalah di bawah 1 mg/dL. Khusus pada bayi baru lahir, kadar bilirubin normal tergantung kepada usia bayi baru lahir. Berikut penjelasan lengkapnya: Usia kurang dari 1 hari: di bawah 10 mg/dL Usia 1 sampai 2 hari: di bawah 15 mg/dL Usia 2 sampai 3 hari: di bawah 18 mg/dL Usia lebih dari 3 hari: di bawah 20 mg/dL Bayi dengan kadar bilirubin di atas normal harus segera ditangani. Sebab jika kadar bilirubin mencapai 25 mg/dL, bayi kuning tersebut dapat berisiko mengalami kerusakan otak, kehilangan pendengaran, serta terserang penyakit cerebral palsy. Gejala Penyakit Kuning Gejala yang dapat muncul selain perubahan kulit, mukosa membran dan mata bergantung dari penyakit yang mendasarinya. Namun, beberapa hal berikut dapat ditemukan di pasien, seperti: Urine dengan warna kecokelatan seperti air teh; Warna feses yang terang atau bisa menyerupai warna dempul; Nyeri atau rasa tidak nyaman di perut; Demam. Dapat terjadi terutama jika penyakit yang mendasari adalah suatu infeksi; dan Mual dan muntah juga dapat terjadi. Pengobatan Penyakit Kuning Dokter akan melakukan pemeriksaan kadar bilirubin dalam darah pasien, kemudian melakukan beberapa tes tambahan seperti tes darah, tes urine, tes pemindaian, dan biopsi hati untuk mencari tahu penyebab penyakit kuning tersebut. Pengobatan penyakit kuning tergantung kepada penyebab yang mendasarinya. Pengobatan penyakit kuning dibagi menjadi tiga, yaitu: Pengobatan pre-hepatic, untuk mencegah sel darah merah hancur terlalu banyak atau cepat, sehingga penumpukan bilirubin dapat dihindari. Pengobatan intra-hepatic, untuk memperbaiki kerusakan hati, dan mencegah meluasnya kerusakan pada organ tersebut. Pengobatan post hepatic, untuk menghilangkan sumbatan di dalam saluran empedu dan pankreas. Penyakit kuning dapat dicegah. Baik dengan mendapatkan vaksinasi hepatitis A dan B, meminum obat pencegah penyakit malaria, membatasi konsumsi minumam alkohol, berhenti merokok dan lain sebagainya.