Sumber minyak nabati yang beraneka macam dan bermanfaat Pixabay/Congerdesign Selain dapat digunakan untuk menumis atau menggoreng, minyak pun dapat dijadikan sebagai bahan tambahan yang dicampurkan dalam adonan makanan, contohnya pada adonan kue. Minyak memang terbagi menjadi dua jenis, yaitu minyak nabati dan hewani. Paling populer dan dikenal di masyarakat tentunya adalah minyak kelapa sawit. Namun, ternyata masih banyak sumber tanaman lainnya yang dapat dijadikan sebagai minyak. Berikut ini adalah beberapa jenis tanaman tersebut. 1. Minyak bunga matahari Pixabay/Suju Selain bijinya yang dapat dikonsumsi sebagai kuaci, ternyata dapat diolah juga menjadi minyak. Adapun proses pembuatannya yaitu biji tersebut di ekstraksi terlebih dahulu, kemudian di lakukan evaporasi, distilasi, dan pemurnian. Menurut organicfacts.net, minyak bunga matahari dapat bermanfaat bagi kesehatan kulit. Dalam penggunaannya, selain dioles, minyak bunga matahari pun dapat digunakan untuk memasak, seperti menumis maupun menggoreng secara deep fried. 2. Minyak safflower Pixabay/PublicDomainPictures Safflower atau yang lebih dikenal dengan nama Kasumba Turate, merupakan bunga yang berasal dari kawasan Timur Tengah. Safflower juga mulai banyak diolah menjadi minyak. Minyak Safflower sendiri dapat dijadikan menjadi minyak makan setelah dilakukan refinasi atau pemurnian. Berdasarkan medicalnewstoday.com, minyak Safflower dapat mengurangi tekanan darah. Minyak ini cocok untuk memasak secara deep frying, pan frying, maupun baking. 3. Minyak Kedelai Pixabay/Pixel1 Kini, kedelai pun dapat diolah menjadi minyak. Dalam pembuatannya, kedelai harus melalui proses yang panjang, mulai dari ekstraksi hingga pemurnian. Dilansir dari organicfacts.net, minyak kedelai dapat memperbaiki daya penglihatan. Minyak kedelai ini kaya akan omega 3. Namun, bagi penderita alergi terhadap kacang-kacangan, tetap berhati-hati terhadap minyak kedelai ini ya! 4. Minyak alpukat Pixabay/Kerdkanno Selain di makan langsung, alpukat pun dapat diolah menjadi minyak. Meskipun masih sangat jarang beredar di pasaran. Harganya pun masih tergolong agak mahal dibanding minyak lainnya. Minyak alpukat dapat digunakan untuk menumis sayuran. Menurut healthline.com, minyak alpukat dapat meningkatkan HDL, yang notabenenya adalah "kolesterol baik". 5. Minyak jagung Pixabay/Keem1201 Jagung dapat diolah juga menjadi minyak untuk menggoreng. Seperti proses pembuatan minyak lainnya, minyak jagung pun mengalami proses ekstraksi. Minyak jagung kaya akan vitamin E. Menurut organicfacts.net, dengan mengonsumsi minyak jagung dapat menurunkan tekanan darah. Meskipun begitu, sebelum menggunakannya untuk memasak kita perlu mengenal karakteristik dari minyak-minyak ini, seperti titik asapnya. Hal ini penting karena dari titik asap tersebut dapat diketahui apakah minyak tahan pada temperatur yang sangat tinggi atau tidak. Apabila titik asapnya rendah, namun suhu saat penggunaannya terlalu tinggi, maka tidak dapat dihindari akan hilangnya komponen-komponen zat aktif yang terkandung di dalam minyak-minyak nabati ini. Selamat mencoba ya! Eits, perlu diingat juga, jangan gunakan minyak berulang, cukup sekali pakai saja.