Voltmeter adalah sebuah alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur besar tegangan listrik yang ada dalam sebuah rangkaian listrik. Fungsi Voltmeter yaitu untuk mengukur beda potensial listrik. Satuan beda potensial listrik dalam satuan SI adalah volt atau diberi simbol V. Voltmeter juga disusun menjadi satu dengan ohm meter dan amperemeter menjadi multimeter atau avanometer. Voltmeter sering kali dihubungkan dengan amperemeter. Padahal, keduanya berbeda. Amperemeter berfungsi untuk mengukur ampere atau kuat arus listrik, dan voltmeter berfungsi untuk mengukur besar tegangan listrik atau volt. Voltmeter ini terdiri dari dua jenis yaitu Analog dan Digital. Apa perbedaan dari voltmeter Analog dan Digital? Perbedaan utama voltmeter Analog dan Digital adalah pada tampilan layarnya. Multimeter Analog menggunakan Jarum untuk menunjukan nilai atau hasil pengukurannya sedangkan Multimeter Digital akan menunjukan nilai atau hasilnya sebagai angka pada layarnya. Voltmeter yang terpasang secara paralel pada suatu rangkaian dapat dijadikan patokan sebagai cara untuk mengetahui tegangan. Kutubnya harus searah dengan arus baik kutub positif maupun kutub negatif. Pada Voltmeter digital, pemasangan terbalik akan terlihat jika muncul angka negatif. Oleh karenanya, pemasangan haruslah sesuai dan benar. Bagian-Bagian Voltmeter Ada beberapa bagian-bagian voltmeter yang perlu kamu ketahui, berikut adalah bagiannya: Terminal positif dan negatif. Batas ukur. Setup pengatur fungsi. Jarum penunjuk. Skala tinggi dan rendah. Cara Menggunakan Voltmeter Rangkai komponen yang memiliki potensial berbeda secara paralel. Sesuaikan rangkaian arus yang mana harus searah dengan pemasangan kutub-kutub voltmeter. Pastikan bahwa kutub positif dan negatif memiliki potensial yang berbeda. Dari keduanya, kutub positif memiliki potensial tinggi. Periksa kabel hitam, biru, dan merah, jika ada penyimpangan mengarah ke kiri berarti pemasangannya terbalik. Namun, hal itu tidak akan menjadi masalah untuk rangkaian arus bolak balik.