DI banyak kota besar sering kita jumpai lapangan dengan rumput sintetis. Lapangan ini menjamur di daerah perkotaan, untuk mengatasi masalah ketersediaan lahan. Kelebihan lain dari lapangan rumput sintetis adalah mudah perawatannya. Tidak cepat rusak dan tahan dalam berbagai cuaca. Tapi apakah lapangan rumput sitentis sempurna untuk bermain sepak bola? Seperti dikutip dari ESPN Sports Science, setidaknya ada 3 hal yang mungkin jadi kekurangan dari teknologi rumput sintetis. Berikut uraiannya... PANTULAN BOLA Di lapangan rumput sintetis, pantulan bola akan terasa berbeda dengan rumput alami. Dari hasil penelitian berbagai sumber, disebutkan rumput sintetis memiliki koefisien restitusi hingga 20 persen lebih tinggi dibandingkan rumput alami. Sebagai pengetahuan, koefisien restitusi adalah perbandingan antara kecepatan benda setelah mengalami hentakan atau benturan, dengan sebelum mengalaminya. Koefisien restitusi yang tinggi di rumput sintetis mengakibatkan kecepatan bola setelah memantul di rumput jadi lebih cepat. Artinya bola yang bergulir akan lebih cepat.Efek bola lebih cepat ini berarti ada konsekuensi terhadap kontrol bola. PANAS Lapangan dengan rumput sintetis memang tahan dalam cuaca apapun. Tapi kalau di daerah panas, kita harus siap-siap mendapatkan suhu yang lebih tinggi ketika berdiri di atas lapangan sintetis. Saat cuaca panas terik menyengat, suhu di atas lapangan sintetis bisa meningkat hingga sekitar 12 derajat Celsius. Jadi kalau suhu luar ruangan 30 derajat Celsius, berarti tinggal tambah 12. Maka itu pilihan yang bijak saat bermain sepak bola di rumput lapangan sintetis adalah pada sore atau malam hari. Demi menghindari dehidrasi. RISIKO CEDERA Bermain sepak bola di lapangan sintetis memiliki risiko cedera lebih besar. Hal ini terutama cedera luka di luar badan. Penyebabnya adalah gesekan yang terjadi antara kulit dan rumput sintetis, akan membuat kulit lebih mudah terluka. Beda kalau di rumput alami yang mungkin gesekannya tidak terlalu sakit. Cedera lainnya yang risikonya tinggi terjadi di lapangan sintetis adalah ACL. Sebab permukaan rumput lapangan sintetis akan lebih keras, dibandingkan tanah alami. Namun seiring perkembangan teknologi sepatu dan semacamnya, risiko cedera ACL di lapangan sintetis bisa diminimalisir.*