Klasifikasi Virus Setelah memahami tentang struktur tubuh virus. Selanjutnya, bagaimana klasifikasi virus? Klasifikasi untuk jenis – jenis virus didasarkan pada hal – hal tertentu, yaitu sebagai berikut ini. 1. Berdasarkan pada organisme yang diserang Virus dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut. Pertama, bakteriofage merupakan suatu virus yang menyerang pada sel bakteri. Contoh dari bakteriofage yaitu virus T6, T4, dan T2. Kedua, virus hewan merupakan virus – virus yang menyerang pada sel hewan. Virus ini, seperti Rhabdovirus yang dapat menyebabkan rabies pada anjing dan kera, Rous Sarcoma Virus atau RSV yang dapat menyebabkan kanker pada ayam, dan Polloma yang dapat menyebabkan tumor. Ketiga, virus tumbuhan merupakan virus yang menyerang pada sel tumbuhan. Virus tumbuhan ini seperti virus tungro yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman padi, Citrus Vein Phloem Degeneration atau CVPD yang dapat menyebabkan penyakit pada jeruk, dan Tobacco Mozaic Virus atau TMV yang dapat menyebabkan mozaik atau bercak kuning pada tanaman tembakau. 2. Berdasarkan susunan asam nukleat Pengelompokan virus tersebut dapat dibedakan sebagai berikut. Pertama, virus dengan DNA pita tunggal atau ssDNA, contoh Parvovirus di mana harus melakukan infeksi bersama dengan Adenovirus agar dapat tumbuh. Kedua, virus dengan DNA pita ganda atau dsDNA, contohnya yaitu Adenovirus yang dapat menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan. Ketiga, virus dengan RNA pita tunggal atau ssRNA positif, di mana virus ini ssRNA berperan sebagai mRNA yang pembawa pesan kode gen RNA. Contoh virus dengan RNA pita tunggal atau ssRNA positif yaitu Picorna yaitu virus yang dapat menyebabkan penyakit polio. Keempat, RNA pita tunggal atau ssRNA negatif, di mana pada virus ini ssRNA sebagai cetakan mRNA. Contoh RNA pita tunggal yaitu Rhabdovirus yang dapat menyebabkan rabies. RNA pita ganda atau dsRNA, contohnya yaitu Reovirus yang dapat menyebabkan diare. Dalam penamaan tersebut terdapat huruf ss merupakan kepanjangan dari single stranded atau rantai tunggal. Sedangkan, ds kepanjangan dari double stranded atau rantai ganda. Sebelumnya, sempat disinggung tentang bakteriofage. Bakteriofage merupakan suatu kesatuan biologis yang paling sederhana yang mampu melakukan replikasi dirinya atau melakukan penggandaan diri menjadi lebih banyak. Tubuh dari bakteriofage ini terdiri atas kepala, ekor, dan serabut ekor. Ekor fage ini berfungsi untuk alat penginfeksi ke sel inang. Proses infeksi dari bakteriofage ini pada sel bakteri juga digunakan oleh virus untuk berkembang biak. Proses di atas dapat dibedakan menjadi dua jenis. Jenis dari proses infeksi bakteriofage pada sel bakteri yaitu lisogenik dan litik atau virulen. Pengembangbiakan Virus Virus memanfaatkan metabolisme sel penjamu untuk membantu sintesis protein virus dan virion baru; jenis sel yang dapat diinfeksi oleh virus dapat sedikit dapat banyak. Untuk tujuan diagnosti, sebagian besar virus ditumbuhkan dalam biakan sel, baik turunan sel sekunder atau kontinu; pemakaian telur embrionik dan hewan percobaan untuk membiakan virus hanya dilakukan untuk investigasi khusus. Jenis biakan sel untuk mengembangbiakan virus sering berasal dari jaringan tumor, yang dapat digunakan secara terus menerus. Replikasi virus dalam biakan sel dapat di deteksi dengan Tahap-tahap replikasi : 1. Peletakan/ Adsorpsi adalah tahap penempelan virus pada dinding sel inang. Virus menempelkan sisi tempel/ reseptor site ke dinding sel bakteri 2. Penetrasi sel inang yaitu enzim dikeluarkan untuk membuka dinding sel bakteri. Molekul asam.nukleat (DNA/RNA) virus bergerak melalui pipa ekor dan masuk ke dalam sitoplasma sel melalui dinding sel yang terbuka. Pada virus telanjang, proses penyusupan ini dengan cara fagositosis virion (viropexis), pada virus terselubung dengan cara fusi yang diikuti masuknya nukleokapsid ke sitoplasma. 3. Eklipase : asam nukleat virus menggunakan asam nukleat bakteri untuk membentuk bagian-bagian tubuh virus 4. Pembentukan virus (bakteriofage) baru : bagian-bagian tubuh virus yang t’btk digabungkan untuk mjd virus baru. 1 sel bakteri dihasilkan 100 – 300 virus baru 5. Pemecahan sel inang : pecahnya sel bakteri. Dengan terbentuknya enzim lisoenzim yang melarutkan dinding sel bakteri sehingga pecah dan keluarlah virus-virus baru yang mencari sel bakteri lain