Setidaknya dibutuhkan tiga orang untuk bisa memainkan lompat karet. Permainan lompatan ini dimulai dari ketinggian paling rendah yaitu sejajar dengan mata kaki. Level ketinggian yang paling sulit ialah setinggi acungan tangan yang ditegakkan ke atas.
Nah, kalau permainan yang ini kesukaannya anak laki-laki, namun ada juga anak perempuan yang suka ikut main. Sebelum bermain, anak-anak sudah siap dengan kelereng alias gundu di saku celana masing-masing. Biarpun sepintas sama, uniknya anak-anak ini pasti tahu mana kelereng milik mereka. Apalagi jika kelereng mereka adalah kelereng susu, yang bagian dalamnya berwarna putih.
Lingkaran kecil dibuat, kelereng-kelereng pun ditata rapi di dalamnya. Siapa yang berhasil memantulkan kelereng keluar dari lingkaran dengan jumlah terbanyak, ialah pemenang dari pemainan ini. Anak itu pun berhak untuk mengantongi kelereng-kelereng yang telah berhasil ia pentalkan.
Bermain petak umpet bagi anak 90an merupakan salah satu kegiatan yang menyenangkan. Kemampuan menyusun tak-tik untuk bersembunyi dan juga mencari tanda-tanda beradanya teman yang bersembunyi, sangat diasah dalam permainan ini. Apalagi, mereka yang bertugas sebagai penjaga harus gesit dan waspada menjaga posnya. Saking senangnya bermain di sekitar rumah, Anda pun jadi lupa waktu.
Ibu dan bapak yang sudah menunggu di rumah pun lantas ada yang mengatakan, “jangan main petak umpet setelah lewat magrib, nanti kamu hilang dibawa kalongwewe, lho!” Sebagian dari Anda mungkin pernah diberi tahu hal itu oleh ibu atau bapak.
Saat kecil dulu, anak yang mendengar hal ini pasti takut dan berusaha sebisa mungkin pulang tepat waktu. Sudah dewasa seperti sekarang, Anda jadi paham maksudnya bukan? Ya, menakut-nakuti Anda agar pulang cepat. Ada-ada saja ya.
Bermodal dua bilah kayu dari gagang sapu bekas, halaman rumah teman yang luas, permainan patok lele pun sudah bisa dilakukan. Hmmh…. Anda yang anak 90an masih ingat tidak aturan bermain patok lele atau yang juga kerap disebut sebagai gatrik ini? Para pemain harus memiliki dua bilah kayu atau bambu dengan ukuran panjang yang berbeda.
Kayu berukuran pendek digunakan sebagai bagian yang dilempar, sementara yang panjang dipakai untuk melempar. Jarak antara lubang dengan bilah pendek yang dilempar diukur dengan menggunakan bilah panjang. Di akhir permainan, mereka yang punya poin terbesar adalah pemenangnya.
Anak zaman old yang tinggal di kompleks atau kampung pasti kerap main benteng-bentengan dengan teman di sekitar rumahnya. Ya, permainan ini memerlukan cukup banyak orang agar semakin seru dan ramai!
Anak-anak yang telah berkumpul di lapangan dibagi menjadi dua tim. Masing-masing dari tim memiliki sebuah pos yang harus dilindungi agar tidak diserang oleh lawan.
Satu per satu, pemain dari tiap tim maju untuk saling menyerang lawan. Bila seseorang tertangkap, mereka ditawan di dalam pos lawan dan harus dibebaskan oleh teman satu tim. Nah, ketika ada satu tim yang berhasil masuk ke dalam pos dan memegangnya, maka mereka pun dinyatakan menang.
***
Duh, jadi kangen bermain 5 permainan jaman dulu di atas tidak sih? Seru nih kayaknya kalau Anda membuat reuni bertema permainan anak 90an.
", "url" : "https://www.utakatikotak.com/tag/benteng", "publisher" : { "@type" : "Organization", "name" : "utakatikotak.com" } }