<p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Okulasi merupakan perbanyakan tanaman secara vegetatif yang paling sering dilakukan. Hal ini lantaran para petani ingin mendapatkan bibit tanaman baru yang sudah terjamin kualitasnya dan mampu menghasilkan tanaman seperti induknya. Oleh karena itu, banyak petani yang membuat <strong>bibit okulasi</strong>.</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><a href='https://www.pertanianku.com/wp-content/uploads/2020/08/Tips-agar-Berhasil-Membuat-Bibit-Okulasi-Tanaman-Buah.jpg'><span style='color:#000000'><img alt='bibit okulasi' src='https://www.pertanianku.com/wp-content/uploads/2020/08/Tips-agar-Berhasil-Membuat-Bibit-Okulasi-Tanaman-Buah.jpg' style='height:267px; width:400px' /></span></a></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Dalam pembuatan bibit okulasi, ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi kesuksesan pembuatan. Berikut ini beberapa kunci sukses yang bisa diterapkan agar berhasil membuat bibit okulasi.</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>Batang bawah sudah memenui syarat</strong></span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Dalam pembuatan bibit, Anda membutuhkan batang bawah tanaman yang berasal dari tanaman dengan sistem perakaran yang kuat dan tahan terhadap serangan penyakit akar. Selain itu, pertumbuhan tanaman juga harus sehat dan terawat dengan baik.</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Bibit yang tidak sehat dapat menyebabkan bibit mudah diserang oleh hama dan penyakit atau mengalami kekurangan unsur hara. Bibit tersebut justru akan tumbuh jadi tanaman yang mengecewakan. Untuk tanaman buah, pilihlah batang bawah yang tumbuh tegak lurus dengan ketinggian lebih kurang 30 cm dan sudah berumur sembilan bulan.</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>Batang atas sudah memenuhi syarat</strong></span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Pilihlah batang atas yang memiliki 4—5 buah mata tunas dan buang daun-daunnya agar batang tidak cepat mengalami kekeringan karena proses transpirasi. Lakukan pemotongan cabang beserta pembuangan daun dan pucuknya pada pagi hari agar kesegaran batang tetap terjaga.</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Batang okulasi bisa disimpan selama 2—3 hari dengan cara penyimpanan yang benar. Batang-batang tersebut diikat menjadi satu dan dibungkus rapat dengan pelepah pisang.</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>Pilih mata tunas yang besar dan bulat</strong></span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Pilihlah mata tunas yang bulat dan besar dari cabang yang sudah berumur satu tahun. Cabang tersebut biasanya ditandai dengan warna hijau kelabu atau kecokelatan. Mata tunas yang berasal dari cabang muda biasanya akan sulit terkelupas sehingga kurang bagus dijadikan bahan okulasi.</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>Jangan lakukan di tempat terbuka</strong></span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Sebaiknya, jangan lakukan okulasi di tempat yang terbuka pada saat angin bertiup kencang. Hal tersebut dapat menyebabkan permukaan kayu yang sudah mengelupas akan cepat mengering jika terkena tiupan angin. Permukaan yang kering dapat menyebabkan proses okulasi menjadi gagal.</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>Jangan sampai kemasukan air</strong></span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Tempelan okulasi tidak diperbolehkan sampai kemasukan air hujan atau air siraman karena bisa menyebabkan pembusukan. Oleh karena itu, ikat kencang plastik yang digunakan untuk membungkus okulasi.</span></span></span></p>