Tanah sendiri merupakan salah satu komponen alam yang sangat penting untuk kelanjutan hidup berbagai makhluk. Bahkan segala jenis makanan manusia mayoritas juga berasal dari tanah. Nah, berbicara mengenai tanah, sebenarnya banyak hal yang bisa dibahas. Namun, pada kesempatan kali ini yaitu hanya akan membahas mengenai faktor faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah. Tanah adalah lapisan kulit terluar bumi yang terbentuk dari proses pelapukan bahan induk batuan. Batuan yang menjadi bahan induk mengalami proses pelapukan panjang sebelum akhirnya berubah wujud, sifat, dan karakteristiknya menjadi tanah. Dalam proses ini, sedikitnya terdapat 5 macam faktor pembentuk tanah yang turut andil dalam mempengaruhi jenis dan karakteristik tanah yang dihasilkan dari proses pelapukan batuan tersebut. Lalu apa saja faktor pembentuk tanah? Daripada penasaran, langsung saja silahkan anda simak sedikit informasi mengenai 5 faktor pembentuk tanah dibawah ini. 5 Faktor Pembentuk Tanah 1. Iklim Iklim sebetulnya terbagi menjadi beberapa unsur. Hanya saja, unsur iklim yang paling berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah yaitu sekedar suhu udara dan curah hujan. Suhu bisa mempengaruhi kecepatan proses pelapukan fisik batuan, semakin tinggi suhu maka pelapukan batuan akan semakin cepat. Sedangkan itu, semakin rendah suhu maka pelapukan akan semakin lambat. Adapun curah hujan bisa mempengaruhi kekuatan erosi dan leaching batuan induk. Curah hujan yang tinggi akan menyebabkan keasaman tanah semakin meningkat sehingga tanah terkorosi secara kimia. 2. Organisme Organisme atau mahluk hidup seperti vegetasi dan mikrobia tanah juga merupakan salah satu faktor pembentuk tanah. Faktor organisme sangat berpengaruh terutama pada kandungan bahan organik penyusun tanah. Faktor organisme mempengaruhi terjadinya proses pelapukan organik, membantu pembentukan tanah humus, mempengaruhi jenis vegetasi yang tumbuh, serta kandungan kimia organik yang terdapat di tanah. 3. Bahan Induk Bahan induk batuan merupakan faktor pembentuk tanah yang paling mempengaruhi karakteristik tanah yang nantinya dihasilkan. Bahan induk batuan ada beberapa jenis, misalnya batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Tanah yang terbentuk dari pelapukan, pada umumnya akan memiliki karakteristik yang memperlihatkan asal bahan induk batuannya. Tanah yang mempunyai kandungan kadar ion Ca+ yang tinggi, pada umumnya berasal dari pelapukan bahan induk yang kaya Ca. Sedangkan tanah dengan persentase pasirnya tinggi diperoleh dari bahan induk dengan kandungan pasir yang tinggi. 4. Topografi Selain dari ketiga faktor di atas, topografi atau relief daerah juga bisa mempengaruhi proses pembentukan tanah. Faktor pembentuk tanah ini terkait erat dengan tingkat kemiringan dan sistem drainase dari suatu daerah batuan yang mengalami pelapukan. Tanah yang berada di topografi miring, pada umumnya mempunyai lapisan tanah yang tipis. Hal ini karena adanya erosi yang terjadi akibat aliran air. Sedangkan tanah yang berada di topografi landai, pada umumnya akan mempunyai lapisan yang tebal karena pengaruh sedimentasi. Adapun yang terkait dengan sistem drainase, yaitu pengaruhnya akan terjadi pada sifat kimia tanah. Sehingga tanah yang berada di daerah dengan sistem drainase yang kurang baik akan bersifat lebih asam. Karena dekomposisi bahan organiknya berjalan dengan sangat lambat. 5. Waktu Faktor pembentuk tanah yang terakhir adalah waktu. Waktu sangatlah mempengaruhi sifat fisik, kimia, dan biologi dari tanah yang terbentuk. Hal tersebutlah yang menyebabkan dalam ilmu tanah kita bisa mengenal istilah tanah tua, tanah dewasa, dan tanah muda. Tanah muda yaitu tanah yang perbedaan bahan mineral dan bahan organik masih tampak, sehingga bahan induknya masih bisa terlihat. Biasanya terbentuk dalam kurun waktu 100 tahun. Jenis tanah yang tergolong tanah muda misalnya tanah aluvial, regosol, dan litosol. Tanah dewasa yaitu tahap perkembangan tanah muda tingkat lanjut yang membentuk horizon B dalam susunan dekomposisi tanah. Biasanya tanah dewas ini terbentuk dalam kurun waktu 10.000 tahun. Jenis tanah yang tergolong tanah muda misalnya tanah andosol, latosol, dan grumosol. Tanah tua yaitu tanah yang telah mengalami perubahan-perubahan nyata dalam waktu yang panjang. Sehingga horizon A dan B dapat diklasifikasikan menjadi beberapa golongan (A1, A2, A3, B1, B2, B3) berdasarkan ciri fisik yang nampak. Jenis tanah yang tergolong tanah tua misalnya tanah podsolik dan laterit. Demikian penjelasan diatas mengenai faktor pembentuk tanah yang paling dominan. Semoga bermanfaat!