Kalau masalah ini para bocah memang susah banget buat dibilangin, kemarin dikasih tahu eh sekarang kambuh lagi. Perang sarung ini memang menjadi sebuah tradisi yang selalu ada di bulan ramadhan khususnya bagi anak-anak. Waktu paling sering perang sarung ini terjadi ya saat shalat tarawih.
Oke saja sih kalau sebelum atau sesudah shalat, masalahnya mereka selalu main perang sarung saat tarawih dilaksanakan. Jadinya ya kekhusukan para jamaahnya jadi terganggu karena kegaduhan mereka. Meskipun begitu kadang kalau shalat tarawih tidak mendengarkan suara anak kecil yang sedang main perang sarung rasanya kangen juga.
3. Cari masjid dengan rakaat dan bacaan terpendek
Bukan lagi rahasia buat orang Indonesia kalau mau cari tempat shalat tarawih itu selalu pilih-pilih. Terutama kalau ada masjid yang imamnya hanya membaca surat pendek atau rakaatnya sangat sedikit, pasti selalu ramai dikunjungi para jamaah. Padahal kan esensinya bacaan shalat tarawih itu semakin pelan bakal semakin mudah menghayati setiap ayatnya, tapi ya namanya orang Indonesia mau cepet saja, dipilihlah mushola dengan sholat kilat.
Tapi tentu saja hal semacam ini tidak mudah untuk diprediksi. Alasannya karena biasanya jadwal imam itu berganti-ganti. Cepat memang butuh sih, tapi ingat lagi esensi sholat itu seperti apa. Lebih baik pilih yang bacaannya jelas serta pas.
4. Kisah sendal yang tertukar
Entah gansis yang membaca ini pernah jadi korban atau pelaku, pastinya hal ini selalu terjadi di saat tarawih. Untung kalau tertukar sama sandal yang lebih bagus, masalahnya lebih seringnya dapat sandal biasa bahkan lebih jelek. Berangkat terawih bawa sandal mahal, pulang-pulang downgrade jadi sendal jepit karatan.
Nyesek sih, tapi ya mau bagaimana lagi, ketimbang pulang tanpa alas kaki, sandal seadanya saja dipakai. Itu masih untung kalau ada, misalnya ternyata tidak ada sandal yang tersisa? Untuk mengatasi masalah ini mungkin bisa dengan bawa sandal yang jelek saya atau kasih tanda buat alas kaki kita. Biar nggak gampang tertukar.
5. Rajin ke masjid karena buku ramadhan
Memang bukan pemandangan yang aneh saat melihat anak-anak kecil pada giat pergi ke masjid. Eh ternyata bukan karena mereka benar-benar sudah menjadi alim, namun karena ingin mengisi buku ramadhan. Karena terpaksa pergi ke masjid hanya untuk minta tanda tangan, hasilnya kelakuan mereka di masjid jadi sembarangan.
Contohnya saja saat imam membaca alfatihah, ketika semua jamaah sudah mengucapkan amin, baru para bocah itu mengucapkan amin dengan lantang. Mengganggu banget sih, tapi ya namanya bocah ya dimaklumi saja.
6. Shaf yang selalu bertambah maju
Sudah ciri khas orang Indonesia banget kalau awal puasa semangatnya bukan main. Namun semakin mendekati lebaran, malah loyo gak karuan. Awal puasa mungkin bisa dijumpai mesjid sangat penuh dengan jamaah, namun semakin lama malah mungkin hanya satu shaf yang paling depan yang penuh.
Pemandangan semacam ini memang selalu ada pada setiap tahunnya, tidak hanya di mushola kecil bahkan juga di masjid besar. Ini ibaratnya seperti mercon, keras di depan, tak ada bunyinya di belakang.
Jujur saja, gansis pernah mengalaminya juga kan? Terutama perang sarung dan sandal yang tertukar itu. Memang kadang bikin sebel sih tapi justru itu yang membuat tarawih di Indonesia selalu berwarna. Jadi gak sabar buat tarawih kan?
", "url" : "https://www.utakatikotak.com/tag/Kejadian-Unik-Saat-Tarawih", "publisher" : { "@type" : "Organization", "name" : "utakatikotak.com" } }