Seni grafis adalah suatu cabang seni rupa yang dalam proses membuat karyanya menggunakan teknik cetak dan umumnya dituangkan pada media kertas atau kain. Seni grafis juga dapat disebut sebagai karya seni ungkapan visual kedalam bidang dua dimensi, yang dimana proses pembuatan karyanya menggnakan media cetak. Misalnya: cetak sablon (silkscreen), cetak tinggi (seperti stempel), cetak datar (lithography), dsb. Esensi seni grafis adalah membuat cetakan yang dapat digunakan untuk mentransfer gambar dari cetakan ke media karya (misalnya: kertas). Kata “grafis” mungkin terdengar seperti istilah “gambar” pada “desain grafis”, namun “grafis” yang dimaksud disini adalah seni mencetak manual tanpa mesin cetak. Meskipun mesin cetak adalah teknologi yang lebih canggih saat ini, cetak grafis manual masih terus digunakan. Karakteristik Seni Grafis Berikut ini beberapa karakteristik seni grafis secara umum, diantaranya sebagai berikut ini: Karya seni grafis dihasilkan dengan cara di cetak, sehingga jika di produksi ulang dapat menghasilkan karya yang sama baik itu dari bentuk maupun ukuran. Jadi karyanya tidak menggunakan goresan dengan tangan. Karyanya bisa di reproduksi, sehingga bisa menghasilkan karya lebih dari satu. Hasil karya seni grafis ditentukan oleh proses atau teknik cetaknya masing-masing, jadi hasilnya memiliki karakteristik sesuai teknik yang digunakan saat pembuatan. Karakteristik karyanya ditentukan oleh jenis atau media yang digunakannya. Manfaat Desain Grafis Beberapa manfaat desain grafis yaitu dapat mempercepat pekerjaan yang berhubungan dengan gambar grafis terutama dalam dunia percetakan. Dengan seni grafis masyarakat bisa dengan mudah tertarik membaca suatu pesan-pesan yang ingin disampaikan seperti pesan pada reklame, Koran, majalah, danposter karena pesan tersebut akan terlihat lebih menarik. Jenis-Jenis Seni Grafis 1. Cetak Tinggi (Relief) Cetak tinggi adalah kegiatan perbanyakan gambar melalui alat cetak yang terdiri dari dua bagian, yaitu: 1. Bagian menonjol (seperti relief), area yang akan mencetak gambar dan disebut bagian acuan/plat, 2. Bagian non-image, yaitu area lebih rendah yang sengaja dicukil agar tidak menerima tinta/cat. Jadi pada jenis Cetak Tinggi, cetakannya terbuat dari bahan yang keras seperti kayu yang di sungkil sehinga membentuk suatu pola yang memiliki tinggi maupun rendah. Lalu pada bagian yang tinggi dilumuri tinta cetak dan dicetakan pada media kertas ataupun kain sehingga akan membentuk gambar. Contoh teknik cetak timbul misalnya pasa cap stempel. 2. Cetak Datar (Litografi) Cetak datar melibatkan proses kimia yang akan membuat sebagian permukaan datar dapat menolak tinta dengan menggunakan teknik litografi. Litografi adalah teknik yang ditemukan oleh Alois Senefelder pada tahun 1798. Teknik ini didasarkan pada tolakan kimia minyak terhadap air. Teknik ini menggunakan batu litograf (limestone) sebagai media gambar yang ingin dicetak menggunakan tinta/alat gambar berbasis minyak. Setelah gambar yang ingin dicetak selesai digambar diatas batu litograf, batu tersebut akan dilapisi oleh beberapa cairan kimia seperti Gum Arabic, Asam nitrat atau Asam Fosfat, sehingga terjadi reaksi kimia yang akan membuat area yang di telah digambar menerima tinta litograf. Setelah proses kimia batu terjadi maka tinta litograf dapat disapukan pada permukaan batu. Tinta hanya akan melekat pada partikel tinta berminyak yang telah digambar dan ditolak dibagian lain. Kemudian kertas ditekan oleh alat press pada batu litograf dan akan mentransfer gambar ke kertas. 3. Cetak Dalam Teknik cetak dalam merupakan salah satu jenis teknik grafis yang menggunakan alat cetak dari lempengan logam, (besi, tembaga, dll). Tekniknya dengan cara ditorehkan / digoreskan secara langsung dengan alat bantu yang tumpul, Sehinga hasil goresan tersebut membentuk suatu pola grafis. Tapi saat ini ada juga yang menggunakan senyawa kimia yang sifatnya korosif untuk membentuk gambar grafis. Adapun seni grafis cetak dalam dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya: Engraving, Etsa, Mezzotint, dan Drypoint. 4. Cetak Tembus / Saring (Teknik Sablon) Cetak Saring dikenal juga dengan sebutan Cetak Sablon. Merupakan salah satu teknik cetak grafis yang dikenal banyak orang. Teknik ini menggunakan media cetak yang dimana cetakannya terbuat dari kasa/screen yang memiliki sifat elastis, dan halus. Cetak Saring umumnya sering digunakan untuk membuat grafis pada kaos, poster, spanduk, dll. Tapi saat ini ada juga teknik sablon menggunakan alat / teknologi yang disebut dtg printer, jadi printer tersebut digunakan khusus untuk menyablon kain. 5. Fotografi Merupakan teknik dalam membuat karya seni grafis menggunakan teknologi kamera, lalu hasil tangkapan lensa kamera dilakukan pencucian film, dan pencetakan foto, tapi itu jika menggunakan kamera analog. Saat ini teknologi semakin berkembang maka munculah kamera digital, jika menggunakan kamera digital gambar yang di ambil akan di cetak menggunakan alat seperti printer dengan menggunakan kertas khusus foto.