<p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Kepala BNPB Doni Monardo mengusulkan tanaman vetiver kepada Presiden Joko Widodo sebagai tanaman pencegah longsor. Tanaman apakah itu? Usulan tersebut disampaikan oleh Doni Monardo ketik Presiden Jokowi tengah meninjau bencana longsor di Sukajaya, Bogor, Jawa Barat, Minggu (5/1). Namun, ternyata masih banyak masyarakat yang tak mengetahui apa sebenarnya tanaman vetiver ini. Lantas, seperti apa sih tanaman vetiver ini?</span></p> <h2 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Mengenal Tanaman Vetiver Lebih Jauh</strong></span></h2> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Tanaman vetiver dikenal juga dengan nama akar wangi. Tanaman bernama ilmiah <em>Vetiveira zizanioides L</em> atau <em>Andropogon murica</em> ini memiliki bentuk rumpun dengan akar yang rimbun. Vetiver adalah tanaman dari golongan rumput dengan ketinggian 0,5 hingga 1,5 meter dan mampu tumbuh lurus ke dalam tanah. Hal menarik lainnya dari vetiver yaitu daya tahannya terhadap logam berat, salinitas, bahkan mampu tumbuh pada lingkungan ber-pH 3 hingga 11,5.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Kemampuan ajaib tersebut membuat tanaman vetiver sering dijadikan media untuk merehabilitasi kondisi fisik dan kimia tanah. Sistem akarnya yang rimbun adalah senjata yang sangat diandalkan untuk menahan erosi dan longsor. Dengan semua keunggulan tersebut, tak heran vetiver sering dijadikan sebagai tanaman pagar serta pengendali erosi di daerah-daerah rawan.</span></p> <h2 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><span style='font-size:16px'><strong>Diakui LIPI Mampu Cegah Longsor dan Erosi</strong></span></span></h2> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Pernyataan Kepala BNPB mengenai tanaman vetiver pun turut diamini oleh Peneliti dari Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya LIPI, Titut Yulistyarini. Titut menjelaskan, tanaman vetiver mampu mencegah longsor karena dapat menahan gempuran aliran hujan deras dan menjaga kestabilan tanah. “Akar serabut vetiver yang mempunyai nama latin Chrysopogon zizanioides dan nama lokal akar wangi… “…Mampu menembus ke dalam tanah hingga 2-4 meter dan mengikat partikel-partikel tanah,” ujar Titut</span></p> <p style='text-align: justify;'><a href='https://blogpictures.99.co/Chrysopogon-zizanioides-L.-Roberty-1.jpg'><span style='color:#000000'><img alt='tanaman vetiver' src='https://blogpictures.99.co/Chrysopogon-zizanioides-L.-Roberty-1.jpg' style='height:285px; width:400px' /></span></a></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Tanaman yang berasal dari India ini disebut Titut memiliki batang yang kaku dan keras. Alhasil, ketika ditanam akan tumbuh seperti pagar yang rapat dan mampu menahan aliran air permukaan. “Dengan permukaan tanah yang ditanami vetiver akan terlindungi dari gempuran air hujan yang deras,” tambahnya. Tanaman vetiver sendiri sudah dikembangkan di Indonesia sejak tahun 2000 untuk dijadikan minyak atsiri dan sebagai pencegah erosi dan longsor. Bahkan, tanaman ini sudah dipakai di beberapa daerah seperti di Desa Ban lereng timur Gunung Agung dan tepian kali Ciliwung, Depok.</span></p> <h2 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><span style='font-size:16px'><strong>Diusulkan BNPB untuk Pencegah Longsor</strong></span></span></h2> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Berbagai keunggulan yang dimiliki tanaman adalah alasan Kepala BNPB Doni Monardo turut mengusulkan tanaman ini sebagai pencegah longsor. Doni pun sebelumnya menerangkan bahwa vetiver adalah pilihan terbaik untuk ditanam di lahan bekas HGU yang digunduli namun tak direboisasi. “Bioteknologi vetiver sudah diuji coba dan mendapat pengakuan World Bank bahkan PBB. “Di banyak tempat dan negara, tanaman ini sudah dikenal luas sebagai tanaman pencegah longsor,”</span></p>