<p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Cahaya merupakan sinar atau terang yang bisa ditangkap mata manusia. Pengertian cahaya pun bisa didefinisikan dalam ilmu fisika sebagai sebuah gelombang elektromagnetik. Cahaya memiliki beberapa sifat-sifat tertentu di antaranya merambat lurus, menembus benda bening, serta dapat dipantulkan oleh objek tertentu.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Kita tentu sering menjumpai cahaya dalam kehidupan sehari-hari. Baik itu cahaya matahari, cahaya lampu rumah, cahaya senter, atau cahaya lampu kendaraan bermotor, asalkan ada sinar yang terpancar maka termasuk dalam cahaya. Namun pernahkah kita berfikir apa saja sifat-sifat cahaya yang sering kita lihat tersebut?</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Penting untuk mengetahui sifat-sifat cahaya karena ada banyak manfaat yang bisa digunakan, misalnya untuk membuat alat-alat optik seperti kacamata, teleskop, periskop, kaca pembesar, dan sebagainya. Sifat-sifat cahaya juga dapat digunakan dalam sistem kerja cermin.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><strong><span style='color:#000000'>BACA JUGA : </span></strong></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><strong><span class='marker'><a href='https://www.utakatikotak.com/kongkow/detail/10411/Cara-menghitung-dan-mengukur-kecepatan-cahaya'><span style='color:#0000ff'>Cara menghitung dan mengukur kecepatan cahaya</span></a></span></strong></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><strong><span class='marker'><a href='https://www.utakatikotak.com/kongkow/detail/8811/Pengertian-Dari-Polarisasi'><span style='color:#0000ff'>Pengertian Dari Polarisasi</span></a></span></strong></span></span></p> <h2 style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><strong><span class='marker'><a href='https://www.utakatikotak.com/kongkow/detail/9941/Pembiasan-Cahaya'><span style='color:#0000ff'>Pembiasan Cahaya</span></a></span></strong></span></span></h2> <h2 style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>Pengertian Cahaya</strong></span></span></h2> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Definisi cahaya menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah sebuah sinar atau terang (dari sesuatu yang bersinar seperti matahari, bulan, lampu, dan sebagainya) yang memungkinkan mata menangkap bayangan benda-benda di sekitarnya.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Sedangkan dalam kaitannya dengan ilmu fisika, pengertian cahaya dalam KBBI diartikan sebagai sebuah bentuk gelombang elektromagnetik dalam kurun frekuensi getar tertentu yang dapat ditangkap dengan mata manusia.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Adapun pengertian cahaya secara umum adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380-750 nm. Pada bidang fisika, cahaya diartikan sebagai sebuah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang yang kasat mata maupun yang tidak.</span></span></p> <h2 style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>Sifat-Sifat Cahaya</strong></span></span></h2> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Di bawah ini akan dijelaskan 5 sifat-sifat cahaya dalam ilmu fisika beserta penjelasan lengkapnya.</span></span></p> <h3 style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>Cahaya Merambat Lurus</strong></span></span></h3> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Sifat cahaya yang pertama adalah cahaya merambat lurus. Pembuktian sifat cahaya ini dapat dibuktikan dengan meninjau berdasarkan bisa atau tidaknya benda untuk meneruskan cahaya. Benda yang tidak dapat ditembus cahaya tidak bisa meneruskan cahaya yang mengenainya.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Sedangkan benda yang dapat tembus cahaya akan meneruskan cahaya yang mengenai benda tersebut. Selain itu, cahaya yang merambat lurus akan melewati celah-celah kecil, misalnya saat sinar matahari yang masuk lewat sela-sela jendela dalam kamar.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Contoh penerapan sifat cahaya ini juga bisa dilihat pada penggunaan lampu senter atau lampu sorot kendaraan bermotor yang merambat lurus yang kerap dimanfaatkan oleh manusia.</span></span></p> <h3 style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>Cahaya Dapat Dipantulkan</strong></span></span></h3> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Sifat cahaya berikutnya adalah cahaya dapat dipantulkan. Ketika sebuah benda terkena cahaya, cahaya yang mengenai benda akan dipantulkan. Pemantulan cahaya bisa dibedakan menjadi dua, yakni pemantulan baur (difus) dan pemantulan teratur.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Untuk pemantulan baur terjadi jika cahaya mengenai permukaan yang tidak rata dan bergelombang, sehingga arah pantulannya tidak beraturan. Sedangkan pemantulan teratur terjadi saat mengenai permukaan yang rata dan licin, seperti cermin, sehingga arah pantulannya teratur.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Salah satu manfaat sifat pemantulan cahaya dapat dilihat dari cara kerja cermin yang menghasilkan bayangan yang digunakan manusia untuk bercermin.</span></span></p> <h3 style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>Cahaya Dapat Dibiaskan</strong></span></span></h3> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Cahaya juga dapat dibiaskan atau dibelokkan. Pembiasan cahaya adalah peristiwa pembelokkan arah dari rambat cahaya karena adanya dua zat yang memiliki kerapatan berbeda, dari zat dengan kerapatan kurang menuju ke kerapatan tinggi, sehingga arah cahaya menjadi berubah.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Singkatnya, pembiasan adalah peristiwa pembelokkan cahaya setelah melalui suatu medium rambat. Manfaat sifat pembiasan cahaya ini biasanya juga digunakan oleh manusia untuk keperluan pembuatan berbagai alat-alat optik.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Contoh penerapan sifat pembiasan cahaya dapat dilihat pada ikan dalam akuarium yang akan terlihat lebih besar dan dekat, atau saat pensil yang dimasukkan dalam gelas air jernih akan terlihat seperti patah.</span></span></p> <h3 style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>Cahaya Dapat Diuraikan</strong></span></span></h3> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Sifat cahaya selanjutnya adalah cahaya dapat diuraikan, atau dikenal dengan istilah dispersi cahaya. Penguraian cahaya merupakan sebuah proses penguraian cahaya putih menjadi cahaya yang memiliki warna-warna yang bervariasi.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Contoh penerapan penguraian cahaya dapat dilihat pada fenomena pelangi. Persitiwa pelangi terjadi secara alamiah dikarenakan adanya penguraian cahaya, dimana pelangi terdiri dari beberapa warna yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.</span></span></p> <h3 style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>Cahaya Menembus Benda Bening</strong></span></span></h3> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Sifat cahaya yang terakhir adalah cahaya menembus benda bening. Cahaya akan menembus dan melewati benda bening. Karena sifat inilah, cahaya matahari dapat masuk lewat jendela kaca rumah kita, namun tidak bisa masuk lewat tembok karena tembok tidak termasuk benda bening.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Benda bening merupakan jenis benda yang dapat ditembus oleh cahaya. Yang termasuk sebagai benda bening misalnya adalah kaca, plastik, air jernih, botol bening, dan sebagainya. Sifat ini juga memungkinkan cahaya matahari menembus permukaan air jernih, sehingga ikan dan tumbuhan air juga dapat menerima sinar matahari.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Sifat cahaya yang dapat menembus benda bening juga dimanfaatkan manusia dalam pembuatan alat-alat seperti kacamata, periskop, teleskop, kaca pembesar, dan kaleidoskop.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Nah itulah referensi mengenai pengertian cahaya dan sifat-sifat cahaya dalam ilmu fisika beserta penjelasannya lengkap. Secara umum sifat cahaya adalah merambat lurus, dapat dipantulkan, dapat dibiaskan, dapat diuraikan, serta menembus benda bening.</span></span></p>