Bekerja setelah tuntas menyelesaikan pendidikan formal memang harapan semua anak muda. Seolah arena perlombaan, semua akan saling bersahutan untuk melamar pekerjaan yang diinginkan dan saling menunjukkan diri yang sudah diterima di perusahaan impian. Banyak yang harus dipersiapkan, jalan yang harus dilalui juga tak kalah serunya. Begitu pun semua yang akan dikorbankan, akan semakin membuat kita tahu bahwa menjalani sesuatu yang sudah lama kita mau sungguh tak mudah. Itu sebabnya, ada banyak jenis para pejuang pencari kerja yang ada di sekitar kita. Bisa jadi termasuk kita sendiri. Seperti apa sih mereka dalam berjuang mendapatkan pekerjaan? 1. Tim "Gercep" "Gak nunggu wisuda, yang penting sudah dinyatakan lulus saja." Bisa jadi begitulah kita yang masuk dalam tim Gercep atau gerak cepat. Berbagai alasan yang diutarakan mahasiswa tingkat akhir yang tak hanya menjalani hari-hari di kampus, tapi juga menjalani peran sebagai pekerja. Baik paruh waktu atau yang penuh waktu. Tak perlu menunggu ijazah keluar. Beberapa perusahaan atau bidang usaha lebih mengutamakan skill, daripada nilai dari bangku kuliah. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan sekaligus penyemangat. Tentu saja hanya bagi mereka yang siap dengan modal skill yang dimiliki selama ini. Jika hanya bermodal ingin, tapi kerja apa saja belum tahu, maka sebaiknya bersabar lebih dulu. Mereka yang gercep tentu sudah punya modal, tidak hanya modal nekat tentunya. 2. Tim "santai tapi pasti" Beberapa orang berjuang mencari pekerjaan sama seperti lainnya. Mulai dengan membuat surat lamaran, CV, melengkapi berkas, lalu kemudian mengirimkannya kepada daftar lowongan yang sudah dimiliki. Tapi ada pula mereka yang tak perlu bersusah payah melakukan itu semua. Salah satunya adalah saat kita memiliki ikatan pertemanan atau komunitas yang cukup erat dan aktif. Beberapa komunitas atau kelompok lebih mudah menyebarkan informasi loeongan, bahkan tidak jarang mereka yang menhenal kita akan merekomendasikan atau mengajak kita untuk bergabung dengan perusahaan tempatnya bekerja. Tentu terlihat sangat mudah, tanpa repot mengirim lamaran sudah pasti diterima. Tapi sekali lagi, temanmu yang akan merekomendasikan juga tidak sembarangan. Mereka akan merekomendasikan saat tahu skill dan pengalaman yang kita punya. Bukan kita yang tanpa keahlian dan tanpa pengalaman sama sekali. 3. Tim "fokus pada passion" Bekerja sesuai passion kita sudah pasti membuat kita berbangga diri. Melakukan apa yang kita sukai seolah menjadi lebih mudah dijalani. Di sinilah kita akan banyak memperjuangkan pekerjaan yang sesuai dengan passion atau kemampuan kita. Kita akan berusaha mengumpulkan banyak informasi lowongan pekerjaan yang sesuai dengan apa yang kita inginkan. Tidak sembarangan tentunya. Kita bahkan tak segan menolak lamaran atau tawaran yang tidak sesuai dengan diri kita. Kita akan berpendapat bahwa, semua yang kita kerjakan dari yang kita sukai tentu akan jauh lebih mudah. Sehingga kita pun tidak akan takut menunggu kabar baik dari setiap lamaran yang kita kirimkan untuk setiap pekerjaan yang diinginkan. 4. Tim "coba semua peluang" Merasa punya banyak keahlian, melamar di banyak tempat berbeda dengan posisi yang berbeda. Tak sedikit dari kita yang merasa mampu lakukan banyak hal. Meski tak ahli dengan satu skill, tapi pengalaman di banyak bidang pekerjaan sudah tidak perlu diragukan lagi. Kita yakini bahwa inilah modal kita untuk mencari pekerjaan. Tak ada salahnya, sebab tujuan maisng-masing orang berbeda. Jika ada yang bekerja untuk mencari pengalaman, tapi ada juga yang bekerja untuk mencari banyak pendapatan dari kemampuan yang dimiliki. Tak mengapa, asal kita bisa percaya diri dan benar-benar bisa menguasai apa yang pernah kita lakukan. Setidaknya kita tidak bingung untuk menjawab pertanyaan saat interview nantinya. 5. Tim "asal pernah mencoba" Melamar pekerjaan memang usaha yang penuh perjuangan. Sulit, mudah, susah hingga senang semua dirasakan. Ada kalanya menunggu lama untuk bisa diterima, tapi tidak jarang ada yang langsung mendapatkan kabar baik dari setiap lamaran yang dikirimkan. Bagi tim yang satu ini, tak akan ambil pusing pada hasilnya. Mereka akan tetap merasa puas sebab sudah pernah melamar meski belum diterima. Atau mereka juga ingin mencoba bekerja di posisi lainnya sehingga tidak ragu resign dari pekerjaan saat ini dan kembali berjuang dari nol. Semua berhak dilakukan bagi para pencari kerja. Tak ada salahnya, selagi punya niat dan penuh persiapan. Usaha melamar pekerjaan kembali pun tidak akan begitu sulit baginya.