<p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><strong>Sayapnya kuat</strong></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Burung walet termasuk hewan berkaki lemah, sehingga ia jarang hinggap, apalagi bertengger di tanah. Kaki ini digunakan hanya sekadar untuk menempelkan tubuhnya ke tempat bersarang. Namun, wallet memiliki sayap yang kuat, walet dapat terbang dalam radius puluhan kilometer tanpa henti saat mencari makanan. </span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><strong>Sarangnya bersih</strong></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Walet termasuk burung penjaga kebersihan sarang dari kotoran. Di sarang, tidak pernah dijumpai kotoran burung. Uniknya, sejak baru menetas pun piyik atau anak burung walet akan mundur ke bibir sarang untuk membuang kotoran, lalu kembali ke tengah sarang.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><strong>Mati jika dikurung</strong></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Walet tidak dapat dipaksa untuk dipelihara di tempat terkurung. Meskipun gedung pemeliharaan walet cukup luas, tetapi walet tetap tidak dapat bertahap hidup. Hanya dalam waktu 5-6 hari setelah dikurung, walet akan mati.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><strong>Liurnya Mahal</strong></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Burung walet membuat sarang dengan liurnya. Sejak abad ke-7 sarang ini sudah dikenal sebagai makanan istimewa dan favorit di zaman kekaisaran Ming karena memiliki cita rasa khas dan diyakini berefek pada kesehatan.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Dengan kandungan gizi yang diyakini berefek pada kesehatan maka harganya terus melejit. Bahkan harganya sempat mencapai Rp25 juta/kg.</span></span></p>