<p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>Apa Itu Seni Melukis Cahaya Beserta Contohnya</strong></span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>Apa itu melukis cahaya?</strong></span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Pada teknik ini, digunakan cahaya artifisial, biasanya senter, untuk menerangi objek kondisi gelap gulita. Objeknya bisa apa saja, mulai dari still life kecil sampai objek besar seperti jembatan atau pohon.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><img alt='' src='https://teknorus.com/wp-content/uploads/2017/01/Seni-Melukis-Cahaya.jpg' style='height:250px; width:400px' /></span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>Senter apa yang saya perlukan?</strong></span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Apa saja bisa dipakai tapi alau ingin memberi pencahayaan pada objek yang lebih besar, dibutuhkan sumber cahaya yang lebih kuat.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>Bagaimana cara menyiapkan kamera?</strong></span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Kamera harus dipasangkan pada tripod, karena shutter speed akan beroperasi selama beberapa detik. Cara terbaiknya adalah mengatur kamera pada Bulb dan menggunakan cable release agar dapat mengunci shutter pada posisi terbuka. Setelah selesai melukis pemandangan dengan cahaya senter, tekan cable release untuk mengakhiri eksposur. Gunakan ISO rendah untuk kualitas terbaik dan rekam dalam raw agar white balance dapat disesuaikan dengan mudah.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>Bagaimana memfokuskan dalam gelap?</strong></span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Penting untuk melakukan pra-pemfokusan pada objek dengan mengarahkan cahaya pada objek, lalu mengunci fokus tersebut. Biasanya, fokus manual cara paling efektif untuk melakukan ini.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>Bagaimana cara mengetahui durasi eksposur yang dibutuhkan?</strong></span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Anda tidak bisa mengetahuinya dengan pasti, hanya dengan coba-coba saja. Eksposur akhir akan tergantung pada area yang dilukis cahaya dan kekuatan senter yang digunakan.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>Jadi saya hanya perlu mengarahkan senter ke objek?</strong></span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Gerakkan senter ke sekeliling pemandangan agar menerangi area-area yang diinginkan dan benar-benar ‘melukis’ pemandangan dengan sorotan cahaya. Jangan menagarahkan cahaya pada satu titik terlalu lama agar area tersebut tidak mengalami over-expose.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>Apa yang terjadi kalau akhir pencahayaan saya terlihat pada foto?</strong></span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Menunjukkan ‘jejak’ cahaya dari senter pada frame bisa jadi salah satu opsi untuk memberi tampilan seru dan surreal pada foto. Misalnya, Anda bisa melukis frame dengan cahaya senter terlebih dahulu kemudian menunjukkan jejak cahaya senter dengan sengaja pada background atau bergerak di sekitar tepi objek dalam area frame.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>Bagaimana melukis cahaya yang memberikan efek yang tidak biasa diberikan oleh cahaya konvensional?</strong></span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Anda bisa mengarahkan dan mengelola pencahayaan dengan sangat akurat dan teknik ini mengijinkan Anda untuk melukis objek secara kreatif dengan alat yang berukuran kecil. Tambahan lagi, tentunya dibutuhkan kondisi gelap gulita agar dapat memperpanjang waktu perekaman.</span></span></span></p>