<p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Khasiat<strong> kulit buah manggis</strong> bukan hanya cerita dongeng yang diteruskan dari mulut ke mulut. Meskipun sudah digunakan sejak dahulu, khasiat kulit buah ini pun sudah dibuktikan melalui beberapa penelitian ilmiah yang sudah dilakukan oleh para peneliti. Oleh karena itu, khasiat kulit buah ini sudah terbukti ilmiah mampu menyembuhkan beberapa macam penyakit.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><img alt='kulit buah manggis' src='https://www.pertanianku.com/wp-content/uploads/2020/03/Bukti-Ilmiah-Kulit-Buah-Manggis.jpg' style='height:267px; width:400px' /></span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>foto: pertanianku</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Mulanya, kulit manggis sempat menjadi limbah yang tidak digunakan. Namun, sejak banyak cerita lama tentang kulit manggis diangkat oleh para peneliti dan penelitian pada kulit manggis pun mulai dikembangkan, para peneliti menemukan fakta bahwa dalam kulit buah tersebut mengandung senyawa xanthone.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Dulu, bagian ini hanya digunakan untuk obat diare, luka bakar, gatal, dan maag. Kini, setelah penelitian tersebut dilakukan lebih mendalam, khasiat kulit manggis ternyata sangat banyak. Banyak yang mengatakan bahwa kulit buah yang berwarna ungu kemerahan ini adalah petarung yang tangguh untuk melawan penyakit degeneratif seperti kanker, penyakit jantung, dan diabetes melitus.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Laurent Garcin seorang penjelajah hutan berkebangsaan Prancis memberikan nama <em>Garciana mangostana</em> pada abad ke-16 karena kehebatan buah ini. Mulanya ia tidak menyangka bahwa temuannya menjadi heboh karena mengandung senyawa menguntungkan untuk tubuh manusia.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Pada 1993, Munekaze Linuma membawa kumpulan kulit manggis asal Indonesia ke Gifu Pharmaceutical University di Jepang untuk diteliti. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti Jepang itu membangkitkan antusiasme peneliti yang lain. Ini karena ia menemukan senyawa 6 turunan xanthone. Ketika diteliti pada sel penyebab leukemia, hasilnya, xanthone tersebut memicu proses apoptosis sel leukimia tersebut.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Penelitian selanjutnya dilakukan lima bulan setelahnya oleh Kenji Matsumoto di Swiss dan mendapatkan hasil bahwa senyawa xanthone tersebut mampu mengobati depresi yang sedang dirasakan oleh seseorang.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Penelitian berikutnya dilakukan untuk menguatkan khasiat xanthone pada kulit buah ini pada Mei 1996. Penelitian tersebut dilakukan 2 tahap dan hasilnya memang benar bahwa xanthone dapat mengobati depresi dan penelitian lainnya menunjukkan bahwa xanthone ini dapat berperan sebagai antikanker.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Dalam buah manggis terdapat xanthone yang berfungsi sebagai anti-oksidan, antiproliferatif, anti-inflamasi, dan antimikroba. Sifat anti-oksidan yang dimiliki manggis sangat penting melebihi vitamin E dan C. Penelitian kulit manggis sudah sangat banyak dan hasil dari penelitian tersebut menunjukkan beragam khasiat yang baik bagi tubuh.</span></span></span></p>