<p style='text-align: justify;'><a href='https://cdn.yukepo.com/content-images/main-images/2019/09/05/main_image_20175.jpg'><span style='color:#000000'><img src='https://cdn.yukepo.com/content-images/main-images/2019/09/05/main_image_20175.jpg' style='height:267px; width:400px' /></span></a></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>unsplash.com</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Sejak beberapa tahun terakhir, masyarakat semakin gemar menonton <strong>serial TV</strong>. Apalagi semenjak adanya <em>platform streaming</em> film dan serial TV seperti Netflix, dan <em>channel</em> seperti HBO, Disney dan sebagainya. Itu semua membuat pilihan film dan serial TV berkualitas semakin banyak.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Sayangnya, masih banyak orang tidak menggunakannya dengan bijak. Saking sukanya terhadap <em>film</em> atau serial TV dan saking banyaknya pilihan film atau serial TV berkualitas, banyak orang akhirnya memilih jalan maraton untuk menyelesaikannya.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Padahal kegiatan tersebut memiliki <u>dampak buruk</u> bagi kesehatan otak. Wow, terkesan seram sekali, ya.</span></p> <h2 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><span style='font-size:16px'><strong>1. Ketergantungan terhadap serial TV</strong></span></span></h2> <p style='text-align: justify;'><a href='https://cdn.yukepo.com/content-images/listicle-images/2019/09/05/114727.jpg'><span style='color:#000000'><img alt='' src='https://cdn.yukepo.com/content-images/listicle-images/2019/09/05/114727.jpg' style='height:267px; width:400px' /></span></a></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>www.blibli.com</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Menonton serial TV secara maraton adalah menghabiskan satu <em>season</em> bahkan lebih dalam satu hari. Setelah banyak pembahasan mengenai ketergantungan manusia terhadap media sosial maupun ponsel pintar, kini saatnya membahas ketergantungan masyarakat. Khususnya anak muda terhadap <em>platform</em> atau situs <em>streaming</em> film dan serial TV.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Media sosial sejak awal dibuat memang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia akan keinginan untuk diakui, dianggap, atau diterima oleh orang lain. Ternyata kelemahan psikologis manusia bukan hanya itu.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Masih ada lagi yang lebih berbahaya yaitu hasrat ingin menyelesaikan sesuatu. Hasrat inilah yang dipahami dan dimanfaatkan oleh situs <em>streaming </em>film.</span></p> <h3 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><span style='font-size:16px'><strong>2. Pendapat dari ahli</strong></span></span></h3> <p style='text-align: justify;'><a href='https://cdn.yukepo.com/content-images/listicle-images/2019/09/05/114728.jpg'><span style='color:#000000'><img alt='' src='https://cdn.yukepo.com/content-images/listicle-images/2019/09/05/114728.jpg' style='height:212px; width:400px' /></span></a></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>www.qupas.id</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Menurut Matt Johnson, seorang dosen psikologi dari Hult School of Business di San Francisco, seseorang yang berencana menonton tiga episode suatu serial TV dapat dibilang tidak terobsesi menonton. Sebaliknya, orang yang berencana menonton satu episode suatu serial TV tapi setelahnya meneruskan ke episode lainnya yang membuat dirinya meninggalkan kegiatan sehari-hari, maka orang itu telah terobsesi menonton.</span></p> <h4 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><span style='font-size:16px'><strong>3. Melupakan dunia nyata</strong></span></span></h4> <p style='text-align: justify;'><a href='https://cdn.yukepo.com/content-images/listicle-images/2019/09/05/114729.jpg'><span style='color:#000000'><img alt='' src='https://cdn.yukepo.com/content-images/listicle-images/2019/09/05/114729.jpg' style='height:200px; width:400px' /></span></a></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>www.sehatq.com</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><em>Ending</em> menggantung di setiap episode dan tersedianya tombol <em>autoplay</em>, memicu munculnya efek <em>Zeigarnik</em>. Istilah psikologi adalah sebutan untuk keinginan menyelesaikan sesuatu yang sudah dimulai.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Sebenarnya dalam beberapa hal, hasrat ini tidak buruk. Misalnya dalam mengejar suatu cita-cita. Masalahnya, kini hasrat tersebut lebih banyak berkaitan dengan dunia maya yang membuat seseorang lupa dengan kehidupan nyatanya.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Seseorang bisa mengorbankan kebahagiaan sesungguhnya di dunia nyata demi hal yang fana. Misalnya untuk serial TV di Netflix, menonton video di Youtube, atau mengecek media sosial sampai larut malam.</span></p> <h5 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><span style='font-size:16px'><strong>4. Jangan terobsesi</strong></span></span></h5> <p style='text-align: justify;'><a href='https://cdn.yukepo.com/content-images/listicle-images/2019/09/05/114730.jpg'><span style='color:#000000'><img alt='' src='https://cdn.yukepo.com/content-images/listicle-images/2019/09/05/114730.jpg' style='height:225px; width:400px' /></span></a></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>pekanbaru.tribunnews.com</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Seseorang yang terobsesi membaca banyak buku selama satu tahun yang, membuat dirinya tidak menikmati setiap buku yang dibacanya. Orang tersebut akhirnya membaca seperti dikejar <em>deadline</em> dan kehilangan kebahagiaan saat membaca. Hal seperti inilah yang disebut obsesi dan berlaku dalam hobi nonton maraton ini.</span></p> <h6 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><span style='font-size:16px'><strong>5. Lakukan hal bermanfaat lainnya</strong></span></span></h6> <p style='text-align: justify;'><a href='https://cdn.yukepo.com/content-images/listicle-images/2019/09/05/114731.jpg'><span style='color:#000000'><img alt='' src='https://cdn.yukepo.com/content-images/listicle-images/2019/09/05/114731.jpg' style='height:226px; width:400px' /></span></a></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>www.hipwee.com</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Masih banyak hal yang harus dilakukan di kehidupan sehari-hari ketimbang mengikuti obsesi menyelesaikan satu <em>season</em> penuh sebuah serial TV. Pada dasarnya, yang perlu kamu sadari adalah semua hal tersebut adalah hiburan.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Banyak sekali kegiatan yang harus dihentikan atau dikurangi dalam hidup ini. Ketika disadari bahwa kegiatan tersebut hanya merenggut kebahagiaan yang sesungguhnya, mungkin itu saatnya.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Kamu harus bertanya ulang pada diri sendiri. Apakah kegiatan yang kita lakukan benar-benar membahagiakan? Jangan-jangan hanya sekadar obsesi, seperti menonton serial TV secara maraton.</span></p>