Siapa sih yang nggak tahu Kentucky Fried Chicken alias KFC? Gerai makanan yang menjual ayam goreng ini terkenal di mana-mana. Sebab rasa ayam gorengnya memang lezat, dan bikin ketagihan! Namun tahukah kamu, di balik KFC ada sosok pria yang sangat berjasa. Dialah Harland David Sanders atau lebih akrab dipanggil Kolonel Sanders. Tanpa kerja kerasnya, KFC nggak bakal ada seperti sekarang. Perjuangan Kolonel Sanders mendirikan KFC nggak semudah yang dibayangkan. Dia harus melalui berbagai jatuh bangun, bahkan resep ayam gorengnya pernah ditolak lebih dari seribu kali! Namun pengusaha ini nggak pernah menyerah. Darinya, kita bisa belajar untuk tekun meraih mimpi. Yuk simak kisah selengkapnya. Kolonel Sanders lahir di keluarga yang kurang mampu. Karena itulah dia harus bekerja sejak muda, seperti menjadi kuli dan tukang parkir Sanders lahir di Kentucky, Amerika Serikat, pada tahun 1890. Ibunya bekerja sebagai penjahit dan karyawan pabrik. Sedangkan ayahnya meninggal dunia saat Sanders masih berusia 5 tahun. Untuk menghidupi dirinya, Sanders harus bekerja serabutan sebagai kuli dan tukang parkir dengan upah yang rendah. Pada tahun 1906, Sanders menjadi tentara angkatan darat dan dikirim ke Kuba hingga pensiun. Namun, uang pensiunnya nggak cukup untuk hidup. Karena itulah Sanders bergabung dengan tim pemadam kebakaran kereta api dan mencoba peruntungannya menjadi pengacara. Namun sayangnya, gaji yang diperoleh Sanders masih sangat jauh dari standar. Akhirnya dia berhenti jadi pengacara dan membuka pom bensin pada tahun 1929. Bersamaan dengan momen tersebut, Sanders mulai bersentuhan dengan usaha kuliner. Saat berusia 39 tahun, Kolonel Sanders membuka usaha makananan pertamanya yang bernama Sanders’ Cafe. Usaha itu sempat cukup sukses sebelum akhirnya bangkrut Sembari menjalankan pom bensin, Sanders memasak dan menjual makanan untuk orang-orang yang singgah di sana. Menu yang disajikan adalah ayam goreng, ham, buncis, okra, dan biskuit yang masih panas. Kelihaian Sanders dalam memasak membuatnya terkenal. Pria ini pun memutuskan untuk menutup pom bensinnya dan membuka usaha kuliner yang bernama Sanders’Cafe. Untuk pertama kalinya, Sanders bisa mencicipi kesuksesan. Perlahan-lahan usaha Sanders semakin berkembang. Apalagi pada tahun 1939, dia menemukan cara jitu untuk menggoreng ayam. Sanders menggunakan pressure cooker supaya bisa memasak ayam dengan cepat untuk pelanggannya. Dia juga mulai mengembangkan resep ayam goreng KFC yang menggunakan 11 bumbu. Berkat kesuksesannya, rumah makan Sanders sempat hendak dibeli dengan harga seratus enam puluh empat ribu dolar. Namun Sanders menolak tawaran menggiurkan tersebut karena ingin menjalankan usahanya sendiri. Sayangnya pada tahun 1950-an, Sanders bangkrut dan harus menjual restorannya dengan harga murah. Akibatnya dia kembali jatuh miskin dan terpaksa memulai usahanya lagi dari awal. Tak mau menyerah, Kolonel Sanders berkeliling Amerika untuk menawarkan resep ayam gorengnya. Sampai-sampai dia ditolak sebanyak 1.009 kali! Dari hari ke hari, Sanders berkeliling untuk menjual resep ayam gorengnya ke sejumlah restoran. Dia hanya minta bagian 4 sen untuk setiap ayam goreng yang terjual. Namun sayangnya, tawaran Sanders nggak kunjung disetujui. Bahkan dia pernah ditolak sebanyak 1.009 kali! Namun Sanders nggak pernah menyerah. Dengan badannya yang mulai lemah karena menua, Sanders mondar-mandir ke berbagai restoran. Akhirnya dia berhasil bekerja sama dengan Pete Harman, seorang temannya yang langsung sukses setelah menjual ayam goreng dengan resep Sanders. Setelah itu pihak-pihak lain pun tertarik untuk membeli resepnya. Berkat usahanya yang tak kenal lelah, akhirnya Kolonel Sanders berhasil mendirikan KFC saat berusia 62 tahun. Kini KFC telah mempunyai banyak cabang dan terkenal di seluruh dunia Perjuangan Sanders selama bertahun-tahun akhirnya membuahkan hasil. Pada 24 September 1952, Sanders berhasil membuka restoran KFC. Nggak butuh waktu lama bagi restoran ini untuk menjadi populer. Sebab ayam goreng yang dijualnya begitu lezat! Pada tahun 1963, KFC sudah mempunyai 600 cabang di berbagai tempat. Seiring dengan bertambahnya jumlah cabang KFC, semakin bertambah pula umur Sanders. Dia merasa kesulitan untuk mengurus usahanya karena sudah tua. Akhirnya Sanders menjual bisnis waralaba KFC-nya pada John Brown Junior dan seorang miliuner, Jack Massey, seharga satu juta dolar. Selain itu, Sanders juga memperoleh gaji bulanan sebesar empat puluh ribu dolar seumur hidupnya. Dia pun bisa hidup dengan nyaman dan berkecukupan hingga akhirnya meninggal dunia pada tahun 1980, dalam usia 90 tahun. Dari kisah Kolonel Sanders, kita bisa belajar kalau nggak ada kata terlambat untuk sukses. Siapa pun bisa meraih meraih mimpinya asalkan rajin dan tekun Biasanya kesuksesan memang membutuhkan waktu yang cukup lama. Itulah yang dialami Sanders. Dia baru mendirikan KFC saat berusia 62 tahun! Namun bukan berarti dia gagal, sebab nggak ada kata terlambat untuk sukses. Begitu pula denganmu. Jadi kalau sekarang kamu belum sukses, bersabar aja ya. Nggak perlu iri dengan pencapaian orang lain. Sebab setiap orang mempunyai waktu yang berbeda untuk sukses. Asalkan rajin dan tekun, suatu saat mimpimu pasti tercapai. Kolonel Sanders juga mengajarkan kita untuk nggak berhenti saat ditolak. Bayangkan kalau Sanders menyerah setelah ditolak 3-4 kali, pasti sekarang nggak ada KFC Tentunya nggak ada orang yang suka ditolak. Namun dalam berjuang, kadang-kadang kita harus mengalami penolakan yang pahit. Begitu pula yang dialami oleh Sanders. Dia bahkan ditolak sebanyak 1.009 kali! Namun pengusaha ini nggak pernah menyerah. Dia justru mengubah penolakan itu menjadi bahan bakar untuk terus berusaha. Berkat kesabarannya, Sanders pun berhasil meraih hasil yang memuaskan. Bayangkan deh kalau dulu dia menyerah setelah ditolak 3-4 kali, pasti sekarang nggak ada KFC! Ternyata kita bisa belajar hal-hal penting dari kisah hidup Kolonel Sanders. Berkat perjuangannya yang tanpa henti, kini jutaan orang di seluruh dunia bisa menikmati ayam goreng KFC yang lezat. Hebat ya! Ingatlah sosok Sanders supaya kita lebih semangat dalam berjuang meraih mimpi.