<p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>"SEKALI berarti, sesudah itu mati!" Demikian kutipan puisi karya Chairil Anwar. Mengapa Chairil Anwar menggunakan kata sesudah dan tidak menggunakan kata setelah? Pernahkah kita sadar, dalam penggunaannya, terdapat perbedaan antara kata sudah dan telah?</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Chairil tampaknya ingin memberikan penekanan bahwa sesudah itu menunjukkan waktu usainya suatu peristiwa. Dalam puisi Chairil tak lain adalah kehidupan yang berlangsung sekali. Sajak Chairil tidak akan lebih kuat jika menggunakan kata setelah. Bagi penyair sekelas Chairil, proses pemilihan diksi dilakukan sangat ketat, tetapi tidak semua masyarakat mengetahuinya, karena tidak semua orang adalah Chairil.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Kata keterangan (adverbial) sudah dan telah sama-sama dipakai untuk menyatakan perbuatan atau keadaan yang sempurna, lampau, atau selesai. Misalnya, "ia sudah/telah pulang". Namun, kedua kata itu memiliki perbedaan dalam penggunaannya.</span></span></span></p> <h3 style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>Tujuh penjelasan</strong></span></span></span></h3> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Pertama, ada perbedaan ketika kita ingin mengungkapkan sebuah kata yang bermakna "cukup sekian" atau kata kerja "memberhentikan". Kata yang paling tepat untuk mengungkapkan itu adalah kata sudah, bukan kata telah. Contoh kalimatnya adalah "sudah, jangan cintai lelaki itu lagi", atau "sudah, jangan menangis, peluklah tubuh ibumu ini". Tentu tidak tepat bila kita menggunakan kata telah, misalnya, "telah, berhentilah menangis."</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Kedua, kata sudah dan telah keduanya dapat digunakan sebagai penekanan sesuatu yang terjadi. Namun, terdapat perbedaan, yaitu kata sudah lebih menekankan pada status, misalnya, "mereka sudah bercerai". Sementara telah lebih menekankan pada sebuah peristiwa, contohnya, "mereka telah bercerai". Penekanan terhadap status dan peristiwa dapat menggunakan kedua kata tersebut.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Ketiga, perbedaan kata sudah dan telah akan terlihat perbedaannya jika kata itu dikontraskan secara maknanya. Penggunaan kata sudah lebih tepat dilawankan dengan kata belum. Contohnya, "ia sudah menikah" berarti menunjukkan kontras dengan kalimat "ia belum menikah" (sifatnya merujuk ke status). Sementara kata telah lebih cocok dikontraskan dengan kata akan yang merujuk pada peristiwa. Misalnya, "ia telah menikah" tepat dilawankan dengan kalimat "ia akan menikah" (sifatnya merujuk ke peristiwa).</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Keempat, kata sudah dapat diberi imbuhan -lah dan -kah, sementara kata telah tidak dapat diberi imbuhan. Contoh, "sudahkah Anda membaca buku hari ini?". Namun, salah hukumnya jika kita menulis, "telahlah Anda membaca buku hari ini?"</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Kelima, kata sudah dapat berdiri sendiri, sementara kata telah tak dapat berdiri sendiri melainkan harus melekat dengan kata lainnya dan membentuk sebuah kalimat utuh. Contohnya, "sudah! Jangan beri dia uang!" Tidak bisa kita menulis, "telah! Jangan beri dia uang!"</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Keenam, kata sudah dapat dijadikan inversi, sementara kata telah tidak bisa. Inversi sendiri dalam ilmu linguistik berarti pembalikan susunan bagian kalikat yang berbeda dari susunan yang lazim. Contohnya adalah, "lengkap sudah koleksiku" itu kalimat inversi yang benar. Namun, jika kita menulis "lengkap telah koleksiku" itu salah, kata telah hanya berlaku dalam susunan kalimat yang lazim, yaitu "telah lengkap koleksiku".</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Ketujuh, perbedaannya adalah kedekatan dengan predikat. Kata sudah dapat direkatkan dengan predikat, misalkan "Kanu sudah punya buku baru", "Ghina sudah punya lukisan baru". Namun, kata telah tidak dapat direkatkan dengan predikat. Salah jika kita menulis, "Kanu telah punya buku baru".</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Nah, demikian perbedaan kata sudah dan telah. </span></span></span></p>