Kalau serangan virus terjadi pada trimester pertama kehamilan, kemungkinan bayi menderita sindrom rubella bawaan mencapai 90 persen. Sebab, saat itu, kata Didi, sedang dibentuk sistem organ tubuh janin, seperti saraf otak dan tulang belakang. Jika dalam tahap ini ada virus yang menjangkiti, pembentukan sistem organ tersebut jadi terganggu. Akibatnya, kemungkinan menderita sindrom lebih besar.
Namun, jika terserangnya di atas usia kehamilan tersebut, kemungkinan menderita sindrom lebih kecil. "Misalnya kalau usia kehamilan sudah 36 minggu, mungkin enggak apa-apa karena proses pembentukan janin sudah selesai," tutur dokter yang berpraktek di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, ini.
Jika sudah terinfeksi, menurut Didi, tak ada antivirus yang bisa mengatasi rubella. Maka, bila sudah tahu terserang rubella, mau tak mau ibu hamil harus mempersiapkan mental untuk merawat anak yang lahir dengan kemungkinan cacat.
Tapi, masalahnya, belum semua wanita tahu tentang informasi rubella ini. Kebanyakan dari mereka tak melakukan pencegahan sebelumnya agar tak diserang rubella saat hamil. "Kita tidak akan mendapatkan anak cacat hanya dengan melakukan imunisasi sederhana," katanya.