<p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Untuk memahami momen inersia ini kita bisa lakukan penganalogian dengan konsep inersia atau kelembaman pada gerak translasi. Inersia atau kelembaman sebuah benda didefinisikan sebagai ukuran kemalasan benda atau kesulitan benda untuk merubah keadaan gerak translasinya.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Simak video pembahasan materi Momen Inersia berikut ini yah!</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><iframe frameborder='0' height='315' scrolling='no' src='https://www.youtube.com/embed/VFx9TMk0ZgE' width='560'></iframe><br /> Sumber: Channel Utakatikotak<br /> Link: https://www.youtube.com/watch?v=VFx9TMk0ZgE</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Sebagai contoh benda yang massanya besar lebih sulit digerakan dibandingkan benda yang massanya kecil. Ini artinya benda yang bermassa besar akan memiliki inersia yang besar pula.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Momen inersia pada partikel tidak berbeda jauh dengan inersia benda. Momen inersia partikel didefinisikan sebagai ukuran kesulitan sebuah benda untuk berotasi terhadap poros tertentu.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Ukuran kesulitan ini ditentukan oleh dua faktor besaran fisika yaitu massa benda itu sendiri (m) dan jarak titik massa benda terhadap poros (r).</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Secara matematis momen inersia yang dimiliki oleh benda berotasi adalah sebagai berikut</span></span></p> <p style='text-align:justify'><img alt='' src='https://cdn.utakatikotak.com/finder/rumus%20momen%20inersia%20benda.png' style='height:58px; width:165px' /></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>dengan<br /> I = momen inersia benda (kgm2)<br /> m = massa benda (kg)<br /> r = jarak benda terhadap poros atau pusat rotasi (m)</span></span></p> <p style='text-align:justify'><img alt='' src='https://cdn.utakatikotak.com/finder/jarak%20benda%20terhadap%20poros%20atau%20pusat%20rotasi.png' style='height:181px; width:308px' /></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Karena kasus pada dinamika rotasi difokuskan pada benda tegar maka dapat dipastikan keadaannya tersusun atas banyak partikel. Jika partikel yang diamati momen inersianya lebih dari satu maka momen inersia total merupakan hasil akumulasi dari momen inersia setiap partikel. Secara matematis momen inersia total dapat dinyatakan dengan bentuk persamaan</span></span></p> <p style='text-align:justify'><img alt='' src='https://cdn.utakatikotak.com/finder/rumus%20momen%20inersia%20total.png' style='height:57px; width:445px' /></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Hal yang perlu diperhatikan bahwa momen inersia merupakan besaran skalar sehingga hanya memiliki nilai saja. Berbeda dengan momen gaya yang merupakan besaran vektor sehingga memilki arah yang ditunjukkan dengan tanda positif dan negatif.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><strong>Contoh soal Momen Inersia</strong></span></span> 1</p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Dua buah titik yang bermassa 100 gram dan 200 gram masing-masing terletak pada titik kordinat (2,3) dan (3,2). Berapakah momen inersia total dari kedua titik terhadap poros sumbu y, jika jarak titik dinyatakan dalam satuan cm.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><strong>Penyelesaian:</strong></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>m1 = 100 gr = 0,1 kg, m2 = 200 gr = 0,2 kg</span></span></p> <p style='text-align:justify'><img alt='' src='https://cdn.utakatikotak.com/finder/contoh%20soal%20momen%20inersia%20total.png' style='height:214px; width:184px' /></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Dalam soal ini benda akan dirotasikan terhadap sumbu y, sehingga jarak titik terhadap pusat rotasi hanya ditentukan oleh jarak titik terhadap sumbu y , abaikan jarak titik terhadap sumbu x karena tidak akan berpengaruh terhadap momen inersia. Perhatikan Gambar 2</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Setelah menemukan besar massa dan jarak benda terhadap pusat rotasi maka kita bisa memasukan nilai tersebut kedalam persamaan momen inersia total</span></span></p> <p style='text-align:justify'><img alt='' src='https://cdn.utakatikotak.com/finder/contoh%20soal%20momen%20inersia%20total%202.png' style='height:90px; width:241px' /></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><strong>Contoh soal Momen Inersia</strong></span></span> <strong>2</strong></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Dua buah benda dengan massa 2 kg dan 3 kg masing-masing ditempelkan pada dua ujung batang logam ringan dengan panjang 2 m. Jika massa batang logam diabaikan, hitunglah momen inersia benda terhadap sumbu yang tegak lurus batang melalui</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>a. Titik tengah batang<br /> b. Titik pusat pada bola bermassa 2 kg.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><strong>Penyelesaian:</strong></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Untuk memecahkan soal ini, gambar terlebih dahulu keadaan sistem benda yang dideskripsikan dalam soal</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='color:#ff0000'>a. Poros di tengah-tengah batang</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Untuk momen inersia dengan poros di tengah-tengah batang dapat ditunjukkan dengan Gambar 3.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><img alt='' src='https://cdn.utakatikotak.com/finder/Contoh%20soal%20Momen%20Inersia%C2%A03.png' style='height:168px; width:260px' /></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Sekarang tinggal kita substitusika setiap nilai pada persamaan momen inersia total</span></span></p> <p style='text-align:justify'><img alt='' src='https://cdn.utakatikotak.com/finder/Contoh%20soal%20Momen%20Inersia%C2%A04.png' style='height:62px; width:139px' /></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='color:#ff0000'>b. Poros di titik pusat pada bola bermassa 2 kg.</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Untuk momen inersia dengan poros di bola bermassa 2 kg dapat ditunjukkan dengan Gambar 5. Jarak titik m1 terhadap poros adalah sama dengan nol karena berimpit<br /> (r1 = 0)</span></span></p> <p style='text-align:justify'><img alt='' src='https://cdn.utakatikotak.com/finder/momen%20inersia%20dengan%20poros%20di%20bola.png' style='height:167px; width:255px' /></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Sekarang tinggal kita substitusika setiap nilai pada persamaan momen inersia total</span></span></p> <p style='text-align:justify'><img alt='' src='https://cdn.utakatikotak.com/finder/momen%20inersia%20dengan%20poros%20di%20bola%202.png' style='height:93px; width:165px' /></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><strong><span style='color:#ff6600'>B. Momen Inersia benda tegar dengan massa terdistribusi kontinu</span></strong></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Pembahasan momen inersia di bagian ini membahas ukuran kesulitan benda untuk berotasi pada benda dengan bentuk tiga dimensi teratur. Nilai momen inersia pada benda tegar dengan massa terdistribusi kontinu ditentukan dengan menggunakan metode integrasi sebagai berikut</span></span></p> <p style='text-align:justify'><img alt='' src='https://cdn.utakatikotak.com/finder/Momen%20Inersia%20benda%20tegar%20dengan%20massa%20terdistribusi%20kontinu.png' style='height:76px; width:158px' /></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Berikut adalah contoh cara penentuan momen inersia untuk benda berbentuk cakram dengan sumbu rotasi di pusat cakram dan tegak lurus permukaan cakram seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 5</span></span></p> <p style='text-align:justify'><img alt='' src='https://cdn.utakatikotak.com/finder/ontoh%20cara%20penentuan%20momen%20inersia%20untuk%20benda%20berbentuk%20cakram.png' style='height:235px; width:217px' /></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Massa pada cakram terdistribusi secara merata dari r = 0 sampai r = R, dengan R adalah jari-jari cakram. Untuk menentukan momen inersianya kita akan mengambil bagian dari cakram yang berbentuk cincin (ditunjukkan oleh warna hitam) sehingga tiap bagian massa berbentuk cincin dengan jari-jari r yang tebalnya dr. Momen inersia tiap elemen massa besarnya adalah r^2 dm. Luas tiap bagian massa tersebut besarnya adalah A=2πr dr</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><strong>Baca Juga :</strong></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><a href='https://www.utakatikotak.com/kongkow/detail/9978/Contoh-Soal-Lengkap-Pembahasan-Momen-Inersia-'><span style='color:#0000ff'><strong>Contoh Soal Lengkap Pembahasan Momen Inersia</strong></span></a></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><strong><a href='https://www.utakatikotak.com/kongkow/detail/13255/Kesetimbangan-Benda-Tegar'><span style='color:#0000ff'>Kesetimbangan Benda Tegar</span></a></strong></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><strong><a href='https://www.utakatikotak.com/kongkow/detail/9976/Tumbukan-dengan-Hukum-Kekekalan-Momentum-dalam-Satu-Dimensi-dan-Dua-Dimensi'><span style='color:#0000ff'>Tumbukan dengan Hukum Kekekalan Momentum dalam Satu Dimensi dan Dua Dimensi</span></a></strong></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Sehingga massa tiap bagian adalah</span></span></p> <p style='text-align:justify'><img alt='' src='https://cdn.utakatikotak.com/finder/Momen%20inersia%20tiap%20elemen%20massa.png' style='height:43px; width:159px' /></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Cakram memiliki bentuk lingkaran sehingga luas permukaannya adalah A=πR^2. Momen inersia dari cakram ini dapat dinyatakan dengan persamaan</span></span></p> <p style='text-align:justify'><img alt='' src='https://cdn.utakatikotak.com/finder/Momen%20inersia%20dari%20cakram.png' style='height:227px; width:136px' /></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Dengan ditemukannya momen inersia pada cakram maka dapat dengan mudah kita menentukan momen inersia pada silinder pejal yang berotasi terhadap sumbunya. Silinder pejal pada dasarnya merupakan tumpukan cakram yang sepusat dengan massa masing-masing cakram mi dan momen inersia I=1/2 Mi R². Dengan demikian momen inersia silinder pejal dapat dihitung menggunakan formulasi di bawah ini</span></span></p> <p style='text-align:justify'><img alt='' src='https://cdn.utakatikotak.com/finder/momen%20inersia%20silinder%20pejal.png' style='height:57px; width:189px' /></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Jumlah massa dari setiap elemen cakram merupakan massa silinder pejal, sehingga momen inersia untuk silinder pejal dapat dinyatakan dengan persamaan</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>I = ½ MR²</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Adapun momen inersia setiap benda tegar dengan massa terdistribusi kontinu dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='color:#ff0000'><strong>Tabel 1. Momen Inersia pada Berbagai Benda Tegar</strong></span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><img alt='tabel-inersia' class='aligncenter size-full wp-image-15466' src='http://www.4muda.com/wp-content/uploads/2017/02/G4.jpg' style='height:164px; width:400px' /></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><img alt='tabel-inersia-silinder' class='aligncenter size-full wp-image-15467' src='http://www.4muda.com/wp-content/uploads/2017/02/G5.jpg' style='height:197px; width:400px' /></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><img alt='tabel-inersia-bola-pejal' class='aligncenter size-full wp-image-15468' src='http://www.4muda.com/wp-content/uploads/2017/02/G6.jpg' style='height:197px; width:400px' /></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><img alt='tabel-inersia-lempeng-tipis' class='aligncenter size-full wp-image-15469' src='http://www.4muda.com/wp-content/uploads/2017/02/G7.jpg' style='height:198px; width:400px' /></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><strong><span style='color:#ff0000'>Teorema Sumbu Paralel</span></strong></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Teorema sumbu sejajar merupakan sebuah teorema untuk menentukan momen inersia suatu benda tegar dengan sumbu rotasi benda berada sejajar dengan sumbu rotasi pusat massa pada jarak tertentu. Perhatikan Gambar 7.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><img alt='' src='https://cdn.utakatikotak.com/finder/Teorema%20sumbu%20sejajar.png' style='height:223px; width:352px' /></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Untuk menentukan momen inersia benda dengan sumbu rotasi sejajar sumbu rotasi pusat massa dapat digunakan persamaan di bawah ini</span></span></p> <p style='text-align:justify'><img alt='' src='https://cdn.utakatikotak.com/finder/rumus%20momen%20inersia%20benda%20dengan%20sumbu%20rotasi%20sejajar%20sumbu%20rotasi%20pusat%20massa.png' style='height:56px; width:167px' /></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Dengan<br /> Ipm = momen inersia dengan sumbu melewati pusat massa<br /> m = massa benda (kg)<br /> d = jarak sumbu rotasi benda terhadap sumbu pusat massa.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><strong>Contoh soal</strong></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><strong><em>Soal Pertama</em></strong></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Sebuah silinder berjari-jari 20 cm memiliki massa 2 kg. Jika silinder pejal memiliki panjang 1 m berapakah momen inersia jika pusat rotasi terletak pada</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>a. Sumbu silinder<br /> b. Pusat silinder tegak lurus sumbu silinder</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><strong><em>Penyelesaian</em></strong></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Dari soal kita ketahui bahwa r = 20 cm = 0,2 m; m = 2 kg; l = 1 m</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='color:#ff0000'>a. Momen inersia pada sumbu silinder</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>I = ½ MR² = ½ (2) (0,2)² = 1(0,04) = 0,04 kgm²</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='color:#ff0000'>b. Momen inersia melalui pusat silinder</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>I = ¼ MR² + 1/12 Ml² = ¼ (2) (0,2)²+ 1/12 (2) (1)² = 0,02 + 0,17 = 0,19 kgm²</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><strong><em>Soal Kedua</em></strong></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Sebuah batang homogen bermassa 2 kg dengan panjang 1 m dirotasikan melaui pusat massanya. Tentukan momen inersia benda jika batang dirotasikan 30 cm dari salah satu ujung batang.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><em><strong>Penyelesaian</strong></em></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Dari soal dapat diketahui bahwa l = 1m, m = 1 kg. Pusat massa batang homogen terletak tepat ditengah-tengah batang, sehingga jarak pusat massa ke sumbu rotasi d = 50 – 30 cm = 20 cm = 0,2 m sehingga</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>I = Ipm + md²<br /> I = 1/12 ml²+md²<br /> I = 1/12 (2) (1)² + 1 (0,2)²<br /> I = 2/12 + 0,04<br /> I = 0,167 + 0,04 = 0,207 kgm²</span></span></p>