Pakaian Adat Dolomani berasal dari daerah Buton Sulawesi Tenggara. Pakaian Adat Dolomani menjadi ramai diperbincangkan sebab dikenakan oleh Presiden Jokowi pada perayaan Upacara Hari Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia. Dilansir dari berbagai sumber, Dolomani merupakan pakaian kebesaran Sultan Buton untuk menghadiri upacara-upacara resmi Kesultanan Buton. Pakaian adat ini adalah pakaian adat pria dari Buton. Pakaian adat Dolomani terdiri dari luaran berwarna merah yang dilengkapi kotangi (baju dalaman) berwarna putih, serta sarung dan kopiah merah yang senada. Kemudian pakaian adat ini juga dilengkapi dengan sulepe (ikat pinggang), ewanga (keris atau badik), serta katuko (tongkat). Baju Dolomani dihiasi dengan bordir putih yang melambangkan sebuah perjalanan seorang pemimpin besar lengkap dengan motif bunga rongo yang melambangkan bagaimana seorang pemimpin yang memulai semuanya saat masih menjadi seorang rakyat, memimpin sebuah negara, hingga akhirnya nanti menjadi rakyat lagi. Kemudian terdapat ornamen tumbuhan setempat yang dikenal manis tetapi bisa memicu gatal. Ini mengandung makna bahwa pemimpin harus waspada terhadap bahaya. Selain itu, pada bagian kopiah terdapat tulisan kaligrafi dengan bacaan latin Maulana. Maulana sendiri memiliki beberapa pengertian, termasuk Tuhan, penjaga, penolong atau pemimpin. Di sini mengandung makna bahwa pemimpin harus mampu membawa kesejahteraan.