Argumen mereka berangkat dari kumpulan gas dan debu luar angkasa berbentuk piringan yang memutari lubang hitam bernama active galactic nuclei (AGN). Objek tersebut dapat memancarkan radiasi dan cahaya dalam jumlah yang sangat besar.
"Orang-orang kebanyakan berbicara mengenai efek berbahaya dari lubang hitam. Kami ingin menguji ulang seberapa bahaya radiasi itu, dan menantang diri kami sendiri apakah ada sisi positif dari situ," ujar Manasvi Lingam yang terlibat dalam penelitian tersebut.
Untuk melakukannya, tim peneliti tersebut membuat model komputer dari AGN agar dapat mengidentifikasi zona goldilock di sekitar lubang hitam. Jika sebuah planet berada di posisi yang tepat, mereka berpendapat bahwa atmosfernya tidak akan rusak.
Sejalan dengan itu, radiasi AGN dapat memecah molekulnya menjadi komponen penyokong kehidupan. Tak hanya itu, cahaya dari AGN juga disebut dapat memfasilitasi kegiatan fotosintesis.