Tradisi menggunakan zat pemanis gula dalam berbagai makanan dan minuman kita, ternyata sudah cukup lama dikenal. Meskipun belum diketahui secara pasti sejak kapan peradaban manusia mengenal gula, tetapi para ahli sejarah memperkirakan gula yang berasal dari tanaman tebu mulai digunakan oleh penduduk lokal di New Guinea sekitar 8000 SM. Tanaman ini kemudian dibawa ke pesisir India dan mulai diproses menjadi kristal oleh Dinasti Gupta. Ketika Darius dari Persia menaklukkan India, sekitar 510 SM, ia membawa serta gula ke Persia. Sebelumnya orang Persia menggunakan madu untuk pemanis makanan mereka. Dari Persia, para pedagang asia dan arab membawa gula sebagai barang dagangan mereka dan menyebar ke China, Yunani serta Romawi. Oleh masyarakat Yunani kuno gula digunakan sebagai bagian dari obat-obatan. Baca juga: Bagaimana Sih Asal-usul Halloween? Asal Usul Tanaman Padi Penyebaran gula semakin meluas seiring dengan berkembangnya kerajaaan Romawi yang terbentang dari Eropa hingga Asia. Sekitar tahun 1500-an, para pedagang Portugis membawa tanaman tebu ke Brazil dan membangun perkebunan tebu, yang menyebar hingga ke Jamaika dan Kuba. Tidak ketinggalan, bangsa Belanda juga membawa tebu ke Karibia, Barbados dan kepuluan Virgin. Orang-orang Eropa membangun pabrik-pabrik gula dan banyak memperkerjakan budak-budak dari Afrika dan gula mulai menjadi salah satu industri besar di dunia. Abad ke-18, gula menjadi sangat populer dalam budaya makanan di Inggris Raya. Para pedagang Inggris menyebutnya sebagai “Emas Putih”, karena nilainya yang saat itu sangat berharga dan hanya bisa dinikmati oleh kalangan bangsawan. Bahkan konon Ratu Elizabeth I dari Inggris memiliki gigi hitam karena terlalu banyak mengkomsumsi gula. Bertumbuhnya teknologi industri yang semakin effisien dalam proses produksi gula, menyebabkan harga gula menjadi murah. Masyarakat kelas bawahpun akhirnya dapat menikmati manisnya gula. Selain sebagai campuran di dalam makanan, gula juga banyak digunakan untuk campuran minuman bersoda yang mulai populer di Amerika sekitar tahun 1960an. Industri ini sejalan dengan bertumbuhnya perusahaan waralaba fastfood. Dewasa ini gula tidak dapat dipisahkan dari peradaban manusia, di dalam kopi yang kita minum setiap hari, di dalam teh, coklat, permen, kue, sayur, dan lain-lain. Namun dibalik manisnya gula ternyata gula juga memiliki bahaya. Jika terlalu berlebihan dikomsumsi oleh tubuh kita, gula dapat menyebabkan kecanduan, sakit diabetes dan obesitas. Salah satu penyebab kematian tertinggi di peradaban modern.