Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Serang tertarik mengembangkan budidaya bunga sedap malam. Hal itu dikarenakan tumbuhan yang memiliki nama latin Polianthes Tuberosa tersebut mulai banyak ditanam di wilayah Kabupaten Serang dan memiliki nilai jual cukup menjanjikan. Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Serang Zaldi Dhuhana mengatakan, tanaman bunga sedap malam merupakan salah satu hasil pertanian unggulan di Kabupaten Serang. Untuk saat ini di Kabupaten Serang ada sekitar 4 hektare perkebunan bunga sedap malam. "Itu ada di Baros di Desa Sukacai, sama Padarincang di Desa Kadubereum," ujarnya kepada wartawan Kabar Banten, Dindin Hasanudin, Senin 10 Juni 2019. Zaldi mengatakan, bunga sedap malam bisa dipanen selama dua tahun. Tumbuhan tersebut mulai berbunga pada usia sekitar tujuh bulan hingga dua tahun. "Tanaman ini bisa jadi selingan padi juga. Panennya bisa dua Minggu sekali," katanya. Saat ini kata dia, pihaknya sedang mencoba mengatur agar para petani di wilayahnya bisa mulai bertani bunga sedap malam. Dengan demikian bunga sedap malam bisa ditanam sebagai tumbuhan tetap. "Itu bisa di sawah juga tanamnya. Enggak repot perawatannya," ucapnya. Zaldi menuturkan, pada hari biasa tanaman ini dijual Rp 2.000 per ikat. Namun saat momen lebaran atau Imlek, harga tanaman ini bisa melonjak menjadi Rp 2.000 per batang. Dalam satu hektare biasanya biasa menghasilkan 250 ribu tangkai selama beberapa bulan di panen. "Kalau yang di Baros sama Padarincang biasanya pembeli dari pasar tanah tinggi, mereka datang tinggal ikat," tuturnya. Ia mengatakan, ada banyak manfaat dari bunga sedap malam ini. Di antaranya sebagai aromaterapi ruangan, bisa menyembuhkan asma dan juga bisa dikonsumsi dengan disayur. Menurut dia, jika semua hotel di kawasan wisata Anyer-Cinangka mau membeli produk bunga sedap malam maka akan sangat menjanjikan bagi para petani. Selama ini hotel di kawasan wisata Anyer masih dipasok sedap malam dari rawa belong. "Kebutuhannya banyak, saingan dari Ambarawa dan Sukabumi. Cuma kalau sedap malam Banten ini fisik lebih tinggi, kalau Ambarawa pendek. Jenis yang Banten Sedap malam Dian Arum," katanya. Dirinya berharap kedepan bisa ada kerjasama dengan PHRI untuk pemasaran bunga sedap malam ini. "Kita ingin bisa kerjasama dengan PHRI, jadi continue. Pemeliharaan gampang harusnya ini jadi komoditas, tapi pemasaran harga masih fluktuatif. Cuma kalau bisa digabungkan dengan PHRI mungkin harganya bisa stabil," tuturnya.***