a. Word (Kata) Word merupakan lingkup terkecil dari keempat istilah di atas. Word sering diasosiasikan sebagai kata tunggal yang memiliki makna yang lengkap. Persepsi seperti ini tidak selamanya benar karena beberapa kata dapat terbentuk dari dua atau lebih kata namun memiliki makna tunggal sehingga dianggap merupakan 1 kesatuan kata. Contoh look for, run out, take care dan sebagaimana. Selain itu, kata bukanlah komponen terkecil dari sebuah kalimat. Komponen yang lebih kecil daripada kata adalah morpheme yang dapat berupa Affix atau Imbuhan seperti -ed, -ing, Im-, De-, -s, -er, dan sebagainya. b. Phrase Well, komponen yang lebih besar daripada kata adalah Phrase. Dalam Bahasa Indonesia kita mengenal istilah Frasa. Frasa merupakan gabungan beberapa kata yang membentuk satu makna namun tidak berpola Subject-Verb. Dengan kata lain, meskipun phrase terkesan memiliki makna yang jelas namun phrase tidak dapat dikategorikan sebagai kalimat karena tidak memiliki subject dan verb. Baca juga: Words Instead of Sebuah Phrase tersusun atas Head dan Modifier. Head merupakan kalimat pokok dalam sebuah Phrase, sedangkan Modifier merupakan kata yang berfungsi sebagai penjelas dari Head atau kata pokok tadi. Perhatikan contoh berikut ini: - Black book Kata pokok dari Phrase di atas adalah Book, sedangkan Black merupakan kata yang menjelaskan Book sehingga Black berfungsi sebagai Modifier. - Beautiful lady Kata pokok dari Phrase di atas adalah Lady yang berfungsi sebagai Head, sedangkan Beautiful merupakan kata yang berfungsi sebagai Modifier karena menjelaskan Lady. c. Clause Clause merupakan komponen kalimat yang lebih besar daripada kata dan Phrase namun lebih kecil dari Sentence. Clause merupakan kumpulan kata atau Phrase yang memiliki Subject dan Verb, namun tidak semua Clause merupakan kalimat. Clause terbagi menjadi dua bagian, yaitu Main Clause (MC) dan Sub-clause (SC). MC sering disebut sebagai Induk Kalimat, sedangkan SC disebut anak kalimat. SC selalu diawali dengan Sub-ordinate Conjunction. Baik MC dan SC sama-sama memiliki subject dan verbnya masing-masing, namun hanya MC yang dapat dikategorikan sebagai Sentence atau kalimat. Hal ini disebabkan karena SC tidak memiliki makna yang jelas atau sempurna meskipun telah memiliki subject dan verb. SC hanya memiliki makna yang sempurna jika digabung dengan MC. Gabungan MC dan SC akan membentuk Compound Sentence atau Kalimat Majemuk Bertingkat. Jadi, dengan kata lain kita bisa mengatakan bahwa setiap kalimat merupakan Clause tapi tidak semua Clause merupakan kalimat. Untuk lebih memahami perbedaan keduanya, perhatikan contoh di bawah ini: She was sleeping when I came. MC: She was sleeping SC: When I came MC She was sleeping telah memiliki arti yang jelas atau sempurna. Sedangkan, SC When I came belum memiliki makna yang sempurna. Jika kita hanya mengucapkan "When I came" orang-orang pasti akan bertanya-tanya "Memangnya apa yang terjadi ketika kamu datang?" Pertanyaan ini muncul karena ketidakjelasan makna SC tersebut. Makna SC tersebut akan jelas jika telah digabungkan dengan MC She was sleeping. d. Sentence What is a sentence? Coba perhatikan contoh di bawah ini dan tentukan yang mana merupakan sentence. • She beautiful. • When he came to me. • Go! • I love English. • The soup tastes delicious. Sentence setidaknya harus memenuhi 3 unsur yaitu: 1. Terdiri dari beberapa kata, 2. Memiliki makna yang lengkap / jelas / utuh, serta 3. Memiliki pola Subject-Verb (S-V) So, diantara 5 kalimat di atas, yang manakah mengandung 3 unsur tersebut? Okay, mari kita bahas satu-persatu. 1. "She beautiful" Kumpulan kata di atas jelas tersusun dari 2 kata serta memiliki makna yang jelas, "Dia cantik." Akan tetapi, kumpulan kata itu tidak berpola S-V. Kumpulan kata ini memiliki subject "She" tapi tidak memiliki verb. Beautiful merupakan adjective atau kata sifat yang seharusnya berfungsi sebagai complement atau pelengkap. Jadi, kumpulan kata ini bukanlah sebuah kalimat karena tidak memiliki verb. Untuk merubahnya menjadi kalimat, maka harus ditambahkan kata kerja. Kata kerja yang cocok untuk menghubungkan subject dan adjective adalah auxiliary verb "To Be" atau "Lingking Verb" (penjelasan lebih detail akan menyusul). Contoh, She is beautiful atau She looks beautiful. 2. "When he came to me" Kumpulan kata di atas terdiri dari beberapa kata dan berpola S-V. Subjectnya adalah "he", sedangkan verbnya adalah "came". Akan tetapi, kumpulan kata ini memiliki makna yang gantung. Kenapa? Coba bayangkan di saat kamu lagi bengong, tiba-tiba seorang teman datang dan langsung mengatakan "Ketika dia datang padaku" dan tidak melanjutkan kalimatnya. Apa yang ada di benakmu saat itu? Pasti bingung dan tambah bengong kan? Emangnya ketika dia datang apa yang terjadi? Kumpulan kata ini membingungkan karena tidak memiliki makna yang sempurna. Kumpulan kata ini disebut sebagai anak kalimat atau sub-clause (pembahasan tentang main dan sub-clause akan dibahas pada konten selanjutnya). Anak kalimat tidak memiliki makna yang jelas kecuali digabungkan dengan induk kalimat. Jadi, untuk membuat makna yang sempurna, maka kita harus menambahkan main clause pada anak kalimat di atas. Contoh, I was asleep when he came to me atau When he came to me, I was asleep. Penggabungan anak kalimat dengan induk kalimat akan membentuk complex sentence atau kalimat majemuk bertingkat. 3. "Go!" Pasti ada yang langsung mengira bahwa kata di atas bukanlah sebuah kalimat karena tidak mengandung subject dan hanya memiliki satu kata. Am I right? Well, ini merupakan sebuah kalimat, lebih tepatnya kalimat perintah atau imperative sentence. Kalimat perintah dimulai dengan bare infinite atau kata kerja dasar. Ingat, meskipun langsung dimulai dengan kata kerja tapi bukan berarti kalimat perintah tidak memiliki subject. Objek yang dikenakan perintah merupakan subject pada imperative sentence, yaitu "You". Hanya saja subjectnya tidak ditulis atau diucapakan (tersembunyi). Jadi, bentuk dasar kalimat di atas adalah You go! Jelas ada subject dan verbnya, serta maknanya jelas. d. "I love English." Kumpulan kata di atas jelas merupakan sebuah kalimat karena terdiri dari beberapa kata, memiliki makna yang jelas, serta berpola S-V (I - love). d. "The soup tastes delicious." Kumpulan kata di atas juga merupakan sebuah kalimat karena terdiri dari beberapa kata, memiliki makna yang jelas, serta berpola S-V (The soup - tastes).