Tanda baca seringkali kita temui dalam berbagai wacana seperti pada koran, novel dan buku bacaan lainnya. Tanda baca berfungsi untuk memberikan jeda atau batas dalam bacaan. Tanda baca sendiri juga memiliki beberapa macam seperti tanda titik,koma, dan masih banyak lagi. Contohnya seperti tanda petik dua ("... "). Namun ada beberapa orang yang memiliki berbagai pendapat pada penggunaan tanda baca ini karena selalu muncul dalam berbagai wacana. Sebenarnya tanda petik dua ini memiliki beberapa penggunaannya pada setiap bacaan yang berbeda seperti dalam cerita, cara penggunaan dan masih banyak lagi. Untuk memahami berbagai penggunaan dari tanda petik dua ini, berikut beberapa penggunaannya. 1. Digunakan untuk Judul Banyak peraturan tata bahasa yang menganjurkan penggunaan tanda petik dua untuk menuliskan judul. Namun kita mungkin lebih cenderung menggunakan cara yang sederhana sehingga tidak begitu memperhatikan penulisan judul. Jika Anda ingin menggunakan referensi sebuah essai dalam buku kumpulan essai, maka gunakan tanda petik dua pada judul essai dan judul buku kumpulan essai tersebut dicetak miring. Biasanya digunakan dalam mengutip judul tulisan pendek seperti artikel majalah atau suatu episode pertunjukan TV. Contoh: · The "Friendship of Cat and Dog" episode of Animal Story was amazing. · The "Woman Spot" article on Cheek Magazine told me many things about woman. · The "Weekly Weather Report" article on the newspaper this morning said that tomorrow would be sunny day. 2. Penekanan suatu kata atau frasa Tanda kutip dua juga digunakan saat kita ingin menekankan satu kata atau frasa, yang memiliki makna tersendiri atau dengan kata lain berlawanan yang arti kata tersebut yang sesungguhnya. Arti kata berlawanan tersebut ditujukan untuk menyindir (sarkasme) atau melucu (humor). Contoh: · He is so "thin" and "sweet", isn’t he? (makna yang sebenarnya bisa jadi untuk menyindir subjek "he". Makna yang sebenarnya bisa jadi berarti dia gemuk dan tidak manis. · She had a visit from her "friend" the tax man. ("friend" yang dimaksud bukanlah teman si subjek, melainkan penanggih pajak yang tidak ia sukai kehadirannya.) · He "likes" her very much. (kata "like"dalam kalimat tersebut bisa jadi bermakna kebalikannya yang berarti "tidak suka".) 3. Kutipan langsung Tanda kutip dua dibutuhkan ketika kita ingin menuliskan kutipan perkataan langsung. Jika Anda ingin menuliskan perkataan seseorang yang diucapkan secara langsung dengan tanpa menambahkan ata mengurangi gagasan pembicaraan orang tersebut, maka ia harus menggunakan tanda kutip dua. Hal tersebut juga bertujuan untuk membedakan kalimat langsung dan narasi dalam teks. Contoh: · Henry said, "A good man is a man who is responsible to his family and can maintain his own life." · Daniel said, "I will join the conference and will be the best presenter. I don’t care what people will say about me. I am not arrogant. I am just so proud of myself." · Periani told,"He really loves you and he wants you to be his wife." Namun dalam penggunaan tanda kutip dua yang diberikan untuk penekanan pada suatu kata atau frase lebih baik dihindari. Untuk memberikan penekanan, lebih dianjurkan untuk mencetak miring (italic) atau menggaris bawah kata. Contoh: · My mother asked if I have a little money? / My mother asked if I have a littlemoney? · This house is very big for your small family. / This house is very big for your smallfamily. Dalam menulis tanda petik dua, yaitu ketika kita ingin memprioritaskan suatu kata, sebaiknya perhatikanlah cara menuliskannya dengan baik. Gunakan cetak miring atau garis bawah untuk kata-kata yang bermakna penting dalam suatu pemberitahuan, pengumuman atau iklan. · "ATTENTION! This room must remain opened." (benar) · "ATTENTION! This room must remain "opened".(salah) Catatan : bisa bermakna bahwa "We can close this room".