<p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Makhluk hidup dasar laut memang super sulit untuk kita lihat langsung karena selain ‘di luar jangkauan’ penglihatan, mereka juga “ogah” nyembul ke permukaan. Untunglah, penjelajahan yang telah dilakukan hingga dasar samudera mampu menyibak fenomena makhluk yang mengagumkan tersebut</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Istilah makhluk di dasar laut sendiri mengacu pada organisme yang hidupnya memang di bawah zona fotik laut. Makhluk yang hidup jauh di dasar samudera ini harus bertahan dalam kondisi yang sangat keras.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Mulai dari tekanan 20 hingga 1.000 bar, oksigen yang minim, makanan yang sangat sedikit, ketiadaan sinar matahari, hingga suhu yang sangat dingin. Kebanyakan dari makhluk ini, bahkan bergantung pada makanan sisa yang tenggelam dari permukaan.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Berikut 10 makhluk hidup dasar laut yang akan membuat Anda terkagum.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><strong>1. Ikan Pemancing</strong></span></span></p> <div class='wp-caption alignnone' style='width: 810px'> <p style='text-align: justify;'><img alt='' src='https://cdn.utakatikotak.com/finder/Ikan%20Pemancing.jpg' style='height:344px; width:500px' /></p> </div> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Ikan ini terkenal saat masuk dalam karakter film animasi “Finding Nemo” yang popular tahun 2003. Habitatnya di Samudra Arktik, Samudra Pasifik, Samudra Hindia, Samudra Atlantik, dan Laut Mediterania.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Ikan karnivora dari ordo Lophiiformes ini terlihat mencolok dengan bagian kepala yang besar dan lebar, serta mulut besar bergigi runcing.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Ikan ini mempunyai organ bercahaya yang menggantung di atas mulutnya guna menarik perhatian mangsanya agar mendekat. Inilah alasan mengapa ia dinamakan <em>Anglerfish</em> atau ikan pemancing.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><strong>2. Ikan Stargazer</strong></span></span></p> <div class='wp-caption alignnone' style='width: 810px'> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><img alt='' src='https://cdn.utakatikotak.com/finder/ikan%20stargazer.jpg' style='height:333px; width:500px' /></span></span></p> </div> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Ikan berwajah seram ini dijuluki “stargazer” karena bentuk mata yang melotot di kepalanya.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Ia mengubur tubuh gepengnya di bawah pasir dasar samudera dan hanya menyisakan “wajah”nya saja. Begitu ada mangsa yang lewat, dengan sigap akan disambar. Stargazer (<em>Astroscopus guttatus</em>) hidup di perairan Atlantik utara.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><strong>3. Cumi-cumi Vampir</strong></span></span></p> <div class='wp-caption alignnone' style='width: 810px'> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><img alt='' src='https://cdn.utakatikotak.com/finder/Cumi-cumi%20Vampir.jpg' style='height:332px; width:500px' /></span></span></p> </div> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Meskipun namanya menakutkan, namun ukuran cumi-cumi vampir ini relatif kecil. Panjang tubuhnya maksimum hanya 15,4 cm. </span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Nama ‘vampire’ diberikan karena tubuhnya yang merah menyala berpadu dengan mata bercahaya dan bentuk tubuh yang menyerupai jubah itu terhubung dengan delapan lengannya.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Meskipun memiliki kesamaan dengan cumi-cumi dan gurita, namun cumi vampire ini bukanlah cumi seperti yang kita kenal.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Spesies bernama ilmiah <em>Vampyroteuthis infernalis, </em>yang secara harfiah diterjemahkan menjadi cumi vampir dari neraka, merupakan anggota tersisa dari keluarganya sehingga kerap dipanggil “fosil hidup”.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><strong>4. Kutu Laut Raksasa</strong></span></span></p> <div class='wp-caption alignnone' style='width: 644px'> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><img alt='' src='http://i.dailymail.co.uk/i/pix/2012/06/08/article-2156416-138212D7000005DC-227_634x751.jpg' style='height:474px; width:400px' /></span></span></p> </div> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Mahkluk dasar laut ini mirip kutu, hanya saja tubuhnya dapat tumbuh sepanjang 40,6 cm atau seukuran kucing dewasa.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Kutu Laut Raksasa (G<em>iant Isopod</em>) ini mampu bertahan hidup di dasar samudera hingga kedalaman 6.000 m.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Makhluk yang bernama ilmiah <em>Bathynomus giganteus</em> ini adalah satu dari 17 spesies dari genus Bathynomus yang menghuni gelap dan dinginnya laut Pasifik, Atlantik, dan lautan India.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Berbeda dengan kerabat dekatnya, isopod ini hidup jauh di kedalaman yang tidak dapat dijangkau oleh manusia tanpa peralatan penyelaman khusus.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><strong>5. Hiu Berjumbai </strong></span></span></p> <div class='wp-caption alignnone' id='attachment_34297' style='width: 1110px'> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><img alt='' src='https://cdn.utakatikotak.com/finder/Hiu%20Berjumbai%C2%A0.jpg' style='height:334px; width:500px' /></span></span></p> </div> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Hiu berjumbai ini bernama ilmiah <em>Chlamydoselachus anguineus</em> dan ditemukan pertama kali di perairan Jepang pada 21 Januari 2007.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Hiu ini adalah satu dari dua <em>Chlamydoselachus</em> yang masih hidup. Penyebarannya merata di laut dalam perairan Atlantik dan Samudra Pasifik.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Para ahli memperkirakan, hiu ini biasanya menelan mangsa tanpa mengunyah dengan sempurna, yakni dengan membengkoknya tubuhnya agar tubuh mangsa tersebut bisa leluasa masuk ke perutnya.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><strong>6. Kepiting Laba-laba </strong></span></span></p> <div class='wp-caption alignnone' style='width: 650px'> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><img alt='' src='https://terrifictop10.files.wordpress.com/2013/10/japanese-spider-crab.jpg' style='height:300px; width:400px' /></span></span></p> </div> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Kepiting laba-laba (<em>Macrocheira kaempferi</em>) ini adalah spesies kepiting yang memiliki kaki panjang hingga 3,8 meter (paling panjang di antara arthropoda) dan berat hingga 19 kg. Menurut para ilmuwan, umurnya bisa mencapai 100 tahun.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Kepiting ini mampu hidup hingga kedalaman 600 meter di antara rongga-rongga dasar laut. Ketika musim semi, ia merangkak naik hingga kedalaman 50 meter.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Saat kepiting ini naik, ia ditangkap dalam skala besar di Jepang untuk dikonsumsi. Beberapa tahun belakangan, populasinya menurun drastis.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><strong>7. Naga Hitam Pasifik</strong></span></span></p> <div class='wp-caption alignnone' id='attachment_34295' style='width: 1210px'> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><img alt='' src='https://cdn.utakatikotak.com/finder/Naga%20Hitam%20Pasifik.jpg' style='height:334px; width:500px' /></span></span></p> </div> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Naga Hitam Pasifik (<em>Idiacanthus antrostomus</em>) ini hidup di kedalaman hingga 1.000 meter. Meski begitu, kadang ia berenang ke permukaan untuk mencari mangsa. Populasi alamiahnya yang sedikit akan terancam saat lingkungan sekitarnya berubah.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Predator laut ini dijuluki naga hitam karena sebagian besar mangsanya merupakan hewan-hewan bawah laut bercahaya.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Perut sang naga memang telah diciptakan untuk mencegah keluarnya cahaya mangsa yang telah ditelannya itu. </span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><strong>8. Ikan Mata Barrel </strong></span></span></p> <div class='wp-caption alignnone' style='width: 1930px'> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><img alt='' src='http://i.ytimg.com/vi/RM9o4VnfHJU/maxresdefault.jpg' style='height:225px; width:400px' /></span></span></p> </div> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Ikan yang ditemukan hidup di perairan dalam lepas pantai California oleh Monterey Bay Aquarium Research Institute (MBARI) ini merupakan spesimen pertama dari jenisnya yang ditemukan utuh dengan kepala yang lunak dan transparan.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Ukuran ikan ini tergolong kecil, yakni 15 cm. Ikan bernama ilmiah <em>Macropinna microstoma</em> ini kepalanya benar-benar transparan, berisi cairan, dan mirip kokpit helikopter. Matanya sangat sensitif, menangkap sekecil apapun aliran cahaya yang terlihat.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Tidak seperti kebanyakan ikan, kedua matanya berada di depan kepala dan mengarah pada titik dalam arah yang sama, yang memberikannya penglihatan menakjubkan layaknya binokuler.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><strong>9. Hiu Goblin</strong></span></span></p> <div class='wp-caption alignnone' style='width: 490px'> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><img alt='' src='https://cdn.utakatikotak.com/finder/Hiu%20Goblin.jpg' style='height:375px; width:500px' /></span></span></p> </div> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Gambar di atas adalah hiu goblin yang terjerat jaring di lepas pantai Florida, Amerika. Hiu yang bernama ilmiah <em>Mitsukurina owstoni</em> ini mungkin adalah hiu dengan penampilan paling menyeramkan.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Hiu Goblin adalah makhluk yang bergerak lambat dan hidup di kedalaman 1.200 m di berbagai perairan dalam di di samudera Pasifik dan Atlantik. Ia hidup dengan mengkonsumsi ikan, termasuk hiu, dan tubuhnya bisa tumbuh hingga 3,8 m.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Seperti halnya hiu berjumbai, hiu goblin juga diperkirakan ada sejak zaman prasejarah dengan struktur tubuh yang tidak berubah selama jutaan tahun.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Sejauh ini, informasi ilmiah mengenai hiu goblin masih sangat terbatas. Meski demikian hewan ini masih eksis, masih ada di perairan Jepang dan beberapa kali berhasil terekam kamera.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><strong>10. Ikan Blobfish</strong></span></span></p> <div class='wp-caption alignnone' style='width: 610px'> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><img alt='' src='http://paxprofundis.org/livros/psychrolutes/pm.jpg' style='height:233px; width:400px' /></span></span></p> </div> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Ikan Blobfish (<em>Psychrolutes marcidus) </em> yang memiliki paras aneh ini biasa hidup di lepas pantai Australia bagian tenggara dan Tasmania, hingga Selandia baru. Ukurannya tak lebih dari 30 cm, dan hidup di kedalaman laut antara 600 hingga 1.200 meter.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Tubuhnya yang mirip agar-agar dengan kepadatan lebih rendah dari air ini, memungkinkannya melayang-layang di dasar laut tanpa mengeluarkan energi.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Populasi ikan blobfish diperkirakan makin sedikit karena sering menjadi korban pukat dari kapal-kapal nelayan.</span></span></p>