<p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Ada macam-macam gangguan pendengaran yang menghantui telinga Anda. Gangguan pendengaran ini disebabkan oleh sejumlah faktor. Apa saja jenis gangguan pendengaran tersebut? Simak informasinya berikut ini.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><img alt='Macam-Macam Gangguan Pendengaran dan Cara Mencegahnya' src='https://doktersehat.com/wp-content/uploads/2015/03/Happy-Tinfoil-Cat.jpg' style='height:267px; width:400px' /></span></span><br /> </p> <h2 style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>Apa Itu Gangguan Pendengaran?</strong></span></span></h2> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Gangguan pendengaran adalah suatu kondisi ketika telinga tidak dapat menjalankan fungsinya yakni menangkap suara secara optimal. Anda yang mengidap masalah pendengaran mungkin acap kali sulit merespons suara yang didengar, entah itu percakapan, musik, dan sebagainya. Biasanya, suara yang ditangkap oleh telinga sangat kecil.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Perlu diluruskan juga, gangguan pendengaran tidaklah sama dengan tuli (<em>deafness</em>). Pada kasus tuli, seseorang tidak dapat mendengar suara sama sekali sehingga membutuhkan medium alat bantu dengar untuk dapat menangkap dan memahami suara yang masuk.</span></span></p> <h2 style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>Macam-macam Gangguan Pendengaran</strong></span></span></h2> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Pada dasarnya, gangguan pendengaran terjadi ketika salah satu dari bagian telinga mengalami masalah. Ya, telinga terbagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu:</span></span></p> <ul> <li style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Telinga bagian luar</span></span></li> <li style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Telinga bagian tengah</span></span></li> <li style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Telinga bagian dalam</span></span></li> </ul> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Berikut ini adalah macam-macam gangguan pendengaran yang perlu Anda ketahui dan waspadai.</span></span></p> <h3 style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>1. Gangguan Pendengaran K</strong><strong>onduktif</strong></span></span></h3> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Gangguan pendengaran konduktif terjadi ketika suara tidak dapat mengalir dari telinga luar ke gendang telinga dan tulang telinga tengah. Jika jenis gangguan pendengaran ini terjadi, Anda mungkin akan kesulitan mendengar suara yang lembut atau teredam.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Jenis gangguan pendengaran yang satu ini umumnya disebabkan oleh:</span></span></p> <ul> <li style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Infeksi</span></span></li> <li style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Alergi</span></span></li> <li style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Aktivitas renang</span></span></li> <li style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Penumpukan kotoran di telinga</span></span></li> </ul> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Gangguan pendengaran konduktif tidak selalu permanen. Pengobatan medis bisa mengatasi kondisi yang satu ini. Pengobatan medis yang dimaksud mungkin termasuk antibiotik atau intervensi bedah seperti implan koklea.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Implan koklea adalah metode penanganan gangguan pendengaran konduktif yang dilakukan dengan cara memasang instrumen kecil yang ditempatkan di bawah kulit di belakang telinga. Instrumen ini berfungsi untuk menerjemahkan getaran suara menjadi sinyal listrik yang kemudian dapat ditafsirkan oleh otak Anda sebagai suara yang bermakna.</span></span></p> <h3 style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>2. Gangguan Pendengaran S</strong><strong>ensorineural</strong></span></span></h3> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Jenis selanjutnya dari macam-macam gangguan pendengaran adalah gangguan pendengaran sensorineural atau <em>sensorineureal hearing loss </em>(SNHL). SNHL terjadi ketika ada kerusakan pada struktur telinga bagian dalam atau di jalur saraf ke otak.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Jenis gangguan pendengaran ini biasanya bersifat permanen. SNHL bahkan membuat suara yang berbeda, normal, atau keras tampak teredam atau tidak jelas.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Ciri-ciri gangguan pendengaran sensorineural antara lain sebagai berikut:</span></span></p> <ul> <li style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Bila gangguan pendengaran bilateral dan sudah diderita lama, suara percakapan penderita biasanya lebih keras dan memberi kesan seperti suasana yang tegang dibanding orang normal. Perbedaan ini lebih jelas bila dibandingkan dengan suara yang lembut dari penderita gangguan pendengaran konduktif, khususnya otosklerosis.</span></span></li> <li style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Penderita lebih sukar mengartikan atau mendengar suara atau percakapan dalam suasana gaduh dibanding suasana sunyi.</span></span></li> </ul> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Penyebab SNHL ada berbagai macam, yaitu:</span></span></p> <ul> <li style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Kelainan struktur telinga (cacat lahir)</span></span></li> <li style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Penuaan</span></span></li> <li style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Paparan suara terlalu keras dalam jangka panjang</span></span></li> <li style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Trauma kepala</span></span></li> <li style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Penyakit Meniere</span></span></li> <li style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Neuroma akustik</span></span></li> <li style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Infeksi (meningitis, campak, gondok, demam Scarlet)</span></span></li> <li style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Obat-obatan ototoksik (obat kanker, jantung, infeksi serius)</span></span></li> </ul> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Masalah pendengaran yang satu ini dapat dideteksi melalui tes fungsi pendengaran. Pada tes fungsi pendengaran—tes bisik—ditemukan bahwa penderita tidak dapat mendengar percakapan bisik pada jarak lima meter dan sukar mendengar kata-kata yang mengundang nada tinggi (huruf konsonan).</span></span></p> <h3 style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>3. Gangguan Pendengaran Campuran</strong></span></span></h3> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Gangguan pendengaran campuran atau <em>mixed hearing loss </em>adalah satu dari macam-macam gangguan pendengaran yang—sesuai dengan namanya—merupakan kombinasi dari jenis gangguan konduktif dan sensorineural. Biasanya, penderita akan terlebih dahulu mengalami gangguan konduktif seperti otosklerosis lalu kemudian diikuti oleh gangguan sensorineural.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Akan tetapi, pada beberapa kasus, yang terjadi justru sebaliknya yakni penderita terlebih dahulu mengalami gangguan sensorineural kemudian diikuti gangguan konduktif. Sementara ada juga yang mengalami kedua masalah pendengaran tersebut secara bersamaan, misalnya akibat trauma kepala yang berat sehingga mengenai telinga tengah dan telinga dalam.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Masalah pendengaran yang satu ini dapat diatasi dengan tindakan medis khusus. Sayangnya, pada beberapa kasus hal ini tidak cukup efektif.</span></span></p> <h3 style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>4. <em>Auditory Neuropathy Spectrum Disorder</em></strong></span></span></h3> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><em>Centers for Diseases Control and Prevention </em>(CDC) memasukkan satu lagi jenis gangguan pendengaran yakni <em>auditory neuropathy spectrum disorder. </em>Masalah ini terjadi ketika suara masuk ke telinga secara normal, tetapi karena kerusakan pada telinga bagian dalam atau saraf pendengaran, suara tidak diatur sedemikian rupa sehingga otak tidak dapat memahaminya.</span></span></p> <h3 style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>5. Gangguan Pendengaran di Salah Satu Telinga</strong></span></span></h3> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Gangguan pendengaran bisa saja hanya terjadi pada salah satu telinga. Kondisi ini mungkin tidak berbahaya, namun tetap saja akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi penderitanya.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Bahkan gangguan pendengaran kecil saja dapat menurunkan kemampuan seseorang untuk membedakan arah suara dan memahami ucapan di latar belakang yang bising.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Gangguan pendengaran satu sisi yang lebih parah tidak hanya akan mempengaruhi pendengaran di telinga yang terkena saja, tetapi juga menyebabkan kesulitan yang signifikan untuk memahami pembicaraan. Hal ini utamanya apabila Anda sedang berada di tempat yang ramai seperti kantor, pesta, atau area publik yang lainnya.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Anda mungkin tidak akan dapat membedakan suara dari sisi kiri dan kanan. Alhasil, Anda membutuhkan percakapan tatap muka dan bahkan mungkin membaca bibir untuk berkomunikasi dengan lebih baik.</span></span></p> <h2 style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>Cara Mencegah Gangguan Pendengaran</strong></span></span></h2> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Mengalami masalah pendengaran tentu saja dapat mengurangi kualitas hidup, termasuk menghambat aktivitas sehari-hari. Lantas, bagaimana cara mencegah kondisi ini? Beberapa tips yang bisa Anda lakukan adalah sebagai berikut:</span></span></p> <ul> <li style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Gunakan pelindung telinga apabila berada di tempat yang paparan suaranya terlalu tinggi (pabrik, pertambangan, dsb.), atau saat berenang.</span></span></li> <li style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Lakukan pemeriksaan telinga secara berkala apabila bekerja atau sering beraktivitas di tempat-tempat yang memiliki paparan suara kencang.</span></span></li> <li style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Bersihkan telinga secara rutin dan hati-hati.</span></span></li> <li style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Hindari mendengarkan musik dengan volume kencang.</span></span></li> <li style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Lakukan penanganan medis sedini mungkin apabila mengalami infeksi telinga.</span></span></li> </ul>