<p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Pernahkah Anda menerapkan teknik bertanam yang satu ini? <strong>Teknik vertikultur </strong>merupakan gabungan dari dua kata, yaitu <em>vertical </em>dan <em>culture</em>. Keduanya dapat diartikan sebagai teknik bertanam secara vertikal, bersusun, atau bertingkat sehingga tidak memakan banyak lahan.</span></p> <p style='text-align: justify;'><a href='https://www.pertanianku.com/wp-content/uploads/2019/09/Mengulik-Teknik-Vertikultur-dan-Keuntungannya-m-afanekaputera.jpg'><span style='color:#000000'><img alt='Teknik vertikultur' src='https://www.pertanianku.com/wp-content/uploads/2019/09/Mengulik-Teknik-Vertikultur-dan-Keuntungannya-m-afanekaputera.jpg' style='height:267px; width:400px' /></span></a></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Foto: instagram m.afanekaputera</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Beberapa kelebihan yang akan Anda dapatkan jika menerapkan metode vertikultur adalah dapat menghemat lahan dan tetap memberikan hasil maksimal. Selain itu, Anda bisa berkreasi karena bentuknya yang unik dan cocok dijadikan hiasan rumah.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Pemeliharaan tanaman vertikultur pun cenderung sederhana. Sebab, sisa air siraman yang diberikan pada tanaman teratas akan mengalir hingga ke bagian bawah. Vertikultur juga menimbulkan kesan asri. Dalam jumlah besar, penggunaan vertikultur bisa membantu sumber perekonomian jika hasilnya dikomersilkan.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Sistem vertikultur lebih diminati di kawasan perkotaan. Sebab, keterbatasan lahan bisa diatasi tanpa mengurangi kualitas dan kuantitas budidaya. Selain itu, Anda dapat menanam berbagai jenis sayuran sekaligus dalam satu sistem vertikultur.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Jenis tanaman yang cocok untuk vertikultur pun sangat beragam. Jenis sayuran ini merupakan tanaman semusim. Misalnya bawang merah, tomat, lobak, dan sawi hijau. Karena perbedaan lokasi, penanaman jenis tanaman di bagian atas dan bagian bawah vertikultur pun berbeda.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Bagian atas vertikultur umumnya mendapat asupan matahari yang lebih banyak. Oleh karena itu, posisi bagian atas ini hendaknya diisi oleh tanaman yang butuh banyak sinar matahari. Tanaman ini misalnya cabai, tomat, terung, dan sawi. Tanaman lain seperti kangkung dan seledri dapat ditempatkan di bagian bawah.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Vertikultur pun dapat dibuat dari banyak jenis bahan. Mulai dari bambu, aluminium, hingga pipa paralon dapat dimanfaatkan untuk bahan pembuatan vertikultur. Dengan metode penanaman susun, sistem seperti ini dapat memuat tanaman hingga tiga kali lipat lebih banyak ketimbang menanamnya langsung di lahan, pot, ataupun dengan polibag.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Ada banyak jenis modifikasi yang bisa dilakukan. Vertikultur tak selamanya memasang media tanam menempel pada dinding. Anda bisa juga menggunakan jala-jala untuk menggantung sayuran ataupun menggunakan talang <em>fiberglass</em>.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Jika menggunakan bahan bambu untuk membuat vertikultur, Anda dapat membentuknya menjadi prisma dengan ketentuan semakin tinggi, vertikultur akan semakin mengecil. Dengan demikian, tanaman tak hanya berfungsi sebagai tanaman sayuran, tapi juga tanaman hias pekarangan rumah Anda.</span></p>