<p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><img alt='' src='https://i2.wp.com/saintif.com/wp-content/uploads/2019/09/cropped-Mekanisme-Pengangutan-Air-1.png?resize=678%2C381&ssl=1' style='height:225px; width:400px' title='cropped-Mekanisme-Pengangutan-Air-1.png' /></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><em>Mekanisme pengangkutan air dari akar menuju daun terjadi melalui dua cara, yaitu ekstravaskuler (di luar berkas pengangkut) dan intravaskuler (di dalam berkas pengangkut).</em> Akar merupakan organ utama yang berfungsi sebagai penopang tumbuhan, sekaligus berperan dalam proses penyerapan air dan zat hara dalam tanah. Air dan mineral tersebut selanjutnya akan diangkut menuju ke batang dan daun. Pada tumbuhan tingkat tinggi, mekanisme pengangkutan air dan mineral dilakukan melalui dua mekanisme, yaitu:</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><strong>Mekanisme Ekstravaskuler</strong></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Mekanisme pengangkutan air dari akar menuju daun yang pertama dilakukan diluar berkas pengangkut. Pengangkutan Ekstravaskuler terbagi lagi menjadi dua, yaitu:</span></p> <h3 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>1. <strong>Apoplas</strong></span></h3> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Pada pengangkutan apoplas, air masuk secara difusi bebas atau transpor pasif ke dinding sel dan ruang-ruang antar sel dalam akar. Air yang masuk tidak bisa langsung mencapai ke Xylem. Hal ini disebabkan terhalang dengan lapisan endodermis akar. Khusus lapisan endodermis proses dilakukan secara osmosis.</span></p> <h3 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>2. <strong>Simplas</strong></span></h3> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Proses ini berjalan ketika air dan mineral bergerak menuju bagian hidup dari sel tumbuhan, seperti sitoplasma dan vakuola. Lintasan yang ditempuh dalam simplas ini adalah Sel – sel bulu akar – sel korteks – endodermis – perisikel – xylem.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><img alt='Mekanisme pengangkutan air Ekstravaskuler' src='https://i2.wp.com/saintif.com/wp-content/uploads/2019/09/Jalur-Pengangkutan-1.png?fit=1024%2C457&ssl=1' style='height:179px; width:400px' /></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Lintasan dalam proses simplas</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><strong>BACA JUGA : </strong></span></p> <table id='example1'> <tbody> <tr> <td><strong><a href='http://www.utakatikotak.com/kongkow/detail/14660/Proses-Penyerapan-Air-dan-Unsur-Hara-oleh-Akar-Paling-Lengkap' target='_blank'>Proses Penyerapan Air dan Unsur Hara oleh Akar Paling Lengkap</a></strong></td> </tr> </tbody> </table> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><strong>Mekanisme Intravaskuler</strong></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Mekanisme pengangkutan air dari akar menuju </span><a href='https://saintif.com/khasiat-daun-kelor/'><span style='color:#000000'>daun</span></a><span style='color:#000000'> yang kedua dilakukan di dalam berkas pengangkut atau intravaskuler. Proses intravaskuler ini berlangsung melalui berkas pengangkut, Xylem. Bagian yang terpenting dalam proses pengangkutan air dan mineral ini adalah sel-sel trakea. Tetapi bagaimana bisa air yang berada di bawah bisa kebawa ke atas menuju daun-daun </span><a href='https://saintif.com/perbedaan-sel-hewan-dan-sel-tumbuhan/'><span style='color:#000000'>tumbuhan</span></a><span style='color:#000000'>?</span></p> <h3 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>1. <strong>Tekanan akar</strong></span></h3> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Saat proses penyerapan air berlangsung, cairan pada sel rambut akar berkurang kekentalannya. Hal ini menyebabkan sel bagian dalam untuk menyerap air padarambut akar.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Cara inilah yang dipakai untuk memindahkan air dari sel ke sel hingga akhirnya tiba di pembuluh kayu.</span></p> <h3 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><strong>2. Kapilaritas batang</strong></span></h3> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Xilem merupakan pembuluh kapiler dalam tumbuhan. Dengan prinsip kapilaritas, air dapat naik di dalam pembuluh.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Hal ini bisa terjadi karena adhesi yang terjadi antara molekul air dengan dinding tumbuhan.</span></p> <h3 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>3. <strong>Daya hisap daun</strong></span></h3> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Air yang sudah berada pada daun akan mengalami penguapan melalui stomata. Sehingga cairan pada sel daun meningkat kekentalannya.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Hal ini memicu sel pada daun menyerap air dari pembuluh kayu. Dan aliran air akan terus menerus terjadi mulai dari akar hingga daun.</span></p>