Adamas Belva Syah Devara adalah CEO Ruangguru yang kini ditunjuk sebagai salah satu dari tujuh staff khusus presiden Joko Widodo dari kalangan milenial untuk membantu tugas presiden sebagai staf khusus. Adamas Belva Syah Devara menjadi milenial pertama yang diperkenalkan Presiden Joko Widodo sebagai staff milenial di Istana Merdeka pada 21 November 2019. “Pertama saudara Adamas Belva Syah Devara, umur 29 tahun, S2 ganda lulusan Harvard University dan Stanford University di Amerika Serikat,” Kata Presiden. Adamas Belva Syah Devara atau biasa disapa Belva, adalah pemuda berusia 29 tahun lulusan Massachusetts Institute of Technology, Stanford University, dan Harvard university yang kini menjabat sebagai CEO Ruangguru. Mengenal lebih dekat dengan Adamas Belva Syah Devara CEO Ruangguru. Profil Adamas Belva Syah Devara Adamas Belva Syah Devara bukan terlahir dari keluarga berada dengan tingkat ekonomi tinggi. Ia lahir sebagai sulung dari 3 bersaudara dari pasangan Tri Harsono dan Murni Hercahyani yang berprfesi sebagai pegawai negeri sipil. Lulus dari SD Tunas Jaka Sampurna, Belva lalu melanjutnya pendidikan menengah pertama di SMP Al Azhar 4 dan SMA Presiden yang ia tempuh dengan beasiswa sepenuhnya berkat prestasinya. Selanjutnya Belva menyelesaikan sarjana di NTU, dan lalu melanjutkan pendidikan magister di dua Stanford University, dan Harvard university. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Amerika Serikat, pada tahun 2016 Belva memutuskan untuk kembali ke tanah air untuk fokus membesarkan Ruangguru yang sebelumnya telah dikelola oleh Iman Usman. Dibawah komandonya, Ruangguru berkembang pesat hingga lima kali lipat. Yang awalnya hanya platform pendidikan kecil, kini Ruangguru menjadi startup teknologi edukasi terbesar di Indonesia, yang saat ini menjangkau lebih dari 15 juta siswa di seluruh Indonesia dan 300.000 guru. Di Ruangguru tidak hanya sebatas bimbel untuk pelajar SD-SMP-SMA, namun juga persiapan SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dan seleksi STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara). Selain itu, disediakan juga layanan belajar online dan offline, serta mengkombinasikan belajar secara tatap muka dengan guru private dan online melalui aplikasi ruangguru. Belva sendiri pernah diundang oleh Presiden Joko Widodo dalam rapat kabinet terbatas di Istana Bogor, yang dihadiri 19 menteri guna memberikan pandangan dalam menghadapi perubahan teknologi yang sangat cepat di dunia pendidikan. Ditahun 2017, Ruangguru pernah mendapat kucuran pendanaan seri B senilai S$7 miliar dari lembaga investasi Bank UOB, dan tahun 2018 mendapatkan pendanaan hibah dari program MIT Solve yang ditujukan untuk program Ruangguru Digital Bootcamp. Aplikasi Ruangguru menjadi aplikasi belajar terpopuler 2018 berdasarkan Google Play User’s Choice Award 2018 dan memperoleh rating tertinggi untuk aplikasi belajar di Indonesia, dengan rating 4.7/5. Belva dan Iman Usman mendapatkan penghargaan sebagai pemuda di bawah usia 30 tahun tersukses dalam bidang consumer technology versi majalah Forbes Asia. Selain itu ada pula penghargaan Under 40 The Vanguards 2018 dari majalah Prestige, ASEAN 40 Under 40 oleh ASEAN Advisory 2018, Atlassian Foundation MIT SOLVE Grantee 2017, Australian DFAT MIT SOLVE Grantee 2017, dan GSMA Innovation Fund Grantee 2017 Staf Khusus Presiden Belva juga mengaku proses komunikasinya dengan Presiden Jokowi untuk menjadi stafsus sudah cukup lama. “Proses panjang, saya dengan Bapak Presiden sudah sering berdiskusi mengenai sektor pendidikan. Saya pernah diundang rapat terbatas di Istana Bogor pada 2017, jadi sudah 2 tahun yang lalu dan sempat bertemu di kesempatan yang lain di ITB, acara Kemendikbud, jadi memang prosesnya panjang. Menurut saya ini kesempatan untuk belajar dari beliau dan berkontribusi di sektor kami masing-masing,” ujar Belva. Belva mengaku sebelumnya tidak pernah terbayang menjadi salah satu stafsus. Ia berterima kasih dan mengapresiasi hal ini, karena tidak terbayangkan di pemerintahan sebelumnya dan di negara lain, anak-anak muda bisa masuk ke Istana. Usai ditunjuk Presiden untuk menjadi staf khusus, Belva langsung menyatakan siap menjawab kepercayaan presiden dengan memberikan yang terbaik atas tugas-tugas yang diamanahkan Presiden kepadanya. “Saya berkomitmen untuk dapat menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya.” Ucap Belva. Tidak hanya Belva, ada 6 kalangan milenial lainnya yang turut serta ditunjuk Presiden untuk menjadi Staf Khusus. Belva bersama Angkie Yudistia (CEO Thisable Enterpise), Putri Indahsari Tanjung (CEO CreativePreneur Event) , Ayu Kartika Dewi (Perumus Gerakan Sabang Merauke), Gracia Billy Yosaphat Membrasar (Pemuda asal Papua peraih beasiswa kuliah di Oxford), dan Andi Taufan Garuda Putra (Pendiri Amartha) Aminuddin Ma’ruf (mantan Ketua PMII) akan membantu Jokowi sebagai staf khusus. Adamas Belva Syah Devara merupakan salah satu staf khusus Presiden Joko Widodo yang diperkenalkan pada Kamis (21/11/2019) di Istana Negara, Jakarta. Belva, berusia 29 tahun, lulusan Massachusetts Institute of Technology, Stanford University, dan Harvard university, secara berturut-turut. Pada 2014, Belva Devara bersama koleganya Iman Usman mendirikan Ruang Guru, perusahaan teknologi yang berfokus pada layanan berbasis pendidikan. Di situs web, platform edukasi Ruangguru disebut telah menggaet lebih dari 6 juta pengguna serta "mengelola lebih dari 150.000 guru yang menawarkan jasa di lebih dari 100 bidang pelajaran." Belva Devara dan Iman Usman dipilih sebagai pengusaha sukses di bawah 30 tahun melalui 'Forbes 30 under 30' untuk teknologi konsumen di Asia. Menurut Belva, stafsus presiden dari kalangan milenial punya rasa dan kemasan berbeda dibanding stafsus lainnya. "Jadi masing-masing dari kami punya rasa berbeda. Saya teknologi, disrupsi di semua sektor. Saya di Ruang Guru tentunya di pendidikan, terus yang lain mungkin transportasi ada, kita berpikir 'digital delivery public services' di bidang 'health care', 'finance', 'taxes'," kata Belva di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, seperti dikutip Antara News. "Mungkin kita bisa bantu untuk berpikir apa sih cara-cara barunya, apa sih pengaplikasian teknologi yang bisa kita lakukan di negara ini, sehingga kita tidak tertinggal dari negara-negara lain," ujar Belva. Belva mengaku sebelumnya tidak pernah terbayang menjadi salah satu stafsus. Ia berterima kasih dan mengapresiasi hal ini, karena tidak terbayangkan di pemerintahan sebelumnya dan di negara lain, anak-anak muda bisa masuk ke Istana. "Ini merupakan suatu komitmen besar dari Bapak Presiden bahwa anak-anak milenial ini ikut serta ke kebijakan publik yang tadinya apatis tidak boleh apatis lagi," kata Belva. Ada banyak sektor strategis, menurut Belva, ia dan stafsus milenial lain akan kerjakan. Ia akan banyak menggarap sektor pendidikan, kepemudaan kewirausahaan. Belva juga menyebutkan bidang yang akan dikerjakan stafsus lain, seperti Putri Tanjung di kreativitas anak muda, Angkie khusus untuk mengangkat hak-hak disabilitas, Billy khusus pada sektor daerah tertinggal 3 T (Tertinggal, Terdepan, Terluar), Amin fokus pada santri, Ayu pada "diversity and peace tolerance", dan Taufan di fintech (financial technology). "Kami sektornya berbeda tapi ini amanah yang besar, kepercayaan yang besar dan kami akan bekerja sekuat kami untuk bisa 'deliver' memenuhi ekspektasi Bapak Presiden dan kemajuan," ujar Belva lagi. Belva juga mengaku proses komunikasinya dengan Presiden Jokowi untuk menjadi stafsus sudah cukup lama. "Proses panjang, saya dengan Bapak Presiden sudah sering berdiskusi mengenai sektor pendidikan. Saya pernah diundang rapat terbatas di Istana Bogor pada 2017, jadi sudah 2 tahun yang lalu dan sempat bertemu di kesempatan yang lain di ITB, acara Kemendikbud, jadi memang prosesnya panjang. Menurut saya ini kesempatan untuk belajar dari beliau dan berkontribusi di sektor kami masing-masing," pungkasnya. Selain Belva, berikut ini daftar tujuh orang staf khusus Jokowi dari kalangan milenial. Adamas Belva Syah Devara. Pria berusia 29 tahun ini meraih gelar master dari Harvard University dan Stanford University. Ia merupakan pendiri sekaligus CEO Ruang Guru. Putri Indahsari Tanjung, Putri merupakan lulusan Academy of Art di San Fransisco, Amerika Serikat. Putri juga merupakan CEO Creativepreneur Event Creator dan CBO Kreavi. Andi Taufan Garuda Putra Andi yang berusia 32 tahun merupakan lulusan Harvard Kennedy School dan merupakan CEO salah satu lembaga keuangan mikro PT Amartha. Ayu Kartika Dewi Wanita berusia 36 tahun ini adalah pendiri sekaligus mentor lembaga SabangMerauke. Ia meraih gelar MBA dari Duke University di Amerika Serikat. Gracia Billy Mambrasar, CEO Kitong Bisa yang berasal dari tanah Papua. Pria berusia 31 tersebut adalah lususan S2 Australian National University (ANU) dan kini tengah menempuh pendidikan master lainnya di Oxford University. Angkie Yudistia, perempuan berusia 32 tahun ini adalah anak muda penyandang disabilitas yang aktif bergerak di sosiopreneur melalui Thisable Enterprise yang didirikannya. Presiden Jokowi meminta Angkie untuk menjadi juru bicara Presiden di bidang sosial. Aminuddin Maruf Aminuddin merupakan santri muda berusia 33 tahun. Ia pernah menjadi Ketua Umum PB Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) periode 2014-2016. Baca selengkapnya di artikel "Profil Adamas Belva Syah Devara, Staf Khusus Jokowi & CEO Ruangguru", https://tirto.id/el8j