Proyeksi peta adalah upaya memindahkan garis-garis paralel serta meridian dari bidang lengkung (globe) ke bidang datar. Klasifikasi (Macam/Jenis) Proyeksi Peta Proyeksi peta dapat diklasifikan menjadi beberapa jenis berdasarkan bidang proyeksi yang digunakan, posisi sumbu simetri bidang proyeksi, kedudukan bidang proyeksi terhadap bumi, dan ketentuan geometrik yang dipenuhi (Mutiara, Ira A, 2004). 1. Jenis-jenis proyeksi peta menurut bidang proyeksi yang digunakan a. Proyeksi Azimuthal Bidang proyeksi yang digunakan adalah bidang datar. Sumbu simetri dari proyeksi ini adalah garis yang melalui pusat bumi dan tegak lurus terhadap bidang proyeksi. Proyeksi azimuthal tersebut dapat atau bisa digolongkan kedalam Proyeksi azimuthal normal, Proyeksi azimuthal transversal, Proyeksi azimuthal miring/oblique. Proyeksi azimuthal normal, yang mana pada bidang proyeksinya itu saling bersinggungan dengan kutub. Selain dari itu dari Jenis proyeksi ini dinilai sangat cocok untuk dapat menggambarkan daerah kutub Proyeksi azimuthal transversal, yang mana pada bidang proyeksinya itu memiliki bentuk tegak lurus yang selaras dengan ekuator. Proyeksi azimuthal miring/oblique, yang mana pada bidang proyeksinya itu saling menyinggung terhadap sebuah tempat antara kutub sertaequator b. Proyeksi Kerucut (Conic) Bidang proyeksi yang digunakan adalah kerucut. Sumbu simetri dari proyeksi ini adalah sumbu dari kerucut yang melalui pusat bumi. Setelah itu proyeksi kerucut tersebut juga dinilai sangat efisien untuk bisa atau dapat dipergunakan di dalam menggambar suatu daerah lintang 45º (merupakan lintang tengah). Setelah dari itu pada proyeksi kerucut tersebut juga bisa atau dapat dibedakan menjadi seperti berikut ini Proyeksi kerucut normal, ini merupakan sautu garis singgung bidang kerucut yang terdapat dibola bumi yang letaknya itu berada pada suatu paralel (yang standar) Proyeksi kerucut transversal, ini merupakan sumbu kerucut yang letaknya itu berada tegak lurus tepat di sumbu bumi Proyeksi kerucut miring, yang mana untuk sumbu kerucut ini membentuk sebuah garis miring tepat berada pada sumbu bumi Baca juga: Komponen-komponen Peta Lengkap c. Proyeksi Silinder (Cylindrical) Bidang proyeksi yang digunakan adalah silinder. Sumbu simetri dari proyeksi ini adalah sumbu dari silinder yang melalui pusat bumi. Pengguaan proyeksi silinder itu dinilai sangat cocok guna menggambarkan luas dari suatu wilayah khatulistiwa atau juga bahkan lintang rendah Adapun keuntungan yang bisa diperoeleh yakni dengan penggunaan proyeksi silinder, diantarnya sebagai berikut : Bisa atau dapat menggambarkan daerah yang sangat luas. Bisa atau dapat menerangkan gambaran daerah pada sekitar khatulistiwa. Pada daerah kutub itu dengan menyerupai sebuah titik bisa atau dapat digambarkan ialah seperti layaknya garis lurus. Jika semakin mendekati kutub, maka kemudian akan semakin luas wilayahnya. 2. Jenis-jenis proyeksi peta menurut posisi sumbu simetri bidang proyeksi yang digunakan a. Proyeksi Normal (Polar) Proyeksi normal ini merupakan suatu proyeksi peta yang garis sumbu yang bidang proyeksinya itu berimpit yakni dengan sumbu bumi. b. Proyeksi Miring (Oblique) Proyeksi miring, ini merupakan proyeksi peta yang garis sumbu bidang proyeksinya itu memotong (di antara) sumbu bola bumi serta garis ekuator. c. Proyeksi Transversal (Equatorial) Proyeksi transversal, ini merupakan proyeksi peta yang garis sumbu bidang proyeksinya berimpit dengan garis ekuator. 3. Jenis-jenis proyeksi peta berdasarkan kedudukan bidang proyeksi terhadap bumi a. Proyeksi Tangent (Menyinggung) : Apabila bidang proyeksi bersinggungan dengan permukaan bumi b. Proyeksi Secant (Memotong) :Apabila bidang proyeksi berpotongan dengan permukaan bumi 4. Jenis-jenis proyeksi peta berdasarkan ketentuan geometrik yang dipenuhi a. Proyeksi Ekuidistan Jarak antara titik yang terletak di atas peta sama dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi (dengan memperhatikan faktor skala peta) b. Proyeksi Konform Besar sudut atau arah suatu garis yang digambarkan di atas peta sama dengan besar sudut atau arah sebenarnya di permukaan bumi, sehingga dengan memperhatikan faktor skala peta bentuk yang digambarkan di atas peta akan sesuai dengan bentuk yang sebenarnya di permukaan bumi. c. Proyeksi Ekuivalen Luas permukaan yang digambarkan di atas peta sama dengan luas sebenarnya di permukaan bumi (dengan memperhatikan faktor skala peta) Pemilihan Proyeksi Peta Dalam memilih proyeksi peta yang akan digunakan, terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan, yaitu (Mutiara, Ira A, 2004): Tujuan penggunaan dan ketelitian peta yang diinginkan Lokasi geografis dan luas wilayah yang akan dipetakan Ciri-ciri asli yang ingin dipertahankan atau syarat geometrik yang akan dipenuhi Dalam melakukan pemilihan proyeksi peta sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut ini (Mutiara, Ira A, 2004): Pemetaan topografi suatu wilayah memanjang dengan arah barat-timur, umumnya menggunakan proyeksi kerucut, normal, konform, dan menyinggung di titik tengah wilayah yang dipetakan. Proyeksi seperti ini dikenal sebagai proyeksi LAMBERT. Pemetaan dengan wilayah yang wilayah memanjang dengan arah utara-selatan, umumnya menggunakan proyeksi silinder, transversal, konform, dan menyinggung meridian yang berada tepat di tengah wilayah pemetaan tersebut. Proyeksi ini dikenal dengan proyeksi Tranverse Mercator (TM) atau Universal Tranverse Mercator (UTM). Pemetaan wilayah di sekitar kutub, umumnya menggunakan proyeksi azimuthal, normal, konform. Proyeksi ini dikenal sebagai proyeksi stereografis.