Wisata cerutu, salah satu destinasi wisata unik di Jember. Wisatawan bisa melihat proses pembuatan cerutu hingga proses pembuatannya. Wisata cerutu adalah salah satu wisata yang unik dan nggak biasa bagi saya. Meskipun saya berasal dari daerah penghasil tembakau di Madura. Apa saja sih yang bisa kita lihat saat mengikuti wisata cerutu ini? Sesuai dengan namanya, saat wisata cerutu kita bisa melihat bagaimana proses pembuatan cerutu. Mengawali perjalanan, saya dan rombongan mengunjungi kebun tembakau di daerah Ajung-Jember. Di lahan seluas 5 ha ini kami langsung disuguhi pemandangan tembakau yang tidak umum, setidaknya di mata saya. Kalau biasanya saya melihat tanaman tembakau setinggi 1-1,5 meter saja. Di kebun ini semua tembakaunya bisa mencapai tinggi 3 meter. Selain itu seluruh bagian kebun tertutup semacam kelambu tipis, baik bagian samping maupun bagian atas. Begitu masuk ke dalam kebun, dan berjalan menyusuri setiap jengkal petak tembakau, saya semakin terkagum-kagum. Karena tanaman tembakau diperlakukan dengan sangat istimewa. Guludan tanah dan drainasenya sangat bersih dan rapi. Begitu juga dengan system pengairan atau penyiraman tanamannya yang menggunakan sistem semprot otomatis. Tak heran bila perlakuannya istimewa. Karena tembakau varietas Nag-oost (NO) Besuki dan Kuba ini bahan baku cerutu kualitas ekspor. Seluruh bagian tanaman kebun ditutup kelambu untuk mencegah serangan hama, begitu kata petugas kebun yang mengawal perjalanan kami. Di bagian lain, proses panen sedang berlangsung. Panennya juga gak sembarangan asal petik. Tembakau dipanen bertahap, mulai daun paling bawah, dengan jumlah daung 2-3 lembar. Waktu panen juga hanya sampai jam 9-10 pagi saja. Panen dari pohon yang sama bisa lalukan setelah 3 hari kemudian. Melihat Proses Pengeringan Setelah puas melihat area kebun, kami bergeser ke area gudang. Gudang yang terbuat dari bahan bambu ini bukan Cuma sekedar tempat menyimpan daun tembakau hasil panen. Setiap gudang mempunyai fungsi yang berbeda. Ada bagian pengeringan dan pengemasan. Proses pengeringan bukan dijemur di bawah terik matahari ya. Jadi semacam diangin-angin aja di dalam gudang. Proses yang unik bagi saya dan teman-teman. Daun tembakau yang lebarnya beberapa kali lipat telapak tangan saya ini dipilah satu per satu lalu dironce. Daun yang sudah dironce lalu disusun dari mulai bagian atas gudang. Kami lalu bergesar lagi ke bagian gudang lainnya, yang letaknya di seberang gudang pertama. Di gudang kedua ini kami melihat daun tembakau yang sudah mulai berubah warna kecoklatan. Proses diangin-angin selama 20 hari berakhir..tembakau dilepas dari ronceannya dan dikemas untuk kemudian dikirim ke pabrik pengolahan. Kunjungan ke Pabrik Pengolahan Cerutu Nah, perjalanan berikutnya kami langsung ke pabrik pengolahannya dong. Jaraknya lumayan jauh dari kebun dan gudang. Sekitar 20-30 menit perjalanan. Kami pun sampai di sebuah pabrik tua. Kami langsung masuk ke bagian dalam pabrik dan melihat proses pengolahan. Tembakau dari gudang disortir lagi dan difermentasi. Kami hanya masuk ke 2 bagian pabrik. Karena tak banyak waktu yang tersisa, kami langsung bergeser lagi ke pabrik pembuatan cerutu. Jadi tembakau dari pabrik pengolahan ada yang langsung diolah di pabrik produksi cerutu. Tempat produksi ini tidak terlalu besar seperti pabrik sebelumnya. Hanya seperti rumah biasa, dengan sekitar 6 bagian proses produksi yang berbeda. Bagian wrapping, filling, binding, pressing, drying, dan packing. Serunya lagi..kami boleh mencoba melakukan proses produksi, seperti wrapping dan filling. Di pabrik ini kami bisa melihat bentuk cerutu yang sudah jadi, dan beberapa produk pesanan khusus yang harganya mencapai jutaan rupiah. Wow banget deh Menjelang tengah hari kami meninggalkan area pabrik dan langsung menuju ke destinasi lainnya. Nah, buat yang pengen wisata unik seperti ini tinggal kunjungi atau hubungi aja perusahaan cerutu BIN Cigar di Jl Brawijaya No 5. Jubung Jember yaa. Nah itu cerita perjalanan extraordinary saya nih. Destinasinya nggak umum ya, tapi unik dan menarik. Di Yogyakarta juga ada pabrik cerutu seperti BIN Cigar ini. Bahkan pabrik cerutu tertua di Indonesia, Taru Martani namanya. Perusahaan ini punya kantor representative di Dubai lho keren ya. Jadi pengen tahu nggak sih kantor reprsentativenya kayak apa? Tapi kalo ke Dubai sih..bukan cuma kantor representative perusahaan cerutu Indonesia saja nih yang pengen saya kunjungi. Saya juga pengen berkunjung ke Dubai karena menurut saya kultur Arab di Dubai cukup kuat tapi tetap modern. Bagaimana Dubai membangun berbagai destinasi wisata bertaraf internasional menarik untuk dilihat langsung. Tahu dong ya, banyak banget destinasi yang mendunia. Wisata alam, wisata taman hiburan, wisata belanja, wisata sejarah, wisata kuliner banyak banget yang pengen saya eksplor kalau saya ke Dubai. Seperti Burj Khalifa, Miracle Garden, Ski Dubai, dan eksplor wisata gurunnya yang eksotis. Oya.. Saya juga pengen berkunjung ke tempat-tempat bersejarah atau kota tuanya yang pasti keren-keren banget. Doakan ya terkabul keinginan ke Dubai ini.