<p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Sromata merupakan sebuah bagian yang ada pada tumbuhan dalam mengatur sebuah pertukarangas. Biasanya stomata ini terdapat pada bunga, batang dan daun.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><a href='https://www.materi.carageo.com/wp-content/uploads/2019/09/image-164.png'><span style='color:#000000'><img alt='Fungsi Stomata' src='https://www.materi.carageo.com/wp-content/uploads/2019/09/image-164.png' style='height:257px; width:400px' /></span></a></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Stomata memiliki peranan yang sangat penting dalam menyediakan sebuah bahan yang akan di olah dalam proses fotosintetis. Di tanaman jenis di kotil akan memiliki sedikit stomata pada epidermis atas dibanding bawah. Sedangkan di tanaman monokotil akan memiliki stomata memiiki perasamaan jumlah pada epidermis atas maupun bawah.</span></span></span></p> <h2 style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>Fungsi Stomata</strong></span></span></span></h2> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Adapun beberapa fungsi dari stomata adalah sebagai berikut :</span></span></span></p> <h3 style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>1. Mendapatkan karbondioksida dan melepaskan air</strong></span></span></span></h3> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Pada tanaman membutuhkan karbondioksida untuk melakukan fotosintesis, yang mana karbondioksida sudah ada di lapisan atmosfer.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Manusia yang berkendara motor dan beberapa industri yang akan mengeluarkan gas karbondoksida maka akan menyebabkan pencemaran udara. Sebagian besar tanaman memiliki kebutuhan akan stomata yang akan terbuka di siang hari.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Di bagian udara pada daun kan memenuh uap air yang keluar melalui daun stomata. Proses ini dikenal dengan proses transpisrasi. Dengan demikian maka tanaman tanpa uap air maka tidak akan mendapatkan karbon di oksida.</span></span></span></p> <h3 style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>2. Pendekatan alternatif</strong></span></span></span></h3> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Pada umumnya karbondioksida akan di olah menjadi sebuah ribulose-1,5-bisphosphate (RuBP) oleh enzim RuBisCO di mesophyll yang akan di arahkan ke bagian udara di dalam daun secara langsung.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>RuBisCO harus memiliki konsentrasi yang tinggi dengan kebutuahan stomata yang lebar dengan konsekuensi hilangnya uap air lubang pada stomata akan berfungsi sebagai olahan karbon diokasida dalam mengasilkan energi yang efektif.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Dengan demikian maka hasilnya PEPCase akan menjadi sebuah alternatif pada wkatu air memiliki cahaya banyak.</span></span></span></p> <h3 style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>3. Tanaman CAM</strong></span></span></span></h3> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><a href='https://www.materi.carageo.com/wp-content/uploads/2019/09/image-165.png'><span style='color:#000000'><img alt='Fungsi Stomata' src='https://www.materi.carageo.com/wp-content/uploads/2019/09/image-165.png' style='height:275px; width:400px' /></span></a></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Tanaman ini adalah tanaman gurun. Selain itu, tanaman ini akan membuka stomata di malam hari pada waktu air berevaporasi lebih pelan di bandingkan dengan daun.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Hal ini untuk memberikan sebuah tingkatan dalam pembukaan stomata. Dengan penggunaan PEPcarboxylase sebagai pengelola CO2 serta untuk menempatkan hasilnya pada vocuoles yang besar.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Di hari berikutnya maka mereka akan menutup stomata yang kemudian akan di lepaskan kembali bersama CO2 yang sudah diolah semalan. Hasilnya menjadi RuBisCO yang akan membuat photorespirationbersama CO2.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Dengan menggunakan pendekatan ini maka kasitas dalam menempatkan CO2 olahan dalam vakuola lebih terbatas.</span></span></span></p> <h3 style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>4. Membuka dan menutup</strong></span></span></span></h3> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Sebagian tanaman tidak memiiliki fasilitas untuk mentuutp dan mmbuka stomata pada siang hari dalam merespon cahaya, kelembapan dan konsentrasi di CO2.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Pada masa kondisi stomata akan terbuka saat itulah cahaya tinggi dan kondisi lembab. Dengan demikian proton akan memompa proton H+ yang berasal dari sel pelindung.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Hal ini berarti asel memiliki potensial elektrik yang akan meningkat negatifnya. Dengan adanya peningkatan tersebut maka akan membuat potensi air semakin menurun pada sel hingga difusi sel melalu osmosis.</span></span></span></p> <h3 style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>5. Merespon perubahan lingkungan</strong></span></span></span></h3> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><a href='https://www.materi.carageo.com/wp-content/uploads/2019/09/image-166.png'><span style='color:#000000'><img alt='Fungsi Stomata' src='https://www.materi.carageo.com/wp-content/uploads/2019/09/image-166.png' style='height:184px; width:400px' /></span></a></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Stomata memiliki fungsi untuk proses fotosintetis dalam sarana air tanaman dan untuk pertukaran udara. Stomata yang padat serta lubangnya akan mempengaruhi faktor lingkungan seperti konsentrasi CO2, tingkat cahaya dan temperatur udara.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Selain itu dengan penurunan banyaknya stomata akan membuat tanaman akan merespon dan meningkatkan CO2 pada atmosfer.</span></span></span></p> <h3 style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>6. Stomata sebagai jalur pathogen</strong></span></span></span></h3> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Pathogen menjadikan stomata sebagai jalur. Stomata ini merupakan lubang ynag ada pada daun untuk di masuki pathogen dan pathogen akan mengeluarkan cairan kimia dengan memaksa stomata untuk di buka kembali selama beberapa waktu.</span></span></span></p> <h3 style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>7. Mendeteksi produktivitas tanaman secara alami</strong></span></span></span></h3> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Perubahan kondisi lingkungan dengan meningkatnya temperatur, pola perubahan hujan dan iklim akan memiliki dampak dalam pengurangan produksi makan.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Hal ini akan membuat dampak negatif terhadap produksi pertanian yang menurun. Peningkatan CO2 pada atmosfer akan mempengaruhi peningkatan fotosintetis.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Selain itu peningkatan tersebut juga akan mempengaruhi transpirasi serta efisiensi air. Dengan memprediksi stomata beradaptasi akan membuat pemahaman mengenai sistem produktivitas baik alami dan sistem pertanian.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>F.A.Q</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>Jelaskan apa yang di maksud dengan kloroplas!</strong></span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Sromata merupakan sebuah bagian yang ada pada tumbuhan dalam mengatur sebuah pertukarangas. Biasanya stomata ini terdapat pada bunga, batang dan daun.<br /> Stomata memiliki peranan yang sangat penting dalam menyediakan sebuah bahan yang akan di olah dalam proses fotosintetis. Di tanaman jenis di kotil akan memiliki sedikit stomata pada epidermis atas dibanding bawah.<br /> Sedangkan di tanaman monokotil akan memiliki stomata memiiki perasamaan jumlah pada epidermis atas maupun bawah.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>Jelaskan fungsi stomata pada tanaman CAM!</strong></span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Tanaman ini adalah tanaman gurun. Tanaman ini akan membuka stomata di malam hari pada waktu air berevaporasi lebih pelan di bandingkan dengan daun.<br /> Hal ini untuk memberikan sebuah tingkatan dalam pembukaan stomata. Dengan penggunaan PEPcarboxylase sebagai pengelola CO2 serta untuk menempatkan hasilnya pada vocuoles yang besar.<br /> Di hari berikutnya maka mereka akan menutup stomata yang kemudian akan di lepaskan kembali bersama CO2 yang sudah diolah semalan. Hasilnya menjadi RuBisCO yang akan membuat photorespirationbersama CO2.<br /> Dengan menggunakan pendekatan ini maka kasitas dalam menempatkan CO2 olahan dalam vakuola lebih terbatas.</span></span></span></p>