<p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Perbedaan pembelahan sel mitosis pada hewan dan tumbuhan terletak pada sitokinesis yang terjadi pada tahap anafase. Sitokinesis sel tumbuhan terjadi dengan pembentukan cell plate/sekat sel yang dibentuk badan golgi. Cell plate ini berfungsi untuk membentuk dinding sel baru. Adapun pada sel hewan, sitokinesis dimulai dengan penggentingan bagian tengah membran sel dan nantinya akan terjadi tarikan mikrofilamen. Hasil dari sitokinesis baik sel tumbuhan dan sel hewan akan menghasilkan dua anakan. </span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Pembahasan</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Selama pembelahan sel pada mitosis, kromosom dan sitoplasma sama-sama dibagi ke dalam dua sel anakan. Pada mitosis terjadi kariokinesis dan sitokinesis. Kariokinesis adalah pembelahan inti sel, adapaun sitokinesis adalah pembelahan sitoplasma sel. Sitokinesis terjadi pada salah satu tahapan mitosis yaitu anafase. </span></span></span><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'> </span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Terdapat perbedaan sitokinesis pada sel hewan dan tumbuhan, yaitu:</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><strong><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Sitokinesis pada sel hewan:</span></span></span></strong></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>1. Dimulai dengan penggentingan pada bagian tengah membran sel antara dua kutubs sehingga membentuk cincin.<br /> 2. Penggentingan ini adalah hasil tarikan dari mikrofilamen.<br /> 3. Filamen aktin berinteraksi dengan molekul miosin, menyebabkan filamen berkontraksi.<br /> 4. Alur pembelahan semakin dalam hingga sel terjepit menjadi dua dan terbentuk sekat sel yang baru.<br /> 5. Sekat tersebut memisahkan inti sel sehingga terbentuk dua sel anakan.</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><strong><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Sitokinesis pada sel tumbuhan:</span></span></span></strong></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>1. Vesikel dan badan /aparatus golgi bergabung bersama di tengah sel sehingga terbentuk bidag pembelahan. Hal ini dimulai pada tahapan telofase.<br /> 2. Terjadi fusi vesikel dan terbentuk pelat/sekat sel.<br /> 3. Pelat semakin menebal hingga ujung membran dan membagi sel menjadi dua.<br /> 4. Terbentuk dua sel anakan. <br /> 5. Dinding sel baru antara kedua sel anak berasal dari kandungan pelat sel tersebut.</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Adapun tahap-tahap pada pembelahan mitosis yaitu: </span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>a. Profase</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>~ Benang-benang kromatin berubah menjadi kromosom. Kemudian setiap kromosom membelah menjadi kromatid dengan satu sentromer.<br /> ~ Dinding inti (nukleus) dan anak inti (nukleolus) menghilang.<br /> ~ Pasangan sentriol yang terdapat dalam sentrosom berpisah dan bergerak menuju kutub yang berlawanan.<br /> ~ Serat-serat gelendong atau benang-benang spindel terbentuk diantara kedua kutub pembelahan. </span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>b. Metafase</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Setiap kromosom yang terdiri dari sepasang kromatid menuju ke tengah sel dan berkumpul pada bidang pembelahan (bidang ekuator), dan menggantung pada serat gelendong melalui sentromer atau kinetokor.</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>c. Anafase</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>~ Sentromer dari setiap kromosom membelah menjadi dua dengan masing-masing satu Kromatid.<br /> ~ Kemudian setiap kromatid berpisah dengan pasangannya dan menuju kekutub yang berlawanan.<br /> ~ Pada akhir anafase, semua kroatida sampai pada kutub masing-masing. </span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>d. Telofase</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>~ Kromatid yang berada pada kutub berubah menjadi benang-benang kromatin kembali. <br /> ~ Terbentuk kembali dinding inti dan nucleolus membentuk dua inti baru. <br /> ~ Serat-serat gelendong menghilang. <br /> ~ Terjadi pembelahan sitoplasma (sitokenesis) menjadi dua bagian, dan terbentuk membrane sel pemisah di tengah bidang pembelahan. <br /> ~ Terbentuk dua sel anak yang mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan kromosom induknya. </span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Pembelahan mitosis terjadi pada sel-sel tubuh/somatis. Satu sel induk denga kromosom diploid (2n) yang membelah secara mitosis akan menghasilkan sel anakan yang memiliki kromosom bersifat diploid (2n) juga.</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Pembelahan mitosis mudah diamati pada sel-sel ujung akar bawang merah. Satu sel akar bawag merah berisi 16 kromosom yang berukuran relatif besar. Ujung akar bawang merah tersusu dari sel-sel meristematis yang sifatnya aktif melakukan pembelahan.</span></span></span></p>