<p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Berkembangnya teknologi dari masa ke masa membuat pertukaran informasi antar masyarakat semakin mudah, salah satunya melalui sosial media. Meski banyak keuntungan yang kita dapat dari platform tersebut, namun tak menutup kemungkinan akan berdampak buruk juga bagi kehidupan kita, loh. Terlebih, jika tidak digunakan dengan bijak. Pasalnya, penggunan sosial media yang berlebihan akan menunculkan tanda gangguan mental yang mungkin tidak disadari. Untuk mengetahui apa saja tandanya, simak penjelasannya berikut ini, ya.</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><img alt='Kenali 8 Tanda Gangguan Mental Akibat Sosial Media' src='https://i1.wp.com/seruni.id/wp-content/uploads/2020/06/Screenshot_964.png?resize=696%2C470&ssl=1' style='height:270px; width:400px' /></span></span></span></p> <h4 style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>1. Kecanduan Sosial Media</strong></span></span></span></h4> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Tak banyak yang menyadari, kecanduan bersosial media menjadi salah satu tanda gangguan mental, loh. Namun kecanduan apa yang dimaksud? Misalnya, sering sekali membuka sosial media setiap 5 menit sekali, membuka status berkali-kali, serta memposting foto tanpa henti. Mungkin kita menganggap ini hal biasa, tapi bisa memberikan dampak buruk, seperti sulit fokus, menahan produktivitas, hingga malas belajar.</span></span></span></p> <h4 style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>2. Narcisstic Personality Disorder</strong></span></span></span></h4> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Apa itu Narcisstic Personality Disorder? Ini merupakan salah satu kegiatan narsis seperti berselfie terus-terusan. Biasanya, penderitanya sangat mengagumi dirinya dan ingin mendapatkan berbagai perhatian dari orang lain. Sehingga, orang yang mengidap gangguan mental ini sering sekali memposting potret dirinya di sosial media. Meski hal ini tidak dilarang, namun alangkah lebih baiknya bisa dikurangi.</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>3. Suka Cari Perhatian dengan Mengarang Cerita Sedih</strong></span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Tanda gangguan mental akibat sosial media berikutnya yakni, mereka kerap mencari perhatian alias caper dengan mengarang sebuah cerita sedih, kemudian dibagikan di sosial media. Ini bisa disebut sebagai gangguan Munchausen Syndrome, yaitu orang yang gemar menyebarkan cerita sedih mengenai dirinya atau pura-pura sakit keras demi mendapatkan simpati dari orang lain.</span></span></span></p> <h4 style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>4. Terobsesi dengan Jumlah Like dan Komentar</strong></span></span></span></h4> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Seberapa seringkah kamu mengecek jumlah like dan komentar yang ada di sosial mediamu? Pernahkah kamu kecewa ketika mendapati jumlahnya tak seperti yang kamu harapkan? Jika iya, kamu perlu waspada. Sebab, hal tersebut bisa saja menjadi tanda gangguan mental akibat sosial media, atau Social Media Anxiety Disorder (SMAD). Gangguan ini hampir mirip dengan kecanduan, namun lebih berbahaya. Karena akan membuat penderitanya merasa ketergantungan dan tidak bisa lepas dari sosmed. Mereka tak pernah melewatkan waktu untuk mengecek sosmed dalam kondisi apapun. Selain itu, mereka pun akan sangat terganggu jika like dan komentar di postingan mereka tidak sesuai dengan ekspektasi.</span></span></span></p> <h4 style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>5. Depresi</strong></span></span></span></h4> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Depresi juga menjadi tanda gangguan mental yang terjadi akibat sosial media. Depresi sendiri merupakan istilah yang kerap digunakan untuk menggambarkan perasaan sedih yang berlebihan. Mereka yang mengalami depresi tertekan secara psikologis dengan berlebihan sehingga kehilangan minat dan semangat untuk beraktivitas, mengalami gangguan pola tidur, bahkan hingga mengalami dorongan untuk bunuh diri. Karena tak jarang, sosial media menuntut kita untuk menjadi apa yang sedang tren di dalamnya, sehingga secara langsung akan membuat diri merasa tertekan jika tidak bisa mengikutinya.</span></span></span></p> <h4 style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>6. Internet Asperger Syndrome</strong></span></span></span></h4> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Pernahkah kamu mendapati seseorang yang menunjukan sosok yang baik di dunia maya, namun ketika bertemu di dunia nyata, justru berbanding terbalik? Atau mungkin sebaliknya, di dunia nyata ia terlihat baik, tapi di dunia maya justru sebaliknya. Perlu diketahui, orang tersebut ternyata menderita gangguan bernama Internet Asperger Syndrome, yang menyebabkan seseorang menjadi berubah sikap di dunia maya, sementara jauh berbeda ketika ia berada di dunia nyata.</span></span></span></p> <h4 style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>7. Body Dysmorphic Disorder</strong></span></span></span></h4> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Kondisi ini kerap membuat penderitanya merasa tidak aman, takut, bahkan tidak percaya diri dengan tubuhnya sendiri. Bagi mereka, bercermin adalah cara untuk mengingatkan dirinya sendiri mengenai keburukan fisik dan akan selalu menemukan bagian tubuhnya yang tidak sempurna. Ternyata, krisis kepercayaan diri ini bisa disebabkan karena sosial media, loh. Seperti yang kita tahu, sosial media memang terbuka untuk umum, semakin banyak orang yang merasa perlu menampilkan dirinya yang paling baik secara fisik untuk dilihat oleh orang lain. Hal ini sehubungan dengan bebasnya orang lain berkomentar pada postingan siapa saja, dan tidak hanya berupa komentar yang baik.</span></span></span></p> <h4 style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>8. Tidak Suka Melihat Postingan Orang Lain</strong></span></span></span></h4> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Sosmed menjadi tempat yang tepat untuk membagikan momen. Namun, pernahkah kamu merasa tidak senang ketika melihat postingan kebersamaan teman-temanmu tanpa ada dirimu di sana? Apabila perasaan tersebut muncul secara berlebihan, kamu perlu waspada, ya. Karena bisa jadi kamu mengidap ‘Borderline Personality Disorder’. Dalam tingkatan yang lebih parah, penderita gangguan ini akan merasakan rasa kekecewaan yang besar sekaligus perasaan seperti tersingkir atau ditinggalkan ketika melihat momen kebersamaan teman-temannya yang tidak mengikutsertakan dirinya.</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Itulah delapan </span><a href='https://www.idntimes.com/health/fitness/dwi-kurniawati-lestari/awas-ini-7-tanda-kamu-terkena-gangguan-mental-akibat-media-sosial-c1c2/7' rel='noopener noreferrer' target='_blank'><span style='color:#000000'>gangguan psikologis</span></a><span style='color:#000000'> yang disebabkan oleh internet dan media sosial. Banyak ya ternyata! Apakah kamu merasakan salah satu tanda di atas?</span></span></span></p>