<p style='text-align: justify;'><a href='https://peranperempuan.id/wp-content/uploads/2018/09/1231609_596883323686543_1491311805_n.jpg'><span style='color:#000000'><img alt='' src='https://peranperempuan.id/wp-content/uploads/2018/09/1231609_596883323686543_1491311805_n-696x528.jpg' style='height:303px; width:400px' title='1231609_596883323686543_1491311805_n' /></span></a></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Sumber gambar: Prof. Dr. Mikrajuddin Abdullah</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><img alt='' src='https://peranperempuan.id/wp-content/uploads/2018/09/Mikrajuddin-Abdullah2a.jpg' style='height:228px; width:173px' /></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Pfor. Dr. Mikrajuddin Abdullah. Foto: dok ITB</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Seringkali nasi yang sudah masak di rice cooker apabila tidak langsung diangkat atau dipindahkan ke wadah lainnya, nasi menjadi bau atau cepat basi. Banyak orang mengira itu karena kualitas dari rice cookernya. Namun ternyata secara ilmu fisika tidak begitu. Hal ini dijelaskan oleh seorang profesor dari ITB (Institut Teknologi Bandung).</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Adalah Prof. Dr. Mikrajuddin Abdullah di laman aku media sosialnya pada tahun 2013 pernah menjelaskan mengenai penyebab dari cepat basinya nasi yang dimasak dengan rice cooker.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Prof. Mikrajuddin menjelaskan bahwa, “… setelah nasi matang masih ada air yang terperangkap antara butiran nasi. Air akan keluar melalui proses penguapan (difusi) dan prosesnya lama.”</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Ia melanjutkan, “Akibatnya jika nasi tidak diaduk maka air akan terperangkap cukup lama dalam nasi, dan dapat menyebabkan nasi cepat basi.”</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Sebaliknya, “Jika nasi diaduk setelah matang maka tercipta ruang kosong di antara butiran nasi sehingga air yang terperangkap bisa menguap keluar.”</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>“Ini serupa dengan material berpori di mana gas mudah melewatinya. Dengan demikian, jumlah air yang terperangkap dalam nasi berkurang dan nasi bisa awet cukup lama (tidak cepat basi),” jelasnya.</span></p>