Coba deh perhatikan orang-orang yang berenang di Laut Mati di Timur Tengah sana. Mereka bisa mengapung dengan mudah, meski tak pintar berenang. Apa rahasianya? Untuk memahami rahasia itu, mari kita lakukan percobaan kecil. Alat percobaan ini adalah satu butir telur, gelas air minum, air, dan garam. Percobaannya dimulai dengan mengisi air ke dalam gelas, jangan sampai penuh ya. Lalu masukkan telur ke dalamnya. Biasanya, telur akan tenggelam ke dasar gelas. Setelah itu, tambahkan garam sesendok demi sesendok. Aduk dulu sampai larut, sebelum menambahkan garam. Perhatikan, telur akan mulai melayang sampai kemudian terapung, saat garam makin banyak dilarutkan. Mengapa bisa seperti itu? Rahasianya ada pada hukum Archimedes yang mengatakan bahwa benda yang tercelup dalam air, selain mengalami gaya gravitasi atau gaya berat, juga akan mengalami gaya ke atas. Gaya ke atas itu dipengaruhi oleh volume benda, massa jenis cat cair, dan percepatan gravitasi. Pada percobaan kita, gaya berat telur itu tetap. Yang kita pengaruhi adalah gaya ke atas, karena kita menambahkan massa jenis air melalui penambahan garam. Garam itu berfungsi memperbesar massa jenis air. Telur tenggelam karena gaya berat telur lebih besar dari gaya ke atas. Telur melayang dalam air apabila gaya berat dan gaya ke atas antara telur dan air seimbang. Nah, telur mengapung ketika gaya ke atas lebih besar daripada gaya berat. Untuk kasus di Laut Mati, kandungan garam di perairan di antara Yordania dan Israel itu, ternyata termasuk yang paling tinggi di dunia. Kandungan garam (salinitasnya) mencapai 34,2 persen. Air asin itu memiliki massa jenis yang lebih besar ketimbang air tawar. Kita memang bisa mengapung di air tawar, tapi karena massa jenis air asin lebih tinggi, kita akan lebih mudah lagi mengapung di air asin.