<p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Haus adalah salah satu respon tubuh manusia yang normal dan menandakan bahwa tubuh sedang kekurangan cairan. Namun, hati-hati jika Anda merasa haus yang berlebih, hal tersebut dapat menandakan adanya gangguan kesehatan.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Jika Anda sering mengalami rasa haus yang berlebih, ada kemungkinan Anda mengalami kondisi polidipsi. Gejala paling umum dari kondisi ini adalah rasa haus yang ekstrem dan biasanya disertai dengan peningkatan frekuensi buang air kecil (poliuria)</span></p> <p style='text-align:justify'><img alt='Polidipsi adalah kondisi di mana penderitanya menderita haus yang ekstrem' src='https://cms.sehatq.com/public/img/article_img/sering-merasa-haus-berlebih-waspadai-polidpsi-1581998116.jpg' style='height:150px; width:300px' /></p> <h2 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>Apa itu Polidipsi?</strong></span></span></h2> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Polidipsi adalah kondisi di mana penderitanya mengalami rasa haus yang tidak kunjung hilang dan dapat berlangsung berhari-hari, berminggu-minggu, atau bahkan lebih. Rasa haus tersebut tidak dapat berhenti meskipun Anda sudah meminum banyak air.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Penderita polidipsi diperkirakan dapat mengonsumsi enam liter atau lebih cairan per harinya. Selain rasa haus yang berlebih, polidipsi juga adalah kondisi yang ditandai dengan mulut kering dan poliuria.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Seseorang dinyatakan mengalami poliuria ketika ia buang air kecil setidaknya 2,5 liter dalam kurun waktu 24 jam. Tidak hanya poliuria dan mulut kering, beberapa gejala lain dari polidipsi adalah:</span></p> <ul> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Penglihatan mengabur</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Infeksi yang lambat sembuh</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Kelelahan</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Penurunan berat badan yang tidak normal</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Merasa sangat lapar</span></li> </ul> <h2 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>Apa penyebab polidipsi?</strong></span></span></h2> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Mulai dari yang ringan sampai yang serius. Berikut adalah beberapa pemicu dari polidipsi:</span></p> <ul> <li> <h3 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>Dehidrasi</strong></span></span></h3> </li> </ul> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh Anda mengalami kekurangan cairan. Hal ini disebabkan oleh keringat berlebih, kurang minum air, mengkonsumsi produk yang tinggi kafein, garam, atau vitamin D. Polidipsi adalah salah satu indikasi dari dehidrasi.</span></p> <ul> <li> <h3 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>Diabetes melitus</strong></span></span></h3> </li> </ul> <p style='text-align:justify'><a href='https://www.sehatq.com/penyakit/diabetes-melitus-tipe-1' rel='noopener' target='_blank'><span style='color:#000000'>Diabetes melitus</span></a><span style='color:#000000'> adalah penyebab polidipsi yang paling umum. Bertambahnya kadar gula darah menyebabkan organ ginjal perlu menyaring gula berlebih dari tubuh yang dikeluarkan melalui air seni. Hal inilah yang menyebabkan tubuh memerlukan cairan dan mengakibatkan peningkatan rasa haus. Ciri khas diabetes adalah 3P, yaitu: Polidipsi (haus berlebih), Poliuria (sering kencing), Polifagia (lapar berlebih)</span></p> <ul> <li> <h3 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>Diabetes insipidus</strong></span></span></h3> </li> </ul> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Berbeda dari diabetes melitus, diabetes insipidus tidak disebabkan oleh masalah pada insulin di pankreas, melainkan pada adanya gangguan pada hipotalamus – pusat pengatur hormon di otak, sehingga penderitanya akan mengeluarkan air seni dalam jumlah banyak.</span></p> <ul> <li> <h3 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>Gangguan mental tertentu</strong></span></span></h3> </li> </ul> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Penderita gangguan mental tertentu, seperti gangguan suasana hati, skizofrenia, anoreksia, dan sebagainya juga dapat mengakibatkan polidipsi. Penderitanya akan merasa sangat haus meskipun tubuhnya tidak membutuhkan cairan tambahan.</span></p> <ul> <li> <h3 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>Mengonsumsi obat-obatan tertentu</strong></span></span></h3> </li> </ul> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Obat-obatan tertentu, seperti pil diuretik atau kortikosteroid dapat menjadi pemicu dari polidipsi.</span></p> <h2 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>Mengapa polidipsi berbahaya?</strong></span></span></h2> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Di samping menjadi gejala bagi penyakit tertentu, kondisi polidipsi bisa “memaksa” penderitanya untuk terus-menerus mengonsumsi air dalam jumlah banyak. Hal ini dapat menimbulkan keracunan air.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Keracunan air terjadi ketika air yang berlebih akan melarutkan sodium di pembuluh darah. Sodium memiliki sifat menahan cairan, sehingga ketika sodium terlarut dalam jumlah banyak maka ia akan menahan cairan yang seharusnya dikeluarkan.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Saat seseorang keracunan air, ada beberapa gejala yang muncul, seperti</span></p> <ul> <li style='text-align:justify'><a href='https://www.sehatq.com/artikel/jangan-bingung-ini-dia-penyebab-kram-pada-otot' rel='noopener' target='_blank'><span style='color:#000000'>Kram otot</span></a></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Sakit kepala</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Kejang-kejang</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Pusing atau disorientasi</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Mual</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Pembengkakan pada tubuh</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Koma</span></li> </ul> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Jika Anda mengalami rasa haus berlebih dan berkepanjangan, segeralah konsultasi ke dokter untuk ditangani. Penyebab polidpsi tidak terbatas pada daftar di atas saja. Ada penyakit atau gangguan medis lain yang dapat memicu polidipsi.</span></p>