<p style='text-align:justify'><a href='https://cdn.yukepo.com/content-images/main-images/2019/08/14/main_image_20120.jpg'><span style='color:#000000'><img src='https://cdn.yukepo.com/content-images/main-images/2019/08/14/main_image_20120.jpg' style='height:278px; width:400px' /></span></a></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>unsplash.com</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><em>Positivity</em> atau sikap dan pikiran positif sering dipromosikan orang dalam kehidupan sehari-hari. Nggak jarang bahkan jadi ladang bisnis. Banyak produk tertentu yang menggunakan <em><em>positivity</em></em> sebagai sebuah jalan mendekatkan diri dengan konsumen. Intinya, <em>positivity</em> adalah salah satu jalan menuju kebahagiaan yang diidam-idamkan seseorang.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Padahal tidak sesederhana itu juga. Nggak berarti orang yang bahagia itu punya kestabilan <strong>mental</strong> yang baik. Nggak berarti pula <em>positivity</em> adalah jalanmu menuju kesuksesan yang diukur lewat kebahagiaan.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Pikiran dan <u>sikap positif</u> yang berlebihan atau disebut pula dengan istilah <em>toxic positivity</em> punya banyak kelemahan yang harus kamu antisipasi. Apa saja sih? Simak lebih jauh tentang <em>toxic positivity</em> di bawah ini, yuk.</span></p> <h2 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>1. Tanda toxic positivity sudah menjangkitimu</strong></span></span></h2> <p style='text-align:justify'><a href='https://cdn.yukepo.com/content-images/listicle-images/2019/08/14/114375.jpg'><span style='color:#000000'><img alt='' src='https://cdn.yukepo.com/content-images/listicle-images/2019/08/14/114375.jpg' style='height:267px; width:400px' /></span></a></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>unsplash.com</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Siapapun pasti ingin bahagia. Makanya, banyak juga orang yang mencari kebahagiaan. Salah satunya lewat iming-iming bersikap positif dan optimis setiap saat. Itu normal saja kalau kamu memang bahagia beneran dan memang sedang punya pikiran positif tulus dari hati.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Bedakan dengan yang pura-pura positif atau memaksakan diri buat positif. Saat kamu mulai melakukannya, artinya kamu memblok segala pikiran negatif secara serta merta.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Tanda kamu mulai menerapkan <em>toxic positivity</em> salah satunya dengan memaksakan diri tersenyum dan beranggapan semua akan baik-baik saja. Padahal, dalam hatimu kamu sedang gundah, sedih atau bahkan khawatir akan sesuatu yang berat.</span></p> <h3 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><strong>2. Di mana kamu menemukan toxic positivity?</strong></span></h3> <p style='text-align:justify'><a href='https://cdn.yukepo.com/content-images/listicle-images/2019/08/14/114376.jpg'><span style='color:#000000'><img alt='' src='https://cdn.yukepo.com/content-images/listicle-images/2019/08/14/114376.jpg' style='height:300px; width:400px' /></span></a></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>unsplash.com</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Berbagai media dan orang terdekat jadi mediator dari sikap <em>toxic</em> ini. Media sering kali melakukan kampanye <em>positivity</em> dan menjadikan kebahagiaan sebagai komoditas yang mereka jual bersama dengan produk yang mereka tawarkan. Normal sih, tetapi kamu justru terdorong untuk menaruh ekspektasi yang berlebihan dan sebenarnya itu tak baik pula. </span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Sering menemukan orang yang menyemangatimu dengan petuah positif saat curhat atau menceritakan keluh kesah? Meski niatnya baik, sebenarnya petuah positif yang mereka berikan nggak juga bisa memperbaiki <em>mood</em> kamu. Rasanya ada yang kosong atau nggak enak saja usai mendengar tanggapan mereka yang 'terlalu positif'.</span></p> <h4 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><strong>3. Cara melawan toxic positivity adalah meluapkan emosi kita</strong></span></h4> <p style='text-align:justify'><a href='https://cdn.yukepo.com/content-images/listicle-images/2019/08/14/114377.jpg'><span style='color:#000000'><img alt='' src='https://cdn.yukepo.com/content-images/listicle-images/2019/08/14/114377.jpg' style='height:267px; width:400px' /></span></a></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>unsplash.com</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Hatimu justru merasa lebih enakan jika temanmu sama-sama berbagi pengalaman buruk atau mengiyakan apa yang kamu rasakan tanpa memberi nasihat positif. Kamu juga akan lebih lega usai nonton film yang sedih atau mendengarkan lagu yang emosional. Hal itu terjadi karena kamu bisa turut meluapkan apa yang kamu rasakan. Bukannya memblok segala pikiran dan perasaan negatif.</span></p> <h5 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><strong><span style='font-size:14px'>4. Meminimalisir tekanan untuk jadi orang yang positif dan optimis</span></strong></span></h5> <p style='text-align:justify'><a href='https://cdn.yukepo.com/content-images/listicle-images/2019/08/14/114378.jpg'><span style='color:#000000'><img alt='' src='https://cdn.yukepo.com/content-images/listicle-images/2019/08/14/114378.jpg' style='height:267px; width:400px' /></span></a></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>unsplash.com</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Sering kali kamu ditekan untuk bahagia dan santai, tetapi nggak semudah itu juga 'kan? Apalagi kalau merasa masalahmu tidak sesederhana yang orang pikir.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Namun, kamu bisa kok meminimalisir tekanan tersebut dengan menyakinkan diri sendiri kalau kamu manusia normal dan berhak buat menangis, marah dan khawatir. Cari waktu buat sendiri dan luapkan emosi kamu. Biarkan perasaanmu mengalir, jangan diblok dengan pikiran positif yang berlebihan.</span></p> <h6 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>5. Jangan dibiarkan terus-menerus, bisa jadi awal mula depresi</strong></span></span></h6> <p style='text-align:justify'><a href='https://cdn.yukepo.com/content-images/listicle-images/2019/08/14/114379.jpg'><span style='color:#000000'><img alt='' src='https://cdn.yukepo.com/content-images/listicle-images/2019/08/14/114379.jpg' style='height:267px; width:400px' /></span></a></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>unsplash.com</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Kalau membiarkan <em>toxic positivity</em> menjangkitimu, jangan heran kalau kamu mulai merasakan sedih yang berkepanjangan dan perasaan sebagai orang yang penuh kepura-puraan. Itu sebenarnya awal mula dari depresi.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Makanya, banyak ahli yang bilang kalau kamu nggak bisa memberikan nasihat positif dan meremehkan masalah orang lain yang sudah mulai mengalami gejala depresi. Itu karena <em>positivity</em> justru bisa memperburuk kondisi mental seseorang.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Untuk orang yang belum depresi, <em>positivity</em> justru memblok perasaan atau emosi dan bisa berdampak buruk. Bayangkan sebuah saluran yang tersumbat dan bisa meledak kapan saja.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Ingat-ingat bahwa segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik. Jadi, coba seimbangkan saja pikiranmu antara yang negatif dan positif. Jangan sampai kita terjebak dalam <em>toxic positivity</em> terus menerus. </span></p> <p style='text-align:justify'> </p>